Tuesday, June 16, 2020

4678. PANCASILA HARUS DILAKSANAKAN


PANCASILA HARUS DILAKSANAKAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
1.    Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) mendesak Pancasila Dilaksanakan Dalam Tata Kelola Kenegaraan.
2.    Sejak Merdeka Pancasila Belum Pernah Dilaksanakan.
3.    Siaran pers DDII.
4.    Nomor : 078/PersR/VI/1441/2020
5.    Menyikapi inisiatif DPR yang diprakarsai PDIP berupa RUU HIP.
6.    DDII mendukung sikap Forum  Komunikasi Purnawirawan TNI-Polri menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP).
7.    Dalam Konferensi Pers yang diadakan Jum’at 12 Juni 2020 di Balai Sarbini.
8.    Mayor Jenderal (Purn) Soekarno, Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Purnawirawan TNI-Polri, menyatakan “Pengangkatan RUU HIP ini sangat tendensius karena terkait dengan upaya menciptakan kekacauan serta menghidupkan kembali PKI”.
9.    Soekarno yang didampingi oleh sesepuh TNI, Jenderal (Purn) Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden RI mengatakan bahwa Forum Komunikasi Purnawiran TNI-Polri melihat dinamika kehidupan ideologi, ekonomi, politik dan sosial akhir-akhir ini berkembang sangat mengkhawatairkan nyaris tanpa batas akibat liberalisme sehingga menimbulkan turbulensi ideologis yang luas dalam kehidupan sosial, politik dan ekonomi nasional.
10. Beliau menyimpulkan ini antara lain karena melihat usaha mengabaikan TAP MPRS Nomor XXV tahun 1966 yang mengamanatkan pembubaran PKI serta melarang penyebaran ajaran komunisme/Marxisme-Leninisme DDII tidak ada lagi urgensi membahas substansi Pancasila yang  sudah selesai oleh Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPU- PKI) dan Panitia 9 (PPK) yang mewakili semua golongan pada tahun 1945.
11. DDII juga tidak bisa menerima usaha pengkerdilan Pancasila dengan memerasnya menjadi Trisila dan Ekasila, sehingga menghilangkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, ide yang diucapkan oleh Bung Karno pada 1 Juni 1945.
12. Namun ide ini tidak pernah menjadi konsideran ataun keputusan dalam perumusan Pancasila.
13. Panitia 9 bahkan pernah sepakat dengan Pancasila seperti termaktub dalam Mukaddimah UUD 1945 sebagai konsensus nasional dan dikuatkan lagi dengan Dekrit 5 Juli 1959 ketika Presiden Soekarno membubarkan Majelis Konstituante hasil Pemilu 1955 dan mengumumkan NKRI kembali ke UUD 1945.
14. Namun dengan pengorbanan dan kebesaran hatinya umat Islam menerima perumusan Pancasila tanggal 18 Agustus 1945.
15. Kebesaran jiwa umat Islam menerima formulasi Pancasila seperti yang sekarang disebut oleh mantan Menteri Agama RI Jenderal Alamsyah Perwiranegara sebagai sumbangan terbesar umat  Islam.
16. Membicarakan substansi Pancasila setelah 75 tahun kemerdekaan RI berpotensi menimbulkan kekacauan dalam kehidupan berbangsa dan ketatanegaraan Indonesia dan membuka luka lama yang bisa menimbulkan turbulensi sosial seperti yang disinggung oleh Forum Purnawirawan TNI-Polri.

17. DDII juga menkritisi beberapa pengangkatan oleh Pemerintah dalam mengisi jabatan utama di beberapa lembaga negara dengan orang-orang yang diragukan kesetiaannya kepada Pancasila, bahkan yang mempertentangkan Agama dengan Pancasila.
18. Jelas hal ini hanya akan menambah turbulensi dalam kehidupan sosial dan kenegaraan kita.
19. Sehubungan RUU HIP ini, dengan argumentasi sangat detail, pada  5 Juni 2020, DDII telah membuat pernyataan menolak RUU HIP sejalan dengan desakan Forum Komunikasi Purnawiran TNI-Polri.
20. Hal yang mendesak dan diperlukan saat ini adalah melaksanakan tata kelola kenegaraan yang mencakup semua aspek sosial, ekonomi politik dan kebudayaan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang sudah mengakomodir nilai-nilai moral dan spiritual bangsa Indonesia.
21. Pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 secara murni insha Allah akan membawa Indonesia kepada kemakmuran dan kejayaan yang diridhoi oleh Allah SWT.
22. Untuk ini pemberantasan korupsi dan penegakan hukum yang tegas dan adil bagi semua tanpa pilih kasih sangat krusial menuju impian ini.
23. Bagi sebagian besar bangsa kita impian kesejahteraan dan pemilikan sumber-sumber alamnya untuk kemakmuran dan kesejahteraan masih merupakan impian.
24. Kekayaan sumber daya alam Indonesia yang dianugerahkan oleh Allah untuk negeri ini, sebagian besarnya masih dinikmati oleh pihak asing dengan rakyat kita hanya menjadi pekerja yang marginal.
25. Inilah prioritas utama bangsa kita dan tidak membiarkan sinyalemen Bung Karno bahwa Indonesia adalah bangsa kuli dan kuli  diantara bangsa-bangsa (“a nation of coolies and a cooly among the nations”) .

26. Sekian dibuat siaran pers ini sebagai kontribusi DDII untuk menjaga kestabilan dan ketenteraman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta mengarahkan Pemerintah dan kita semua kepada prioritas pembangunan kesejahteraan ruhani dan jasmani serta karakter bangsa.
27. Wallahu a’lam Bishawwab
28. Jakarta, 14 Juni 1441 H / 22 Syawal 2020 M
29. Pengurus Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia
30. Drs. H. Mohammad Siddik, MA     Ketua Umum
31. Drs. H. Avid Solihin, MM.                 Sekum
(Sumber: internet)

Related Posts:

  • 932. TAHLILI METODE PENALARAN TAFSIR AL-QURAN Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.       Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan ten… Read More
  • 932. TAHLILIMETODE PENALARAN TAFSIR AL-QURAN Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.       Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan… Read More
  • 932. TAHLILIMETODE PENALARAN TAFSIR AL-QURAN Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.       Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan… Read More
  • 933. KOSAKATA TAFSIR AL-QURAN DAN PEMILIHAN KOSAKATA Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.    … Read More
  • 933. KOSAKATA TAFSIR AL-QURAN DAN PEMILIHAN KOSAKATA Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.    … Read More

0 comments:

Post a Comment