Thursday, June 4, 2020

4590. PARA PEJUANG BERPAKAIAN ARAB


PARA PEJUANG BERPAKAIAN ARAB
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1.    Mengapa Para Pejuang Kemerdekaan bansgsa Indonesia Lebih Memilih Pakaian Islami dan Sorban Arab dibanding Pakaian Adat.
2.    Guru Besar sejarah Universitas Padjajaran Profesor Ahmad Mansur Suryanegara mengungkapkannya.
3.    Para pejuang kemerdekaan bangsa Indonesia mengenakan pakaian Islami dengan jubah dan sorban karena pada masa itu pakaian adat identik dengan para pembantu penjajah Belanda untuk menindas masyarakat Nusantara.
4.    Pada saat penjajahan, pakaian adat menunjukkan sebagai pembantu penjajah Belanda.
5.    Para pejuang seperti Pangeran Diponegoro, Kiai Mojo dan Sentot Alibasyah Prawirodirjo lebih memilih memakai busana Islami dibanding pakaian adat Jawa ketika melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda.

6.    Pangeran Diponegoro, Sentoto Alibasyah Prawirodirdjo melepaskan busana adat  Jawa, karena para Pemakai busana adat menjadi pembantu utama penjajah Protestan Belanda.

7.    Mereka ikut menindas rakyat dengan memakai topeng budaya adat untuk memadamkan cahaya lslam.
8.    Pangeran Diponegoro meskipun selalu menyandang keris, tapi menurut DR Tjipto  Mangunkusmo tidak pernah menghunus kerisnya dalam peperangan.
9.    Tetapi para pejuang selalu membaca Al-Quran untuk membangkitkan Jsemangat juang umat dan rakyat pendukungnya yang anti penjajah.
10. Pangeran Diponegoro, Kiai Mojo, dan Sentot Alibasyah Prawirodirdjo berbuasana islam untuk menyelamatkan bangsanya dari keruntuhan moral.
11. Pada waktu itu, orang-orang yang berpakaian adat Jawa bertingkah laku pemabuk, merendahkan martabat wanita, perusak keluhuran adat Jawa, perusak syariah Islam.
12. Mereka berpakaian adat jawa untuk berkedok adat jawa, tapi bermental rendah.
13. Bila disebutkan “Ora Njowo” artinya tingkah lakunya tidak islami.
14. Saat itu makna Jowo atau Jawa di masyarakat artinya “mengerti”.
15. Bila dikatakan ORA NDJOWO artinya ORA NGERTI atau TIDAK ISLAMI.
16. ORA artinya Tidak dan Djawa artinya Islam.
17. Dalam perjalanan sejarah, adat daerah di Nusantara diperadabkan oleh Ajaran Islam.
18. Pada masa penjajahan Kerajaan Protestan Belanda dan pemerintah Kolonial Belanda, adat budaya yang bersifat lokal dipakai Belanda untuk memecah belah kesatuan bangsa dan umat.
19. Adat lokal dijadikan oleh penjajah Belanda untuk melawan Islam yang bersifat universal dan pemersatu bangsa Indonesia.

(Sumber: internet)
Inilah-Alasan-Pangeran-Diponegoro-Mengenakan-Pakaian-Islami-Jubah-dan-Sorban-Bukan-Pakaian-Adat-600x330

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment