Oleh: Drs. H. M. YusronHadi, M.M

Beberapa
orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang motivasi beribadah menurut Al-Quran?” Profesor
Quraish Shihab menjelaskannya.
1.
Ketika udara sangat terik dan kerongkongan serasa
terbakar, dalam suasana seperti itu, Khalifah Umar bin Khattab meminta segelas
air.
2.
Tetapi sebelum air tersebut dihidangkan, tiba-tiba
beliau mendengar seseorangmembaca Al-Quran surah Al-Ahqaf (surah ke-46) ayat
20.
وَيَوْمَ
يُعْرَضُ الَّذِينَ كَفَرُوا عَلَى النَّارِ أَذْهَبْتُمْ طَيِّبَاتِكُمْ فِي
حَيَاتِكُمُ الدُّنْيَا وَاسْتَمْتَعْتُمْ بِهَا فَالْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ
الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَسْتَكْبِرُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَبِمَا
كُنْتُمْ تَفْسُقُونَ
Dan
(ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (kepada mereka
dikatakan): "Kamu telah menghabiskan rezekimu yang baik dalam kehidupan
duniawimu (saja) dan kamu telah bersenang-senang dengannya; maka pada hari ini
kamu dibalasi dengan azab yang menghinakan karena kamu telah menyombongkan diri
di muka bumi tanpa hak dan karena kamu telah fasik".
3.
Ketika air yang diminta oleh Khalifah Umar bin
Khattab dihidangkan, beliau menolak sambil berkata,”Terima kasih, aku tidak jadi
minum, agar kenikmatan yang disediakan untukku di akhirat nanti tidak berkurang
karenanya”.
4.
Para ulama menjelaskan bahwa motivasi seseorang
dalam melakukan ibadah dapat dibagi berikutini.
1) Tipe
pedagang.
Yaitu orang yang melakukan suatuibadah tertentu
dengan harapan akan mendapatkan imbalan yang menyenangkan bagi dirinya dari
Allah.
2) Tipe
budak/buruh.
Yaitu orang yang mengerjakan suatu ibadah tertentu
karena takut terhadap ancaman dari Allah
berupa siksaan di neraka Jahanam.
3) Tipe
otomatis.
Yaitu orang yang melaksanakan ibadah kepada Allah
secara otomatis, tanpa pemikiran dan tanpa penghayatan, bagaikan robot yang
tidak memahami esensi dan tujuan dalam beribadah
4) Tipe
arif/bijksana.
Yaitu orang yang beribadah kepada Allah
karena menyadaribetapa besar nikmat dan jasa yang telah diperoleh dari Allah
dan betapa bijaksana Allah dalam segala ketetapan dari Allah terhadap dirinya.
5.
Tipearif/bijaksan aadalah tipe terbaik dalam beribadah
kepada Allah.
6.
Dengan kesadaran bahwa nikmat dan anugerah dari
Allah yang diberikan kepada dirinya sangat banyak, akan mendorong seorang yang arif/bijaksana
untuk beribadah dan melakukan segala aktivitasnya dengan tujuan balas jasa, bukan
karena mengharapkan imbalan surga dan bukan karena takut terhadap siksaan neraka.
7.
Dengan kesadaran bahwa Allah Maha Bijaksana, orang
yang arif bijaksana sangat yakin bahwa semua kenikmatan berupa apa pun, di
tempatkan di mana pun, dan diberikan kapan pun pasti diberikanoleh Allah dalam tempat
dan waktu yang paling baik untuk dirinya.
8.
Orang yang arif/bijaksana sangat yakin bahwa pihak
yang akan mendapatkan manfaat dan keuntungan dari semua ibadah yang dilakukannya
adalah dirinya sendiri.
9.
Allah tidak membutuhkan apa pun dari semua ibadah
yang dilakukan oleh manusia.
10. Semoga
kita termasuk orang yang arif dan bijaksana.
11. Yaitu
orang yang mengerjakan semua perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarang oleh
Allah dengan keyakinan bahwa yang akan mendapatkan manfaat dari semuai badah yang
kita lakukan adalah diri kita sendiri.
12. Allah
tidak memerlukan apa pun dari semua ibadah yang dilakukan oleh manusia.
Daftar
Pustaka
1. Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab,
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat.
Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online










0 comments:
Post a Comment