Sunday, July 21, 2019

2717. BERJABAT TANGAN


BERJABAT TANGAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

       Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang berjabat tangan  dada menurut Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.

1.    Kata “lapang dada” (menurut KBBI V) dapat diartikan “berasa lega” atau “tidak sesak”, “berasa senang”, dan “tidak menjadi gusar”.
2.    Para ulama menjelaskan bahwa kata “al-shafh” (lapang dada)  dalam Al-Quran terulang 8 kali dalam berbagai bentuknya.
3.    Kata “al-shafh” pada mulanya artinya “lapang”.
4.    Halaman lembaran pada sebuah buku dinamakan “shafhat” karena kelapangan dan keluasannya.
5.    Al-shafh dapat diartikan “kelapangan dada”.
6.    Berjabat tangan  disebut “mushafahat” karena pihak yang melakukannya  menjadi perlambang kelapangan dada.
7.    Para ulama menjelaskan bahwa dari 8 kali bentuk “al-shafh” yang ditampilkan dalam Al-Quran, yang 4 kali di antaranya didahului dengan perintah “memberikan maaf”. 

8.    Al-Quran surah At-Thaghabun (surah ke-64) ayat 14. 


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ ۚ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
        
      Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

9.    Al-Quran surah An-Nur (surah ke-24) ayat 22.  

وَلَا يَأْتَلِ أُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَالْمُهَاجِرِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

       Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antaramu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberikan (bantuan) kepada kaum kerabat (nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

10. Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 13.

فَبِمَا نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً ۖ يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ ۙ وَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ ۚ وَلَا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَىٰ خَائِنَةٍ مِنْهُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْهُمْ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاصْفَحْ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
    
   (Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkan mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

11. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 109. 

وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ ۖ فَاعْفُوا وَاصْفَحُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
      
     Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikanmu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

12. Para ulama menjelaskan bahwa “al-shafa” (lapang dada) lebih tinggi kedudukannya apabila dibandingkan dengan “al-afwa” (memaafkan).
13. Para ulama menjelaskan bahwa kata “shafhat” dapa bermakna “halaman”.
14. Ketika kita  memiliki selembar kertas yang terdapat suatu kesalahan dengan tulisan pensil, kesalahan itu dapat dihapus dengan karet penghapus. 
15. Meskipun suatu kesalahan sudah dihapus, tetapi pasti masih terdapat bekasnya.
16. Maka diperlukan “al-shafh” (kelapangan dada), yaitu bersedia untuk membuka lembaran yang baru, sehingga hubungan tidak ternodai, tidak kusut, dan  tidak  seperti halaman yang telah dihapus kesalahannya.
17. Mushafahat yang artinya “berjabatan tangan” adalah lambang kesediaan untuk  membuka  lembaran  baru, memaafkan, dan  melupakan lembaran yang lama, karena meskipun kesalahan telah dihapus, kadang kala masih tersisa kekusutan.
18. Para ulama menjelaskan bahwa setelah seseorang memberikan maaf, perlu  dilanjutkan  dengan tindakan “al-shafh” (berlapang dada).

19. Berlapang dada artinya memaafkan dengan cara yang baik.

20. Al-Quran surah Al-Hijr (surah ke-15) ayat 85.


وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ ۗ وَإِنَّ السَّاعَةَ لَآتِيَةٌ ۖ فَاصْفَحِ الصَّفْحَ الْجَمِيلَ
      
     Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang, maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik.

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online.      


Related Posts:

0 comments:

Post a Comment