Sunday, June 14, 2020

4663. MENGAKALI YANG HARAM TETAP HARAM


MENGAKALI YANG HARAM TETAP HARAM
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

A.   Menyiasati terhadap hal yang haram, maka hukumnya tetap haram.

1.    Islam mengharamkan seluruh perbuatan yang dapat membawa kepada haram dengan cara yang tampak maupun tersembunyi.

2.    Ajaran Islam mengharamkan semua siasat (kebijakan) untuk berbuat haram dengan cara yang tidak begitu jelas dan siasat setan yang tidak tampak.

3.    Rasulullah bersabda,”Kamu jangan berbuat seperti perbuatan kaum Yahudi yang menganggap halal terhadap larangan Allah, meskipun  dengan siasat paling halus.”

4.    Misalnya, pada hari Sabtu kaum Yahudi dilarang berburu ikan.

1) Kaum Yahudi bersiasat dengan menggali parit pada hari Jumat.

2) Pada hari Sabtu ikan-ikan masuk ke dalam paritnya.

3) Pada hari Minggu mereka memanen ikannya.

4) Cara seperti ini dipandang halal oleh orang yang bersiasat untuk melanggar larangan.

5) Para ahli fikih memandangnya perbuatan haram, karena motifnya berburu dengan bersiasat.

5.    Termasuk bersiasat dengan menyebut sesuatu yang haram dengan nama lain dan mengubah bentuknya, maka hukumnya tetap haram.

6.    Mengubah bentuk dengan niat siasat agar dapat makan riba, hukumnya tetap haram.

7.    Membuat nama baru dengan niat agar dapat minum arak, maka hukumnya tetap haram.

8.    Rasulullah bersabda,”Sungguh akan ada satu golongan umatku yang menganggap halal minum arak dengan mengganti nama yang lain."

9.    Rasulullah bersabda,”Akan datang suatu zaman di mana manusia menganggap halal riba dengan mengganti namanya menjadi jual-beli."

 


Daftar Pustaka.
1.    Qardhawi, Syekh Muhammad Yusuf Qardhawi. Halal dan Haram dalam Islam. Alih bahasa: H. Mu'ammal Hamidy. Penerbit: PT. Bina Ilmu, 1993.
2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
3.    Tafsirq.com online.





Related Posts:

0 comments:

Post a Comment