PENGERTIAN
NASIKH DAN MANSUKH (Bagian 1 dari 3)
Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.
Ajaran
lslam diturunkan.
Untuk menbangun
manusia seutuhnya.
Dalam akidah,
ibadah, dan muamalah.
Akidah.
Keyakinan
yang tidak pernah berubah.
Yaitu tauhid
terhadap Allah.
Dalam Uluhiah
dan Rububiah.
Sejak
Rasul awal hingga terakhir.
Tauhid
terus diajarkan.
Juga beriman
terhadap:
1)
Hari Akhir.
2)
Malaikat.
3)
Kitab.
4)
Para Nabi.
Al-Quran
surah Al-Anbiya (surah ke-21) ayat 25.
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ
إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun
sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwa tidak ada tuhan
(yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku".
Al-Quran
surah Al-lhlas (surah ke-112) ayat 1-4.
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
Katakan: "Dia Allah, Yang Maha Esa.
اللَّهُ الصَّمَدُ
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala
sesuatu.
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan,
وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا
أَحَدٌ
Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan
Dia".
Dalam ibadah
dan muamalah.
Ikut asas
umum.
Mengarah
pada:
1)
Pendidikan jiwa.
2)
Menjaga keselamatan.
3)
Untuk kesejahteraan masyarakat.
Diikat
saling menolong dan persaudaraan.
Tapi kondisi
dan kebiasaan umat.
Bisa berbeda
dengan lainnya.
Terkadang
suatu aturan.
Cocok pada
suatu kaum.
Tapi tidak
cocok bagi lainnya.
Terkadang
cocok pada suatu waktu.
Tapi
tidak cocok dengan waktu lainnya.
Allah
Maha Pencipta.
Berhak
mewajibkan sesuatu.
Dan
berhak membatalkannya.
Karena
tujuan penciptaan agama.
Untuk rahmat
dan maslahat umat manusia.
Allah
menurunkan Al-Qur’an.
Tidak sekaligus.
Tapi berangsur.
Sedikit
demi sedikit.
Sesuai
peristiwa yang terjadi.
Dan sesuai
kebutuhan.
Sehingga
ajaran agama.
Yang
diciptakan Allah.
Bisa
diterapkan dengan baik dan teratur.
Sesuai
tujuannya.
Ayat Al-Qur’an.
Ada yang
turun awal.
Dan ada
turun lebih akhir.
Ada Makkiyah.
Dan ada
Madaniyah.
Untuk
mempermudah.
Mana
ayat nasikh dan mansukh.
Harus paham
ayat Makkiyah dan Madaniyah.
Pengertian
Nasikh.
Kata
“naskh”.
Yaitu bentuk
masdar.
Berasal
dari kata “nasakha-yansakhu”.
Artinya:
membatalkan atau menghapus.
Kata “nasikh”.
Bentuk
isim fa’il.
Menunjuk
kepada arti pelaku.
Artinya:
“Yang menghapus”.
Kata
“mansukh”,
Bentuk
isim maf’ul.
Menunjuk
kepada arti penderita.
Artinya:
“Yang dihapus”.
Dalam
Al-Qur’an.
Kata “nasikh”
ditemukan pada 4 tempat.
Dalam
arti berbeda:
Al-Quran
surah Al-Haj (surah ke-22) ayat 52.
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ
وَلَا نَبِيٍّ إِلَّا إِذَا تَمَنَّىٰ أَلْقَى الشَّيْطَانُ فِي أُمْنِيَّتِهِ فَيَنْسَخُ اللَّهُ مَا يُلْقِي الشَّيْطَانُ ثُمَّ
يُحْكِمُ اللَّهُ آيَاتِهِ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang
rasul pun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan jika ia punya sesuatu
keinginan, setan pun memasukkan godaan terhadap keinginan itu, Allah
menghilangkan apa yang dimasukkan oleh setan, dan Allah menguatkan
ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,
Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 106.
۞ مَا نَنْسَخْ مِنْ آيَةٍ أَوْ نُنْسِهَا
نَأْتِ بِخَيْرٍ مِنْهَا أَوْ مِثْلِهَا ۗ أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ عَلَىٰ
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Ayat mana saja yang Kami nasakh, atau
Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik atau yang
sebanding dengannya. Tidakkah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu?
Terkadang
kata “nasikh”.
Artinya:
menukil atau mencatat.
Al-Quran
surah Al-Jasiyah (surah ke-45) ayat 29.
هَٰذَا كِتَابُنَا يَنْطِقُ
عَلَيْكُمْ بِالْحَقِّ ۚ إِنَّا كُنَّا نَسْتَنْسِخُ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
(Allah
berfirman): "Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadapmu dengan
benar. Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu
kerjakan".
Al-Quran
surah Al-A’raf (surah ke-7) ayat 154.
وَلَمَّا سَكَتَ عَنْ مُوسَى الْغَضَبُ أَخَذَ
الْأَلْوَاحَ ۖ وَفِي نُسْخَتِهَا هُدًى
وَرَحْمَةٌ لِلَّذِينَ هُمْ لِرَبِّهِمْ يَرْهَبُونَ
Sesudah amarah Musa menjadi reda, lalu
diambilnya (kembali) luh-luh (Taurat) itu; dan dalam tulisannya ada petunjuk
dan rahmat untuk orang-orang yang takut kepada Tuhannya.
Demikian
pengertian naskh.
Menurut
bahasa.
Menurut
istilah syariyah.
Para
ulama beda pendapat.
Tapi
esensinya sama.
Pengertian
oleh Manna’ al-Qattan.
Yaitu:
“Penghapusan hukum syar’iy.
Dengan
khitab (pernyataan) syar’iy”.
(Manna’ al-Qattan, 1971: 196).
(Sumber
suara.muhamma\diyah)
(Tulisan
1 dari 3 bagian)
0 comments:
Post a Comment