QUNUT SUBUH 4 MAZHAB
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang qunut salat Subuh menurut
4 mazhab?” Syekh Abdul Somad, Lc. M.A. menjelaskannya.
A. Mazhab terbesar adalah:
1) Mazhab Hanafi.
2) Mazhab Maliki.
3) Mazhab Syafii.
4) Mazahab Hambali.
B. Mazhab adalah haluan atau aliran mengenai
hukum fikih yang menjadi ikutan umat Islam.
C. Masing-masing mazhab mempunyai
karakter/keistimewaan tersendiri.
1) Mazhab Hanafi didirikan oleh Nukman bin
Tsabit (lahir tahun 89 Hijriah dan wafat tahun 150 Hijirah). Nukman bin Tsabit seorang guru besar ilmu
fikih di Irak.
2) Mazhab Maliki didirikan oleh Imam Malik
bin Anas (lahir tahun 93 Hijriah dan wafat tahun 179 Hijriah). Imam Malik bin
Anas berasal dari Madinah.
3) Mazhab Syafii didirikan oleh Muhammad bin
Idris (lahir tahun 150 Hijriah dan wafat tahun 200 Hijirah). Muhammad bin Idris
berasal dari Gaza, Palestina.
4) Mazhab Hambali didirikan oleh Ahmad bin
Hambal (lahir tahun 164 Hijriah dan wafat tahun 241 Hijriah). Ahmad bin Hambal
berasal dari Baghdad, Irak.
Qunut Subuh menurut 4 mazhab:
A. Mazhab Hanafi:
1. Tidak ada qunut pada salat Subuh.
2. Qunut salat Subuh dikerjakan hanya ketika
terjadi musibah.
3. Ada qunut pada salat witir.
4. Qunut dikerjakan sebelum rukuk.
5. Tidak ada qunut pada orang yang salat sendirian.
6. Jika imam membaca qunut pada salat subuh,
maka makmum dibolehkan untuk:
1) Makmum diam saja.
2) Makmum ikut mengamini imam.
B. Mazhab Maliki:
1. Qunut hanya ada pada salat Subuh .
2. Tidak ada qunut pada salat witir dan salat
lainnya.
3. Qunut salat subuh dikerjakan sebelum
rukuk.
4. Qunut salat subuh boleh dikerjakan setelah
rukuk.
5. Ketika qunut boleh mengangkat kedua tangan
dan juga boleh tidak mengangkat kedua tangan.
C. Mazhab Syafii:
1. Qunut hanya ada pada salat Subuh.
2. Tidak ada qunut pada salat lain, kecuali
terjadi bencana.
3. Qunut Subuh dikerjakan setelah rukuk pada
rakaat kedua.
4. Rasulullah tidak pernah meninggalkan
qunut Subuh.
5. Qunut salat Subuh boleh dikerjakan
berjamaah atau sendirian.
6. Qunut juga dikerjakan pada salat witir pada
separuh akhir bulan Ramadan.
7. Qunut Subuh adalah bagian dari salat Subuh,
jika terlupa maka diganti dengan sujud sahwi.
8. Mengangkat kedua tangan dan mengusap
wajah dalam qunut salat Subuh terbagi 3 kelompok.
1) Mengangkat kedua tangan, tanpa
mengusapkannya ke wajah.
2) Mengangkat kedua tangan dan
mengusapkannya ke wajah.
3) Tidak mengangkat kedua tangan dan tidak mengusapkannya
ke wajah.
9. Setelah membaca doa qunut pada salat
Subuh tidak perlu mengusapkan kedua tangan ke bagian tubuh selain wajah.
10. Hukumnya makruh, apabila setelah membaca
qunut Subuh mengusapkan kedua tangan ke bagian tubuh lainnya.
D. Mazhab Hambali:
1. Tidak ada qunut pada salat Subuh.
2. Tidak ada qunut pada salat lainnya.
3. Ada qunut pada salat witir.
4. Qunut dikerjakan setelah rukuk.
5. Qunut dikerjakan hanya jika terjadi
musibah.
E. Hadis Nabi Muhammad.
1) Anas berkata,“Rasulullah membaca doa qunut
selama satu bulan, beliau melaknat mereka, kemudian meninggalkannya. Adapun doa
qunut salat Subuh, Rasulullah terus membaca doa qunut pada salat Subuh hingga
beliau wafat.”
2) Awwam bin Hamzah berkata, “Saya bertanya kepada
Abu Utsman tentang doa qunut pada salat Subuh.” Ia menjawab, “Setelah rukuk.
Saya bertanya, “Dari siapa?” Ia menjawab, “Dari Abu Bakar, Umar bin Khattab dan
Usman bin Affaf.” (HR. Baihaqi).
3) Abdullah bin Ma’qil berkata, “Ali bin Abi
Thalib membaca doa qunut
pada salat Suhub.” (HR. Baihaqi).
4) Anas bin Malik, “Sesungguhnya Rasulullah membaca
doa qunut selama satu bulan, berdoa terhadap daerah-daerah Arab, kemudian
meninggalkannya.” (HR. Muslim).
5) Anas bin Malik berkata, “Rasulullah membaca
doa qunut selama satu bulan beliau melaknat (Bani) Riklan, Dzakwan dan
‘Ushayyah yang telah berbuat maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya.”. (HR. Bukhari
dan Muslim).
6) Abu Malik AsyjaI berkata, “Saya bertanya
kepada Bapak saya: Wahai bapakku, sesungguhnya engkau salat di belakang Nabi,
Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin bi Thalib, apakah
mereka membaca doa qunut?”. Bapaknya menjawab, “Wahai anakku, itu perbuatan
yang dibuat-buat.” (HR. Tirmidzi).
7) Abdullah bin Mas’ud berkata, “Rasulullah
tidak pernah membaca doa qunut dalam salat-salatnya.”
8) Abu Qatadah berkata, “Saya salat bersama
Ibnu Umar pada salat Subuh, ia tidak membaca doa qunut. Saya katakan kepada
Ibnu Umar: Saya tidak melihat engkau membaca doa Qunut.” Ibnu Umar menjawab,
“Saya tidak menghapalnya dari seorang pun dari para sahabat kami’.”
9) Ibnu Abbas berkata, “Sesunguhnya doa qunut
pada salat Subuh adalah bid’ah.”
10) Imam Syafii berpendapat bahwa tidak ada
doa qunut dalam salat yang lain, selain salat Subuh. Kecuali jika
terjadi bencana, maka membaca doa qunut dalam semua salat, jika imam
berkehendak.
11) Pendapat Imam Syafii.
a. Doa qunut subuh itu bagian dari amal
salat Subuh. Jika terlupa, maka mesti sujud sahwi.
b. Membaca doa qunut pada salat Subuh dikerjakan
setelah rakaat kedua, karena Rasulullah tidak pernah meninggalkan qunut Subuh.”
Daftar Pustaka
1. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77
Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
2. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99
Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.
3. Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37
Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment