Saturday, September 24, 2022

15049. PERBEDAAN TAUHID DAN SYIRIK

 

 


 

PERBEDAAN TAUHID DAN SYIRIK

Oleh: Drs. HM Yusron Hadi, MM

 

 

Tauhid.

Yaitu keesaan Allah.

 

Syirik.

Yaitu menyekutukan Allah dengan yang lain.

Atau mengabdi kepada selain Allah.

 

Agama Islam.

Yaitu agama TAUHID.

Atau agama yang menyembah SATU Tuhan.

 

Bukan agama SYIRIK.

Yang menyembah BANYAK Tuhan.

 

Orang lslam.

Yaitu orang yang menjadikan Allah.

Sebagai TUJUAN satu-satunya.

 

Dalam semua aktivitas hidupnya.

Hanya bagi Allah.

 

Tapi orang menjadikan hal lain.

Sebagai tujuan hidupnya.

Maka dia belum  ‘Islam’.

 

Orang MUSLIM.

Yaitu orang yang berserah diri pada Allah saja.

 

Perbedaan tauhid dan syirik.

 

1.Orang bertauhid.

MENIATKAN semua kegiatannya.

Hanya untuk Allah.

 

2.Orang syirik.

Meniatkan aktifitasnya.

Untuk selain Allah.

 

3.Orang  bertauhid.

 

Dia menjadikan Allah.

Sebagai TUHAN dalam hidupnya.

 

 

Dia menyembah Allah,

Memuja dan memuji Allah.

Mengagungkan Allah.

 

Mendekatkan diri pada Allah.

Dan merasa bahagia karena Allah.

 

Dia menjadikan Allah.

Sebagai SUBJEK.

 

 

4.Orang syirik.

 

Dia menjadikan Allah sebagai OBJEK.

Dalam hidupnya.

 

Allah tidak dijadikan sebagai SESUATU.

Yang menguasai segalanya.

 

Tapi Allah DIPERALAT.

Untuk menyenangkan dirinya.

 

Allah diajak berdagang dan diperintah.

Untuk memenuhi keinginannya.

 

Orang ini tidak bertuhan kepada Allah.

Tapi bertuhan pada DIRINYA sendiri.

 

Allah hanya dijadikan PELENGKAP.

Utnuk memuaskan keinginannya.

 

5.Orang bertauhid.

 

Orientasi hidupnya untuk lebih MENGENAL Allah.

Terus berusaha MENDEKATKAN DIRI pada Allah.

 

6.Orang syirik.

 

Mencari FASILITAS dari Allah.

Untuk kesenangannya sendiri.

 

Dia lebih INGAT fasilitas daripada ingat Allah.

 

 

7.Orang bertauhid.

Yakin Allah TIDAK ADA BANDINGNYA.

 

8.Orang syirik.

Menempatkan hal selain Allah SEBANDING dengan-Nya.

 

9.Orang bertauhid.

 

Yakin Allah sebagai Zat.

Yang meliputi segala sesuatu.

 

Termasuk alam semesta.

 

Segala sesuatu sebenarnya TUNGGAL.

Yaitu eksistensi DIRI-Nya belaka.

 

10.   Orang syirik.

 

Yakin Allah berada di DALAM alam semesta.

Atau Allah dianggap bagian alam semesta.

 

 

Atau Allah diyakini berada di akhirat.

Atau Allah dianggap di dalam surga.

 

                  

Al-Quran surah Hud (surah ke-11) ayat 106-108.

 


فَأَمَّا الَّذِينَ شَقُوا فَفِي النَّارِ لَهُمْ فِيهَا زَفِيرٌ وَشَهِيقٌ

 

Adapun orang-orang celaka, maka (tempatnya) dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik napas (dengan merintih).

 

خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ

 

Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.

 

۞ وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ ۖ عَطَاءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ

 

Adapun orang-orang yang bahagia, maka tempatnya dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tidak putus-putusnya

 

 

 TIDAK ADA ayat dalam Al-Qur’an.

 

Yang mengatakan AKHIRAT itu KEKAL.

 

Yang ada, ialah: 

 

1)                Khalidina fiha.

2)                Hum fiha khalidun.

3)                Dan lainnya..

 

Hal itu.

Bukan tentang kekalnya TEMPAT.

Yaitu surga dan neraka.

 

Tapi tentang ORANG.

Yang masuk surga atau neraka.

 

Mereka TIDAK bisa KELUAR dari dalamnya.

Sampai lenyapnya langit dan bumi.

 

 

Diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

Sebagai ’kekal’ di dalamnya.

Selama-lamanya.

 

Dipersepsi distortif.

Bahwa akhirat itu kekal.

 

Allah menjelaskan eksplisit.

Bukan kekalnya segala makhluk.

 

Malah sebaliknya.

Berbagai ayat dalam Al-Qur’an.

 

Semua yang SELAIN Allah.

Akan BINASA.

 

Kesimpulan.

Jika ingin berislam secara baik.

 

Maka nomer satu harus dibenahi.

Yaitu TAUHID.

 

Jangan MENDUAKAN Allah.

Dalam semua tataran hidup kita.

 

Mulai dari niat dan praktik.

Sampai harapan bahagia.

 

Jangan jadikan ’selain Allah’ sebagai tujuan.

Misalnya.

Karyawan mutu kerjanya.

Hanya SEBATAS ingin gaji.

 

Karyawan ini pasti bawahan.

 

Jika ingin bermutu tinggi.

Maka meniru EKSEKUTIF.

 

Bekerja bukan karena gaji.

Tapi AKTUALISASI dirinya.

 

Maka, ia akan BEKERJA sebaik-baiknya.

Tanpa terpaksa.

 

Bahkan ‘hobi’ melakukannya.

Sehingga ia menjalaninya.

Dengan penuh ikhlas.

 

Hasilnya:

Pekerjaannya sangat BERKUALITAS.

Gajinya mengalir kepadanya.

Seiring kualitas yang dihasilkannya.

 

Tidak seperti karyawan.

Yang orientasi hidupnya.

Hanya mengejar gaji.

 

Bekerjanya:

1)                Berat.

2)                Terpaksa.

3)                Sering protes.

 

Mereka sulit berprestasi.

Gajinya sulit naik.

Karena mutunya rendah.

 

Al-Quran surah Lukman (surah ke-21) ayat 22.

 

۞ وَمَنْ يُسْلِمْ وَجْهَهُ إِلَى اللَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ ۗ وَإِلَى اللَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ

 

Dan barang siapa menyerahkan dirinya kepada Allah, sedangkan dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah kesudahan segala urusan.

 

Al-Quran surah Ar-Rahman (surah ke-55) ayat 60.

هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ

 

Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).

 

Al-Quran surah Al-Qasas (surah ke-28) ayat 88.

 

وَلَا تَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ ۘ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ ۚ لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

 

Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apa pun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya segala penentuan, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.

 

(Sumber Agus Mustofa)

 

0 comments:

Post a Comment