HTI MENAMBAH PERPECAHAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1.
Gus Baha’: HTI Adalah
Bukti Nyata Perpecahan Umat Islam
2. Gus Baha’
adalah contoh santri memiliki pemahaman keilmuan luas.
3. Bahkan
gurunya, KH. Maimun Zubair mengakui sendiri.
4. Nama
panjangnya KH. Ahmad Bahauddin Nursalim.
5. Beliau
putra KH. Nursalim Al-Hafizh, santri KH. Arwani Al-Hafizh Kudus dan KH.
Abdullah Salam Al-Hafizh Pati, sekaligus pengasuh LP3IA.
6. Riwayat
pendidikan Gus Baha’ tampak biasa saja.
7. Gus
Baha mulai pendidikannya dengan mempelajari al-Quran kepada ayahandanya
sendiri.
8. Gus Baha
masih muda sudaj khatam hafalan Al-Qur’an sekaligus qira’ah-nya dengan lisensi ayahnya.
9. Menginjak
remaja KH. Nursalim menitipkan Gus Baha’ untuk mondok dan berkhidmat kepada KH.
Maimoen Zubair di Pondok Pesantren Anwar, Karangmangu, Sarang, Rembang.
10. Di
pesantren ini kecerdasan Gus Baha terlihat, terutama dalam kajian tafsir,
hadis, dan fikih.
11. Di
pesantren sama, Gus Baha mengkhatamkan hafalan Imrithi, Alfiyyah Ibnu Malik,
Fathul Mu’in, sampai Sahih Muslim, lengkap dengan sanad dan matannya.
12. Karena
cerdas, KH. Maimoen Zubair kerap mempercayakan tugas khusus kepada Gus Baha’.
13. Mbah Moen
sering mengajaknya berbincang ringan, mencari ta’bir (dalil atau dasar argumen) untuk menjawab suatu
masalah, sampai menemui tamu luar negeri.
14. Gus
Baha’ pernah mengulas tentang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dalam pengajiannya.
15. Menurut
beliau organisasi apa pun sejatinya hanya bersifat musiman.
16. Artinya,
organisasi itu tidak akan berlangsung lama.
17. HTI
adalah organisasi yang mempunyai misi menyatukan umat Islam.
18. Sebuah
cita-cita yang secara teori baik.
19. Tapi
yang perlu diingat, HTI bukan satu-satunya.
20. Sudah
banyak organisasi yang berdiri dengan misi serupa.
21. Termasuk
Nahdhatul Ulama (NU), Muhammadiyah, atau Ikhwanul Muslimin di Mesir, dan Partai
Bath di Iraq.
22. Dalam
banyak kesempatan, organisasi itu selalu menyuarakan persatuan umat Islam.
23. Misalnya
dengan menyitir ayat al-Qur’an, “wa’tashimu
bihablillahi jami’a wala tafarraqu”.
24. Dan berpegangteguhlah pada tali agama Allah
dan janganlah berpecah-belah”.
25. Al-Quran
surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 103.
وَٱعْتَصِمُوا۟ بِحَبْلِ ٱللَّهِ جَمِيعًا وَلَا
تَفَرَّقُوا۟ ۚ وَٱذْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً
فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِۦٓ إِخْوَٰنًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ
شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ
لَكُمْ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
26. HTI
juga begitu.
27. Dengan
memakai ayat yang sama, mereka mengajak umat Islam bersatu dan tidak
berpecah-belah.
28. Lucunya,
ajakan tersebut mereka sampaikan dengan mengatasnamakan organisasi.
29. Sementara
keberadaan organisasi itu sendiri adalah bukti adanya perpecahan di antara umat
lslam.
30. Dengan
kata lain, pengikut HTI berkoar-koar mengajak umat Islam bersatu, padahal diri
mereka sendiri adalah bukti perpecahan di antara umat Islam.
31. Jika
orang HTI legowo, harusnya mereka tidak mendirikan organisasi.
32. Tinggal
bergabung saja dengan wadah yang sudah ada.
33. Entah
ikut NU atau Muhammadiyah.
34. Sebab
cita-citanya sama, yaitu menyatukan umat Islam..
35. Meskipun
sampai sekarang, NU dan Muhammadiyah, belum mencapai kondisi ideal.
36. “Dengan
membuat organisasi sendiri, dengan nama sendiri, itu sudah menambah jumlah
perpecahan,” terang Gus Baha’.
37. Gambarannya
begini.
38. Kalau
yang ada hanya NU dan Muhammadiyah, perpecahan di kalangan umat Islam Indonesia
hanya 2 kelompok saja.
39. Tapi
dengan mendirikan HTI, maka perpecahan menjadi 3 kelompok.
40. Semakin
banyak pecahnya, maka semakin sulit bersatunya.
(Sumber:
internet)
0 comments:
Post a Comment