TALAK HARUS BERTAHAP
Oleh: Drs H M Yusron Hadi, MM
A. Talak harus
dijatuhkan secara bertahap.
1.
Islam memberi kesempatan seorang muslim menalak istrinya 3
kali.
2.
Dengan syarat tiap kali talak jatuh saat suci, dan tidak
disetubuhinya.
3.
Kemudian istrinya ditinggalkannya sampai habis masa iddah.
4.
Jika ingin rujuk pada masa iddah, maka dia boleh
merujuknya.
5.
Jika iddah talak ke-1 habis, maka suami bisa rujuk dengan
isterinya dengan akad nikah baru.
6.
Setelah talak ke-1, lalu jatuh talak ke-2, maka suaminya
masih bisa rujuk dengan istrinya dengan akad nikah baru.
7.
Setelah talak ke-1 kali, dan talak ke-2 kali, lalu
dilanjutkan talak ke-3 kali, maka suaminya tidak boleh rujuk lagi dengan
istrinya.
8.
Setelah suaminya menalak istrinya yang ke-3 kali, maka istrinya
tidak halal lagi baginya.
9.
Jika suaminya telah menalak istrinya ke-3 kalinya ingin rujuk
lagi, maka istrinya itu harus menikah terlebih dahulu dengan pria lain dan
sudah dicampuri oleh suami barunya itu.
10.
Jika suami barunya sudah bercampur dengan istrinya kemudian
bercerai, maka suami lama yang sudah menalak istrinya 3 kali boleh menikah rujuk
lagi dengan akad nikah baru.
11.
Seseorang memberi kabar kepada Rasulullah tentang suami
yang menalak istrinya langsung 3 kali talak.
12.
Rasulullah langsung berdiri, marah, dan bersabda,”Apakah
dia ingin mempermainkan kitab Allah, padahal saya berada di tengah-tengah kamu?”
.
13.
Kemudian seorang pria berdiri dan berkata, “Ya Rasulullah,
apakah tidak saya bunuh saja orang itu!.’
B. Wanita yang dicerai
tetap tinggal di rumah suaminya selama masa iddah.
1. Dalam
syariat Islam, waanita yang dicerai wajib tetap tinggal di rumah suaminya
selama dalam iddah.
2. Wanita yang
sudah dicerai dilarang keluar rumah suaminya.
3. Suaminya dilarang
mengusir bekas isterinya yang sudah ditalaknya dari rumah tanpa alasan yang sah.
4. Selama masa
iddah, suami masih boleh rujuk dengaan isterinya.
5. Seorang suami
masih boleh rujuk lagi dengan mantan istrinya yang telah ditalaknya 1 atau 2
kali.
C. Seorang pria dilarang menikah dengan wanita yang masih
punya suami.
1. Wanita yang sudah menikah tidak boleh dinikahi oleh pria
lain.
2. Syarat seorang wanita bersuami, boleh dinikah oleh pria
lain.
1) Sudah bercerai dengan suaminya terdahulu.
2) Bercerai karena suaminya meninggal dunia.
3) Sudah habis masa iddahnya.
3. Masa iddah adalah masa tunggu bagi wanita yang berpisah dengan
suami karena ditalak atau bercerai
mati.
4. Setelah masa iddah habis, maka wanita itu boleh
menikah lagi dengan pria lain.
D. Lamanya masa iddah.
1. Lamanya masa iddah wanita boleh menikah lagi:
1) Wanita hamil, masa iddahnya sampai melahirkan bayinya.
2) Wanita ditinggal mati suaminya, masa iddahnya 4 bulan 10
hari.
3) Bercerai biasa, masa iddahnya selama 3 kali haid (3 kali
suci).
2. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 228.
وَٱلْمُطَلَّقَٰتُ
يَتَرَبَّصْنَ بِأَنفُسِهِنَّ ثَلَٰثَةَ قُرُوٓءٍ ۚ وَلَا يَحِلُّ لَهُنَّ أَن
يَكْتُمْنَ مَا خَلَقَ ٱللَّهُ فِىٓ أَرْحَامِهِنَّ إِن كُنَّ يُؤْمِنَّ بِٱللَّهِ
وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ وَبُعُولَتُهُنَّ أَحَقُّ بِرَدِّهِنَّ فِى ذَٰلِكَ إِنْ
أَرَادُوٓا۟ إِصْلَٰحًا ۚ وَلَهُنَّ مِثْلُ ٱلَّذِى عَلَيْهِنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ ۚ
وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ ۗ وَٱللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Wanita yang ditalak hendaklah
menahan diri (menunggu) 3 kali quru. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang
diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari
akhirat. Dan suaminya berhak rujuk dalam masa menanti itu, jika mereka (para
suami) itu menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak seimbang dengan
kewajibannya menurut cara yang makruf. Tetapi para suami mempunyai satu
tingkatan kelebihan dibanding istrinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.
3. Al-Quran surah At-Talaq (surah ke-65) ayat 4.
وَٱلَّٰٓـِٔى يَئِسْنَ مِنَ ٱلْمَحِيضِ مِن
نِّسَآئِكُمْ إِنِ ٱرْتَبْتُمْ فَعِدَّتُهُنَّ ثَلَٰثَةُ أَشْهُرٍ وَٱلَّٰٓـِٔى
لَمْ يَحِضْنَ ۚ وَأُو۟لَٰتُ ٱلْأَحْمَالِ أَجَلُهُنَّ أَن يَضَعْنَ حَمْلَهُنَّ ۚ
وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مِنْ أَمْرِهِۦ يُسْرًا
Dan wanita
tidak haid lagi (monopause) di antara wanitamu jika kamu ragu-ragu (tentang
masa iddahnya) maka iddah mereka adalah 3 bulan; dan begitu (pula) wanita tidak
haid. Dan wanita hamil, waktu iddahnya sampai
melahirkan kandungannya. Dan barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya
Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.
4. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 234.
وَٱلَّذِينَ يُتَوَفَّوْنَ مِنكُمْ وَيَذَرُونَ
أَزْوَٰجًا يَتَرَبَّصْنَ بِأَنفُسِهِنَّ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا ۖ فَإِذَا
بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا فَعَلْنَ فِىٓ أَنفُسِهِنَّ
بِٱلْمَعْرُوفِ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Orang yang
meninggal di antaramu dengan meninggalkan istri (hendaklah para istri itu) menangguhkan
dirinya (iddah) 4 bulan 10 hari. Kemudian apabila telah habis iddahnya, maka tidak
dosa bagimu (para wali) membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka menurut
yang patut. Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.
Wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) 3 kali quru. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suaminya berhak rujuk dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) itu menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang makruf. Tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan dibanding istrinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Dan wanita tidak haid lagi (monopause) di antara wanitamu jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka iddah mereka adalah 3 bulan; dan begitu (pula) wanita tidak haid. Dan wanita hamil, waktu iddahnya sampai melahirkan kandungannya. Dan barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.
Orang yang meninggal di antaramu dengan meninggalkan istri (hendaklah para istri itu) menangguhkan dirinya (iddah) 4 bulan 10 hari. Kemudian apabila telah habis iddahnya, maka tidak dosa bagimu (para wali) membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka menurut yang patut. Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.
6. Seorang mantan
istri yang sudah ditalak suaminya 1 atau 2 kali yang masih tinggal serumah
dengan mantan suaminya sangat mungkin rujuk lagi.
7. Mantan istri
yang tinggal serumah untuk membangkitkan perasaan dan pikiran suami sebelum
habis iddah.
8. itu, dan sebelum berakhirnya bulan-bulan iddah
dimana perempuan diperintahkan supaya menunggu guna mendapatkan suatu keyakinan
bersihnya rahim serta melindungi hak suami dan kehormatan isteri.
9. Pikiran dan hati
manusia mudah berubah.
10. Suami dan
istri yang sedang emosi dan marah bisa dengan cepat berubah dingin dan perasaan benci berubah menjadi cinta.
11. Al-Quran
surah At-Talaq (surah ke-65) ayat 1.
يَٰٓأَيُّهَا
ٱلنَّبِىُّ إِذَا طَلَّقْتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَطَلِّقُوهُنَّ لِعِدَّتِهِنَّ
وَأَحْصُوا۟ ٱلْعِدَّةَ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ رَبَّكُمْ ۖ لَا تُخْرِجُوهُنَّ
مِنۢ بُيُوتِهِنَّ وَلَا يَخْرُجْنَ إِلَّآ أَن يَأْتِينَ بِفَٰحِشَةٍ
مُّبَيِّنَةٍ ۚ وَتِلْكَ حُدُودُ ٱللَّهِ ۚ وَمَن يَتَعَدَّ حُدُودَ ٱللَّهِ
فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهُۥ ۚ لَا تَدْرِى لَعَلَّ ٱللَّهَ يُحْدِثُ بَعْدَ ذَٰلِكَ
أَمْرًا
Hai
Nabi, apabila kamu menceraikan istri-istrimu maka hendaklah kamu ceraikan
mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar) dan hitung
waktu iddah serta bertakwa kepada Allah Tuhanmu. Janganlah kamu keluarkan
mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka (diizinkan) ke luar kecuali kalau
mereka mengerjakan perbuatan keji yang terang. Itu hukum Allah dan barang siapa
melanggar hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap
dirinya sendiri. Kamu tidak mengetahui barang kali Allah mengadakan sesudah itu
suatu hal yang baru.
12.
Jika terpaksa bercerai, maka harus dilakukan dengan baik
dan tidak menyakitkan.
13.
Allah berfirman,”Tahanlah
istrimu dengan baik atau cerai dengan baik,”
14. Al-Quran surah At-Talaq (surah ke-65) ayat 2.
فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ
بِمَعْرُوفٍ أَوْ فَارِقُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ وَأَشْهِدُوا۟ ذَوَىْ عَدْلٍ مِّنكُمْ
وَأَقِيمُوا۟ ٱلشَّهَٰدَةَ لِلَّهِ ۚ ذَٰلِكُمْ يُوعَظُ بِهِۦ مَن كَانَ يُؤْمِنُ
بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ
مَخْرَجًا
Jika mereka
telah mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskan
mereka dengan baik dan persaksikan dengan 2 orang saksi adil di antara kamu dan
hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikian diberi pengajaran
dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barang siapa bertakwa
kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar.
15. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 241.
وَلِلْمُطَلَّقَٰتِ
مَتَٰعٌۢ بِٱلْمَعْرُوفِ ۖ حَقًّا عَلَى ٱلْمُتَّقِينَ
Untuk wanita yang diceraikan (hendaklah diberi oleh suaminya)
mut`ah menurut yang makruf, sebagai suatu kewajiban bagi orang-orang yang
takwa.
Daftar Pustaka
1. Hatta, DR. Ahmad. Tafsir Quran Per Kata, Dilengkapi dengan
Asbabun Nuzul dan Terjemah. Penerbit Pustaka Maghfirah, Jakarta 2011.
2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
3. Tafsirq.com online.
Untuk wanita yang diceraikan (hendaklah diberi oleh suaminya) mut`ah menurut yang makruf, sebagai suatu kewajiban bagi orang-orang yang takwa.
0 comments:
Post a Comment