Sunday, June 28, 2020

4771. SUDAH CERAI TETAP SERUMAH

SUDAH CERAI TETAP SERUMAH

Oleh: Drs H M Yusron Hadi, MM

 

A.   Wanita yang dicerai tetap tinggal di rumah suaminya selama masa iddah.

1.    Dalam syariat Islam, waanita yang dicerai wajib tetap tinggal di rumah suaminya selama dalam iddah.

2.    Wanita yang sudah dicerai dilarang keluar rumah suaminya.

3.    Suaminya dilarang mengusir bekas isterinya yang sudah ditalaknya dari rumah tanpa alasan yang sah.

4.    Selama masa iddah, suami masih boleh rujuk dengaan isterinya.

5.    Seorang suami masih boleh rujuk lagi dengan mantan istrinya yang telah ditalaknya 1 atau 2 kali.

 

B.   Seorang pria dilarang menikah dengan wanita yang masih punya suami.
1.    Wanita yang sudah menikah tidak boleh dinikahi oleh pria lain.
2.    Syarat seorang wanita bersuami, boleh dinikah oleh pria lain.
1)    Sudah bercerai dengan suaminya terdahulu.
2)    Bercerai karena suaminya meninggal dunia.
3)    Sudah habis masa iddahnya.
3.    Masa iddah adalah  masa tunggu bagi wanita yang berpisah dengan suami karena ditalak atau bercerai mati.
4.    Setelah masa iddah habis, maka wanita itu boleh menikah lagi dengan pria lain.

C.   Lamanya masa iddah.
1.    Lamanya masa iddah wanita boleh menikah lagi:
1)    Wanita hamil, masa iddahnya sampai melahirkan bayinya.
2)    Wanita ditinggal mati suaminya, masa iddahnya 4 bulan 10 hari.
3)    Bercerai biasa, masa iddahnya selama 3 kali haid (3 kali suci).

2.    Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 228.

وَٱلْمُطَلَّقَٰتُ يَتَرَبَّصْنَ بِأَنفُسِهِنَّ ثَلَٰثَةَ قُرُوٓءٍ ۚ وَلَا يَحِلُّ لَهُنَّ أَن يَكْتُمْنَ مَا خَلَقَ ٱللَّهُ فِىٓ أَرْحَامِهِنَّ إِن كُنَّ يُؤْمِنَّ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ وَبُعُولَتُهُنَّ أَحَقُّ بِرَدِّهِنَّ فِى ذَٰلِكَ إِنْ أَرَادُوٓا۟ إِصْلَٰحًا ۚ وَلَهُنَّ مِثْلُ ٱلَّذِى عَلَيْهِنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ ۚ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ ۗ وَٱللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

     Wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) 3 kali quru. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suaminya berhak rujuk dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) itu menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang makruf. Tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan dibanding istrinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

3.    Al-Quran surah At-Talaq (surah ke-65) ayat 4.

وَٱلَّٰٓـِٔى يَئِسْنَ مِنَ ٱلْمَحِيضِ مِن نِّسَآئِكُمْ إِنِ ٱرْتَبْتُمْ فَعِدَّتُهُنَّ ثَلَٰثَةُ أَشْهُرٍ وَٱلَّٰٓـِٔى لَمْ يَحِضْنَ ۚ وَأُو۟لَٰتُ ٱلْأَحْمَالِ أَجَلُهُنَّ أَن يَضَعْنَ حَمْلَهُنَّ ۚ وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مِنْ أَمْرِهِۦ يُسْرًا

     Dan wanita tidak haid lagi (monopause) di antara wanitamu jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka iddah mereka adalah 3 bulan; dan begitu (pula) wanita tidak haid. Dan wanita hamil, waktu iddahnya sampai  melahirkan kandungannya. Dan barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.

4.    Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 234.

وَٱلَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ مِنكُمْ وَيَذَرُونَ أَزْوَٰجًا يَتَرَبَّصْنَ بِأَنفُسِهِنَّ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا ۖ فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا فَعَلْنَ فِىٓ أَنفُسِهِنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

     Orang yang meninggal di antaramu dengan meninggalkan istri (hendaklah para istri itu) menangguhkan dirinya (iddah) 4 bulan 10 hari. Kemudian apabila telah habis iddahnya, maka tidak dosa bagimu (para wali) membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka menurut yang patut. Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.


6.    Seorang mantan istri yang sudah ditalak suaminya 1 atau 2 kali yang masih tinggal serumah dengan mantan suaminya sangat mungkin rujuk lagi.

7.    Mantan istri yang tinggal serumah untuk membangkitkan perasaan dan pikiran suami sebelum habis iddah.

8.     itu, dan sebelum berakhirnya bulan-bulan iddah dimana perempuan diperintahkan supaya menunggu guna mendapatkan suatu keyakinan bersihnya rahim serta melindungi hak suami dan kehormatan isteri.

9.    Pikiran dan hati manusia mudah berubah.

10. Suami dan istri yang sedang emosi dan marah bisa dengan cepat berubah  dingin dan perasaan benci berubah menjadi cinta.

11. Al-Quran surah At-Talaq (surah ke-65) ayat 1.

 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ إِذَا طَلَّقْتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَطَلِّقُوهُنَّ لِعِدَّتِهِنَّ وَأَحْصُوا۟ ٱلْعِدَّةَ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ رَبَّكُمْ ۖ لَا تُخْرِجُوهُنَّ مِنۢ بُيُوتِهِنَّ وَلَا يَخْرُجْنَ إِلَّآ أَن يَأْتِينَ بِفَٰحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍ ۚ وَتِلْكَ حُدُودُ ٱللَّهِ ۚ وَمَن يَتَعَدَّ حُدُودَ ٱللَّهِ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهُۥ ۚ لَا تَدْرِى لَعَلَّ ٱللَّهَ يُحْدِثُ بَعْدَ ذَٰلِكَ أَمْرًا


      Hai Nabi, apabila kamu menceraikan istri-istrimu maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar) dan hitung waktu iddah serta bertakwa kepada Allah Tuhanmu. Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka (diizinkan) ke luar kecuali kalau mereka mengerjakan perbuatan keji yang terang. Itu hukum Allah dan barang siapa melanggar hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Kamu tidak mengetahui barang kali Allah mengadakan sesudah itu suatu hal yang baru.



12. Jika terpaksa bercerai, maka harus dilakukan dengan baik dan tidak menyakitkan.
13.  Allah berfirman,”Tahanlah istrimu dengan baik atau cerai dengan baik,”

14. Al-Quran surah At-Talaq (surah ke-65) ayat 2.


فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ فَارِقُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ وَأَشْهِدُوا۟ ذَوَىْ عَدْلٍ مِّنكُمْ وَأَقِيمُوا۟ ٱلشَّهَٰدَةَ لِلَّهِ ۚ ذَٰلِكُمْ يُوعَظُ بِهِۦ مَن كَانَ يُؤْمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا


      Jika mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskan mereka dengan baik dan persaksikan dengan 2 orang saksi adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikian diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar.

15. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 241.

وَلِلْمُطَلَّقَٰتِ مَتَٰعٌۢ بِٱلْمَعْرُوفِ ۖ حَقًّا عَلَى ٱلْمُتَّقِينَ

Untuk wanita yang diceraikan (hendaklah diberi oleh suaminya) mut`ah menurut yang makruf, sebagai suatu kewajiban bagi orang-orang yang takwa.



Daftar Pustaka
1.    Hatta, DR. Ahmad. Tafsir Quran Per Kata, Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah. Penerbit Pustaka Maghfirah, Jakarta 2011.
2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
3.    Tafsirq.com online.



0 comments:

Post a Comment