ADA 3 MACAM AYAT CAHAYA DALAM AL-QURAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Ada 3 macam ayat cahaya dalam Al-Quran, yaitu:
1.
Cahaya kiasan (majasi).
2.
Cahaya sesungguhnya (hakiki).
3.
Gabungan cahaya kiasan dan hakiki.
CAHAYA KIASAN
Yaitu cahaya dalam arti kiasan, pemisalan, atau perumpamaan.
Banyak ayat Al-Quran yang menggambarkan cahaya dalam arti
kiasan.
Bukan dalam arti cahaya sebenarnya.
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 257.
اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ
الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۖ وَالَّذِينَ كَفَرُوا
أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُمْ مِنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ ۗ
أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Allah Pelindung orang-orang
beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya
(iman).
Dan orang-orang yang kafir, pelindungnya ialah setan, yang mengeluarkan mereka
dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka adalah penghuni neraka; mereka kekal
di dalamnya.
Istilah “cahaya” dalam ayat di atas.
Bukan bermakna hakiki (sesungguhnya).
Tapi berupa kiasan atau majasi.
Maksudnya bukan dari ruangan gelap pindah ke ruangan penuh cahaya.
Juga bukan dari malam hari yang gelap pindah ke siang
hari yang terang.
Kata “cahaya” di sini terkait dengan hidayah dari
Allah tentang keimanan.
Yaitu orang beriman punya cahaya dalam jiwanya.
Sehingga orang beriman mampu memahami hidup dengan
terang benderang, jernih, tak gelap.
Dan punya tujuan hidup yang jelas.
Berbeda dengan orang yang ingkar kepada Allah.
Maka hidupnya akan gelap.
Sehingga orang kafir akan tersesat.
Dan hidupnya tak punya tujuan jelas.
Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 174.
يَا
أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَكُمْ بُرْهَانٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَأَنْزَلْنَا
إِلَيْكُمْ نُورًا مُبِينًا
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran
dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu
cahaya yang terang benderang (Al-Quran).
Ayat di atas “Al-Quran” dikiaskan sebagai cahaya petunjuk
yang terang benderang.
Artinya orang yang sering membaca Al-Quran .
Maka hatinya menjadi terang benderang.
Karena sering mendapat petunjuk dan inspirasi dari
Allah.
Sehingga bisa menjalani hidupnya dengan jernih,
tenang, dan sejahtera.
Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 44.
إِنَّا
أَنْزَلْنَا التَّوْرَاةَ فِيهَا هُدًى وَنُورٌ ۚ يَحْكُمُ بِهَا النَّبِيُّونَ
الَّذِينَ أَسْلَمُوا لِلَّذِينَ هَادُوا وَالرَّبَّانِيُّونَ وَالْأَحْبَارُ
بِمَا اسْتُحْفِظُوا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ وَكَانُوا عَلَيْهِ شُهَدَاءَ ۚ فَلَا
تَخْشَوُا النَّاسَ وَاخْشَوْنِ وَلَا تَشْتَرُوا بِآيَاتِي ثَمَنًا قَلِيلًا ۚ
وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْكَافِرُون
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya
(ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara
orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh
orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka
diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi
terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah
kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit.
Barang siapa tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka
itu adalah orang-orang yang kafir.
Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 46.
وَقَفَّيْنَا
عَلَىٰ آثَارِهِمْ بِعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ
التَّوْرَاةِ ۖ وَآتَيْنَاهُ الْإِنْجِيلَ فِيهِ هُدًى وَنُورٌ وَمُصَدِّقًا لِمَا
بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ التَّوْرَاةِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةً لِلْمُتَّقِينَ
Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israel) dengan
Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami
telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang
menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan
menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang bertakwa.
Al-Quran surah Asy-Syura (surah ke-42) ayat 52.
وَكَذَٰلِكَ
أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا ۚ مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ
وَلَا الْإِيمَانُ وَلَٰكِنْ جَعَلْنَاهُ نُورًا نَهْدِي بِهِ مَنْ نَشَاءُ مِنْ
عِبَادِنَا ۚ وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Dan demikian Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al-Quran) dengan
perintah Kami. Sebelumnya kamu tidak mengetahui apakah Al-Kitab (Al-Quran) dan
tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al-Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki
dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan
sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan lurus.
CAHAYA HAKIKI
Yaitu cahaya dalam arti yang sesungguhnya.
Al-Quran surah Yunus (surah ke-10) ayat 5.
هُوَ
الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ
نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ
السِّنِينَ وَالْحِسَابَ ۚ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ ۚ
يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
Dia Allah yang menjadikan matahari menyala dan bulan berpendar dan ditetapkan-Nya
manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu
mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang
demikian melainkan dengan hak.
Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang
yang mengetahui.
Al-Quran surah Yunus (surah ke-6) ayat 1.
الْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ
وَالنُّورَ ۖ ثُمَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ
يَعْدِلُونَ
Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang
yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka.
GABUNGAN CAHAYA KIASAN DAN HAKIKI
Yaitu kombinasi antara cahaya dalam arti kiasan dan
cahaya hakiki.
Al-Quran surah An-Nur (surah ke-24) ayat 35.
۞ اللَّهُ نُورُ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ ۖ
الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ ۖ الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ
مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لَا شَرْقِيَّةٍ وَلَا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ
زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ ۚ نُورٌ عَلَىٰ نُورٍ ۗ يَهْدِي
اللَّهُ لِنُورِهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ ۗ
وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Allah (Pemberi) cahaya
(kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah,
adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita
besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya)
seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya,
(yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak
pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi,
walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya
(berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya
siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi
manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
(Sumber Agus Mustofa)
0 comments:
Post a Comment