PUASA
MENURUT AL-QURAN
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. Kata
“puasa” menurut KBBI V bisa diartikan “meniadakan makan, minum, dan sebagainya
dengan sengaja (terutama bertalian dengan keagamaan)”, “salah satu rukun Islam
berupa ibadah menahan diri atau berpantang makan, minum, dan segala yang
membatalkannya mulai terbit fajar sampai terbenam matahari”, dan “saum”.
2. Al-Quran
menggunakan kata “shiam” sebanyak 8 kali, kesemuanya dalam arti “puasa” menurut
pengertian hukum syariat, hanay 1 kali Al-Quran memakai kata “shaum”, tetapi
maknanya adalah “menahan diri untuk tidak bebicara”.
3. Al-Quran
surah Maryam (surah ke-19) ayat 26.
فَكُلِي
وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْنًا
ۖ فَإِمَّا تَرَيِنَّ
مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا
فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ
لِلرَّحْمَٰنِ صَوْمًا فَلَنْ
أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا
Maka makan, minum dan bersenang hatilah
kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah,”Sesungguhnya aku
telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan
berbicara dengan seorang Manusia pun pada hari ini.
4. Kata
“shaum” terdapat 1 kali dalam bentuk “perintah” berpuasa di bulan Ramadan, dan
1 kali dalam bentuk “kata kerja” menyatakan “berpuasa baik untukmu”, serta 1
kali menunjuk kepada “pelaku” puasa pria dan wanita, yaitu “ash-shaimin
wash-shaimat”.
5. Kata-kata
yang beraneka bentuk itu, semuanya terambil dari akar kata yang sama yakni
“sha-wa-ma”.
6. Yang
dari segi bahasa maknanya berkisar pada “menahan”, “berhenti”, dan “tidak
bergerak”.
7. Kuda
yang berhenti berjalan dinamakan “faras shaim”.
8. Manusia
berupaya menahan diri dari suatu kegiatan apa pun disebut “shaim” (berpuasa).
9. Pengertian
kebahasaan ini, dipersempit maknanya oleh hukum syariat.
10. Shiam hanya
digunakan “menahan diri dari makan, minum, dan upaya mengeluarkan sperma sejak
terbit fajar hingga terbenamnya matahari”.
11. Kaum
sufi, merujuk ke hakikat dan tujuan puasa, menambah kegiatan harus dibatasi
selama puasa mencakup pembatasan atas seluruh anggota tubuh, termasuk hati dan
pikiran dari melakukan segala macam dosa.
12. Perbuatan
“shiam” atau “shaum” bagi manusia, pada hakikatnya adalah menahan dan mengendalikan
diri.
13. Puasa
dipersamakan dengan sikap sabar dan menahan diri.
14. Al-Quran
surah Az-Zumar (surah ke-39) ayat 10.
قُلْ
يَا عِبَادِ الَّذِينَ
آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ
ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا
فِي هَٰذِهِ الدُّنْيَا
حَسَنَةٌ ۗ وَأَرْضُ اللَّهِ
وَاسِعَةٌ ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى
الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ
حِسَابٍ
Katakan,”Hai hamba-hamba-Ku yang beriman,
bertakwalah kepada Tuhanmu. Orang-orang berbuat baik di dunia ini memperoleh
kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang bersabar
yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”.
15. Hadis
qudsi menyatakan, “Puasa itu untuk-Ku (Allah), dan Aku (Allah) yang memberinya
ganjaran”.
16. Disamakan
oleh para ulama dengan Al-Quran surah Az-Zumar (surah ke-39) ayat 10 yang
menyatakan, “Sesungguhnya hanya orang-orang bersabar yang disempurnakan
pahalanya tanpa batas”.
17. Yang
dimaksud orang sabar adalah orang berpuasa.
Daftar
Pustaka
1. Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab,
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan
Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment