KEISTIMEWAAN AIR ZAM-ZAM
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M.
Dalam sejarah dikisahkan.
Nabi Ibrahim dan isterinya (Hajar) dan putra
mereka (Ismail) berada di Mekah.
Kemudian Nabi Ibrahim kembali ke Palestina.
Yang berjarak sekitar 1.000 km dari Mekah.
Dengan meninggalkan Hajar dan putranya, Ismail.
Di padang pasir dan gunung batu yang tandus.
Hanya dengan bekal sedikit kurma dan air.
Tatkala bekalnya habis.
Dan keduanya merasa sangat haus.
Maka Hajar berdiri di bukit Sofa.
Dengan harapan akan melihat seseorang dari
tempat itu.
Demikian, Hajar berlari-lari kecil.
Bolak-balik antara bukit.
Yaitu Safa dan Marwa.
Pada saat berlari yang ke-7.
Hajar mendengar suara orang memanggil-manggil.
Padahal di sekitar daerah itu tidak ada orang
lain.
Selain dia dan putranya, Ismail, yang masih
bayi.
Kemudian Hajar berseru,
“Aku
mendengar suaramu.
Tolonglah aku, jika engkau orang yang baik.”
Lalu muncullah Malaikat Jibril.
Yang menghentakkan tumitnya ke tanah.
Dan memancarlah air dari tempat itu.
Hajar dengan tergesa-gesa membendung air itu dengan
tanah dan pasir.
Agar air tidak mengalir menyebar.
Maka air itu disebut dengan nama Zam-zam.
Yang berarti “air yang gemercik, tapi terkumpul.”
Setelah beberapa hari Hajar.
Dan putranya, Ismail, berada di sekitar sumber
air itu.
Berdatanganlah orang-orang dari suku Jurhum.
Suatu kabilah dari Yaman.
Untuk berkenalan dan minta izin untuk
memanfaatkan air itu.
Kemudian terbentuklah sekumpulan masyarakat
baru.
Di sekitar mata air zam-zam itu.
Akhirnya menjadi sebuah kota ramai.
Yang sekarang disebut kota Mekah.
Ketika kesucian Kakbah tercemari kemusyrikan.
Maka mata air zam-zam pun mengering.
Dan sumurnya tenggelam.
Serta tidak diketahui oleh siapa pun selama
ratusan tahun.
Suatu malam.
Kakek Nabi Muhammad.
Yaitu Abdul Munthalib, bermimpi disuruh
seseorang.
Untuk menggali sumur zam- zam kembali.
Yang letaknya persis di tempat sumber air
zam-zam semula.
Setelah digali, maka keluarlah air.
Dengan demikian.
Abdul Munthalib dan anak cucunya berhak memberi
minum.
Kepada masyarakat sekitarnya.
LOKASI SUMUR AIR ZAM-ZAM
Sumur air zam-zam terletak sekitar 21 meter di
sebelah tenggara Kakbah.
Zaman dulu sumur zam-zam dapat dilihat dari
luar.
Yang diberi pagar kaca tebal.
Dan dapat diambil airnya dengan timba atau
gayung.
Kedalaman air zam-zam dari bibir sumur sekitar
4 meter.
Kedalaman air zam-zam dari bibir sumur sampai
dasar sumur sekitar 30 meter.
Mulai tahun 1973 M (1373 H) dibangun pompa air
untuk mengganti gayung.
Dan saat ini sumur zam-zam sudah ditutup.
Untuk memperluas daerah tawaf.
Berdasarkan penelitian.
Dari sumur air zam-zam ini dapat dipompa air
sebanyak 11 sampai 19 liter per detik.
Atau 660 liter sampai 1140 liter per menit.
Pada tahun 1415 H.
Kerajaan Saudi Arabia membentuk lembaga mengurusi
air zam-zam.
Lembaga ini dilengkapi dengan peralatan.
Untuk menyalurkan air dari sumur ke dalam
tangki penampungan air.
Yang terbuat dari beton dengan volume 15.000
meter kubik.
Tangki ini bersambung dengan tangki lain.
Yang berada di atas Masjidil Haram.
Guna melayani para pejalan kaki dan musafir.
Juga untuk diangkut dengan truk-truk tangki ke
tempat yang lain.
Terutama ke Masjid Nabawi di Medinah.
KEISTIMEWAAN AIR ZAM-ZAM
1.
Air zam- zam berasal dari mata air surga.
2.
Pemberian dari Allah atas doa Nabi Ibrahim.
3.
Menjadi bukti kebesaran Allah di tanah suci
Mekah.
4.
Menjadi faktor penentu perkembangan kota Mekah.
5.
Munculnya melalui perantara Malaikat Jibril.
6.
Berada di lokasi paling suci di muka bumi.
7.
Air yang digunakan untuk mencuci hati Rasulullah.
8.
Rasulullah memberkatinya dengan air ludah
beliau yang suci.
9.
Keinginan untuk tahu seluk beluknya tanda iman
dan akan terbebas dari sifat munafik.
10. Air minum untuk
orang-orang yang baik.
11. Membawa manfaat yang
sangat besar untuk Masjidil Haram.
12. Air yang dapat berfungsi
sebagai makanan dan penyembuh segala penyakit.
13. Dapat mempertajam
penglihatan mata seseorang yang melihat air zam-zam.
14. Jika diminum dengan niat
kebaikan, maka Allah akan mengabulkannya.
15. Dapat memperkuat badan
orang yang meminumnya.
16. Jenis air yang paling baik
di muka bumi.
17. Sudah ada sejak 5.000
tahun yang lalu, sehingga menjadi sumur tertua di muka bumi.
18. Tidak akan habis, meskipun
airnya selalu diambil.
Rasulullah bersabda,
“Jika engkau minum air zam-zam dengan maksud
agar sembuh dari penyakitmu.
Maka Allah akan menyembuhkanmu.
Jika engkau minum dengan maksud ingin kenyang.
Maka Allah akan mengenyangkanmu.
Jika engkau minum dengan maksud ingin
menghilangkan perasaan hausmu.
Maka
Allah akan menghilangkan hausmu.
Air zam-zam adalah minuman dari Allah untuk
Ismail melalui tekanan tumit malaikat Jibril.”
Daftar Pustaka
1. Ilyas, Muhammad, DR, 2017.
Sejarah Mekah Dulu dan Kini. Penerbit : Al-Rashid, Madina Munawara, Saudi Arabia
0 comments:
Post a Comment