Tuesday, August 13, 2019

2974. KEKUASAAN POLITIK


KEKUASAAN POLITIK
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.


       Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang kekuasaan politik menurut Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
    

1.    Kekuasaan (menurut KBBI V) dapat diartikan “kuasa (untuk mengurus, memerintah, dan sebagainya)”, “kemampuan”, “kesanggupan”, “daerah (tempat dan sebagainya) yang dikuasai”, “kemampuan atau golongan untuk menguasai orang atau golonga lain berdasarkan kewibawaan, wewenang, karisma, atau kekuatan fisik”, serta “fungsi menciptakan dan memantapkan kedamaian (keadilan) serta mencegah dan menindak ketidakdamaian atau ketidakadilan”.
2.    Politik (menurut KBBI V) dapat diartikan “(pengetahuan) mengenai ketatanegaraan ata kenegaraan (seperti tentang sistem pemerintahan, dasar pemerintahan)”, “segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat, dsb) mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain”, “cara bertindak dalam menghadapi atau menangani suatu masalah”, dan “kebijaksanaan”.
3.    Kata “politik” pada mulanya terambil dari bahasa Yunani atau Latin “politicos” atau  “politõcus” yang berarti “relating to citizen”, keduanya berasal dari kata “polis” yang artinya “kota”.
4.    Dalam kamus bahasa Arab modern, kata “politik” diterjemahkan dengan kata “siyasah”, yang terambil dari akar kata “sasa-yasusu” yang diartikan “mengemudi”, “mengendalikan”, “mengatur”, dan sebagainya, serta dari akar kata “sasa-yasusu”  ditemukan kata “sus” yang artinya “penuh kuman, kutu”, atau “rusak”.
5.    Uraian Al-Quran tentang politik dapat ditemukan pada ayat yang berakar kata “hukm”, yang pada mulanya artinya “menghalangi atau melarang dalam rangka perbaikan”.
6.    Allah adalah pemilik segala sesuatu, Allah adalah pemilik kerajaan langit dan bumi serta semua yang terdapat di antara keduanya.
7.    Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 18 menjelaskan bahwa Allah adalah Pemilik kerajaan langit dan bumi.

وَقَالَتِ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَىٰ نَحْنُ أَبْنَاءُ اللَّهِ وَأَحِبَّاؤُهُ ۚ قُلْ فَلِمَ يُعَذِّبُكُمْ بِذُنُوبِكُمْ ۖ بَلْ أَنْتُمْ بَشَرٌ مِمَّنْ خَلَقَ ۚ يَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ۖ وَإِلَيْهِ الْمَصِيرُ
     
     Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan, “Kami adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya”. Katakanlah, “Maka mengapa Allah menyiksamu karena dosa-dosamu?” (Kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu adalah manusia (biasa) di antara orang-orang yang diciptakan-Nya. Dia mengampuni bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu).
8.    Al-Quran surah Al-Fatihah (surah ke-1) ayat 4 menyatakan bahwa Allah Pemilik akhirat.
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ

        Yang menguasai hari pembalasan.
9.    Al-Quran surah Thaha (surah ke-20) ayat 108 menjelaskan bahwa Allah Maha Kuasa, sehingga semua makhluk hanya berani berbisik.

يَوْمَئِذٍ يَتَّبِعُونَ الدَّاعِيَ لَا عِوَجَ لَهُ ۖ وَخَشَعَتِ الْأَصْوَاتُ لِلرَّحْمَٰنِ فَلَا تَسْمَعُ إِلَّا هَمْسًا
    
     Pada hari itu manusia mengikuti (menuju kepada suara) penyeru dengan tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua suara kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja.
10. Al-Quran surah An-Naba (surah ke-78) ayat 38 menyatakan apabila ada makhluk yang ingin bercakap harus seizin Allah dan perkataan mereka benar.

يَوْمَ يَقُومُ الرُّوحُ وَالْمَلَائِكَةُ صَفًّا ۖ لَا يَتَكَلَّمُونَ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَٰنُ وَقَالَ صَوَابًا
    
     Pada hari, ketika roh dan para malaikat berdiri bersaf-saf, mereka tidak berkata-kata kecuali siapa yang telah diberikan izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan dia mengucapkan kata yang benar.
11. Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 26 menyatakan bahwa Allah melimpahkan sebagian kekuasaan politik kepada makhluk.

قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
   
       Katakanlah, “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
12. Allah menganugerahkan sebagian kekuasaan politik kepada manusia.
1)    Manusia ada yang berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik, karena mengikuti prinsip kekuasaan politik  menurut ajaran Islam.
2)    Tetapi ada pula yang gagal dalam melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin.

 Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online.            


Related Posts:

0 comments:

Post a Comment