Oleh: Drs. H. M. YusronHadi, M.M

Beberapa orang
bertanya,”Mohon dijelaskan tentang egoisme orang-orang yang merokok?” Profesor Quraish
Shihab menjelaskannya.
1. Egoisme
(menurut KBBI V) dapat diartikan ”tingkah laku yang didasarkan atas dorongan untuk
keuntungan diri sendiri daripada untuk kesejahteraan orang lain”, dan “teori tentang
segala perbuatan atau tindakan selalu disebabkan oleh keinginan untuk menguntungkan
dirinya sendiri.”
2. Pendapat orang-orang
yang merokok.
1)
Merokok adalah hak pribadi saya.
2)
Bahaya merokok adalah risiko saya pribadi.
3)
Saya memilih merokok dan saya
akan menanggung risikonya sendiri.
4)
Hidup ini adalah milik saya sendiri.
3. Temannya berkata
kepada orang-orang yang merokok.
1)
Maaf Mas, bukan begitu, dalam ajaran Islam dan pertimbangan akal manusia
hidup yang kita nikmati adalah pemberian dari Allah.
2)
Allah memerintahkan manusia untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan
diri kita, keluarga, masyarakat, dan seluruh umat manusia.
3)
Setiap manusia mempunyai kewajiban terhadap dirinya sendiri dan kewajiban
terhadap orang lain.
4)
Nabi Muhammad bersabda,”Sesunguhnya fisik jasmani seorang manusia memiliki
hak atas dirinyasendiri”.
4. Kewajiban bagi
setiap manusia muncul karena penggunaanberbagai kenikmatan dan fasilitas yang dianugerahkan
oleh Allah kepada manusia untuk diolah oleh manusia dengan masyarakat sekitarnya.
5. Jika manusia menyia-nyiakan
hidupnya, maka kewajiban manusia yang lain untuk mengingatkannya.
6. Mengingatkan manusia
yang salah dan keliru adalah kewajiban sesame manusia yang lain.
7. Semua sikapdan
tindakan seorang manusia pasti memberikan pengaruh terhadap dirinya, keluarga,
dan lingkungannya.
8. Yang akan memberikan
dampak positif atau negatif.
9. Sangat salah dan
keliru apabila kita menganggap bahwa masalah merokok dan kegiatan lainnya adalah
urusan pribadi.
10. Orang-orang
yang merokok mengepulkan asap rokoknya ke udara.
11. Orang-orang yang
tidak merokok di sekitarnya terpaksa harus menghirup udara yang telah dikotori oleh
racun nikotin dari rokok dan mencium bau aroma rokok yang disedot.
12. Senyum simpul kegembiraan
yang ditampilkan oleh seseorang pada pagi hari yang cerah akan menularkan kegembiraan
tersebut terhadap sekelilingnya.
13. Kegembiraan seseorang
akan membuat suasana yang indah dan menyenangkan bagi semua orang di sekitarnya.
14. Suara teriakan
dan jeritan gejolak amarah dari orang-orang yang sedang bertengkar akan mendebarkan
jantung orang-orang yang mendengarnya.
15. Setiap manusia
pasti terpengaruh oleh kondisi lingkungannya.
16. Cinta dan kasih
saying dapat kita peroleh dari orang tua kita, keluarga kita, dan masyarakat sekitar.
17. Sikap,
perilaku, dan ilmu pengetahuan dapat kita raih dari para guru dan para ilmuwan
yang mendidik dan mengajar kita.
18. Perasaan aman dan
ketenangan dapat diperoleh dari kehadiran petugas keamanan, polisi, tentara,
dan para hakim yang adil dan bijaksana.
19. Para seniman dapat
menyejukkan jiwa dan perasaan kita.
20. Para ilmuwan yang
akan membuka cakrawala pikiran kita, demikian seterusnya.
21. Kita berteduh
di bawah pohonyang rindang dan dapat menikmati buah-buahan yang segar, karena ditanam
oleh generasi terdahulu.
22. Sangat wajar apabila
kita sekarang merasa ikut terpanggil untuk menjaga lingkungan kita.
23. Kita berkewajiban
untuk menanam pohon atau kebaikan berupa apa pun yang dapat dinikmati oleh generasi
berikutnya.
24. Sebaiknya kita
tidak berkata, “Saya bebas melakukan apapun dan di mana pun, karena itu adalah hak
pribadi saya, tidak boleh ada orang yang melarangnya, dan saya akan mempertanggungjawabkannya.”
25. Tetapi agama
Islam mengajarkan mengorbankan kepentingannya sendiri untuk kepentingan orang
lain.
26. Al-Quran surah
Al-Hasyr (surah ke-59) ayat 9.
وَالَّذِينَ
تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ
إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ
عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۚ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ
فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan orang-orang yang
telah menempati Kota Madinah dan telah beriman (Ansar) sebelum (kedatangan)
mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan
mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang
diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang
Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang
mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka
itulah orang-orang yang beruntung.
27. Allah memuji sekelompok
sahabat Nabi Muhammad yang mengutamakan kepentingan orang lain daripada kepentingan
diri mereka sendiri, meskipun mereka sendiri dalam kesusahan.
28. Hal ini sangat
berbeda dengan orang-orang yang merokok dan kegiatan apa pun yang tidak baik.
1)
Mereka mengutamakan kepentingannya dan kesenangannya sendiri.
2)
Tetapi mengancam kesehatanorang lain dan dapat merusak lingkungannya.
Daftar Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. LenteraHati. Kisah dan Hikmah Kehidupan.
PenerbitMizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai
Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.
Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment