HUKUMNYA IKLAN GOOGLE ADSENSE
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M.
Google AdSense adalah
program iklan oleh Google.
Bekerja sama dengan pemilik web, blog, youtube.
Google menampilkan iklan.
Dalam bentuk banner, video, atau
gambar.
Google AdSense dapat
berpenghasilan dolar.
Sesuai standar Google.
Google AdSense adalah
salah satu bentuk bisnis.
Maka kembali kepada hukum asalnya.
Yaitu muamalah.
Dalam segala kegiatan muamalah hukum asalnya boleh.
Selama tidak ada dalil.
Yang menjelaskan tentang haramnya.
Dalam Al-Quran dan sunah.
Tersurat atau tersirat.
Keputusan Musyawarah Nasional ke-26.
Tarjih Muhammadiyah di Padang.
Tahun 2003.
Dalam Etika Bisnis.
Tentang tolok ukur kegiatan bisnis.
Salah satunya tidak boleh adanya “adh-dharar”.
Yaitu dilarang ada unsur membahayakan.
Atau merugikan, seperti:
1. Penipuan.
2. Ambil hak orang lain.
3. Unsur tolong menolong dalam
keburukan.
Dalam iklan Google Adsense.
Sering muncul iklan negatif.
Yang berpotensi merusak moral.
Tapi banyak
juga iklan positif.
Jika mampu.
Memilih konten iklan positif.
Agar tak bersifat
negatif.
Dengan cara difilter.
Islam melarang
mencampur yang hak dan batil.
Jika tak tahu ada maksiat dan tak sengaja.
Maka tak berdosa.
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 42.
وَلَا
تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang batil dan janganlah kamu
sembunyikan yang hak, padahal kamu mengetahui.
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 286.
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا
إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا
لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ
عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا
وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا
وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Allah tidak membebani seseorang
melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia
mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada
orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami
apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan
rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum
yang kafir".
Ada kaidah fikih.
“Jika ada yang halal dan haram berkumpul.
Maka dimenangkan yang haram.”
Rasulullah bersabda,
“Sesungguhnya Allah memaafkan umatku.
Saat dia tidak sengaja, lupa, atau dipaksa.”
(Sumber suara.muhammadiyah)
0 comments:
Post a Comment