PERBEDAAN TAUHID DAN SYIRIK
Oleh: Drs. HM Yusron Hadi, MM
Tauhid.
Yaitu keesaan Allah.
Syirik.
Yaitu menyekutukan
Allah dengan yang lain.
Atau mengabdi kepada
selain Allah.
Agama Islam.
Yaitu agama TAUHID.
Atau agama yang
menyembah SATU Tuhan.
Bukan agama SYIRIK.
Yang menyembah
BANYAK Tuhan.
Orang lslam.
Yaitu orang yang
menjadikan Allah.
Sebagai TUJUAN
satu-satunya.
Dalam semua
aktivitas hidupnya.
Hanya bagi Allah.
Tapi orang
menjadikan hal lain.
Sebagai tujuan
hidupnya.
Maka dia belum ‘Islam’.
Orang MUSLIM.
Yaitu orang yang berserah
diri pada Allah saja.
Perbedaan tauhid dan
syirik.
1.Orang bertauhid.
MENIATKAN semua kegiatannya.
Hanya untuk Allah.
2.Orang syirik.
Meniatkan aktifitasnya.
Untuk selain Allah.
3.Orang bertauhid.
Dia menjadikan Allah.
Sebagai TUHAN dalam
hidupnya.
Dia menyembah Allah,
Memuja dan memuji
Allah.
Mengagungkan Allah.
Mendekatkan diri pada
Allah.
Dan merasa bahagia
karena Allah.
Dia menjadikan Allah.
Sebagai SUBJEK.
4.Orang syirik.
Dia menjadikan Allah sebagai OBJEK.
Dalam hidupnya.
Allah tidak dijadikan sebagai SESUATU.
Yang menguasai segalanya.
Tapi Allah DIPERALAT.
Untuk menyenangkan dirinya.
Allah diajak berdagang dan diperintah.
Untuk memenuhi keinginannya.
Orang ini tidak bertuhan kepada Allah.
Tapi bertuhan pada DIRINYA sendiri.
Allah hanya dijadikan PELENGKAP.
Utnuk memuaskan keinginannya.
5.Orang bertauhid.
Orientasi hidupnya untuk lebih MENGENAL Allah.
Terus berusaha MENDEKATKAN DIRI pada Allah.
6.Orang syirik.
Mencari FASILITAS dari Allah.
Untuk kesenangannya sendiri.
Dia lebih INGAT fasilitas daripada ingat Allah.
7.Orang bertauhid.
Yakin Allah TIDAK
ADA BANDINGNYA.
8.Orang syirik.
Menempatkan hal selain Allah SEBANDING dengan-Nya.
9.Orang bertauhid.
Yakin Allah sebagai Zat.
Yang meliputi segala sesuatu.
Termasuk alam semesta.
Segala sesuatu sebenarnya TUNGGAL.
Yaitu eksistensi DIRI-Nya belaka.
10.
Orang syirik.
Yakin Allah berada
di DALAM alam semesta.
Atau Allah dianggap
bagian alam semesta.
Atau Allah diyakini
berada di akhirat.
Atau Allah dianggap di
dalam surga.
Al-Quran surah Hud (surah ke-11)
ayat 106-108.
فَأَمَّا الَّذِينَ شَقُوا فَفِي النَّارِ لَهُمْ فِيهَا زَفِيرٌ وَشَهِيقٌ
Adapun orang-orang
celaka, maka (tempatnya) dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik
napas (dengan merintih).
خَالِدِينَ
فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ ۚ إِنَّ
رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ
Mereka kekal di dalamnya
selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu
Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.
۞
وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ
السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ ۖ عَطَاءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ
Adapun orang-orang yang
bahagia, maka tempatnya dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit
dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia
yang tidak putus-putusnya
TIDAK ADA ayat dalam Al-Qur’an.
Yang mengatakan AKHIRAT itu KEKAL.
Yang ada, ialah:
1)
Khalidina fiha.
2)
Hum fiha khalidun.
3)
Dan lainnya..
Hal itu.
Bukan tentang kekalnya TEMPAT.
Yaitu surga dan neraka.
Tapi tentang ORANG.
Yang masuk surga atau neraka.
Mereka TIDAK bisa KELUAR dari dalamnya.
Sampai lenyapnya langit dan bumi.
Diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Sebagai ’kekal’ di dalamnya.
Selama-lamanya.
Dipersepsi distortif.
Bahwa akhirat itu kekal.
Allah menjelaskan eksplisit.
Bukan kekalnya
segala makhluk.
Malah sebaliknya.
Berbagai ayat dalam Al-Qur’an.
Semua yang SELAIN
Allah.
Akan BINASA.
Kesimpulan.
Jika ingin berislam
secara baik.
Maka nomer satu
harus dibenahi.
Yaitu TAUHID.
Jangan MENDUAKAN Allah.
Dalam semua tataran
hidup kita.
Mulai dari niat dan praktik.
Sampai harapan
bahagia.
Jangan jadikan ’selain
Allah’ sebagai tujuan.
Misalnya.
Karyawan mutu kerjanya.
Hanya SEBATAS ingin gaji.
Karyawan ini pasti bawahan.
Jika ingin bermutu
tinggi.
Maka meniru
EKSEKUTIF.
Bekerja bukan karena
gaji.
Tapi AKTUALISASI dirinya.
Maka, ia akan
BEKERJA sebaik-baiknya.
Tanpa terpaksa.
Bahkan ‘hobi’
melakukannya.
Sehingga ia menjalaninya.
Dengan penuh ikhlas.
Hasilnya:
Pekerjaannya sangat
BERKUALITAS.
Gajinya mengalir
kepadanya.
Seiring kualitas
yang dihasilkannya.
Tidak seperti
karyawan.
Yang orientasi
hidupnya.
Hanya mengejar gaji.
Bekerjanya:
1)
Berat.
2)
Terpaksa.
3)
Sering protes.
Mereka sulit berprestasi.
Gajinya sulit naik.
Karena mutunya rendah.
Al-Quran surah
Lukman (surah ke-21) ayat 22.
۞ وَمَنْ يُسْلِمْ وَجْهَهُ إِلَى اللَّهِ
وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ ۗ وَإِلَى اللَّهِ
عَاقِبَةُ الْأُمُورِ
Dan barang siapa menyerahkan
dirinya kepada Allah, sedangkan dia orang yang berbuat kebaikan, maka
sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada
Allah kesudahan segala urusan.
Al-Quran surah Ar-Rahman
(surah ke-55) ayat 60.
هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا
الْإِحْسَانُ
Tidak ada balasan kebaikan kecuali
kebaikan (pula).
Al-Quran surah Al-Qasas
(surah ke-28) ayat 88.
وَلَا تَدْعُ
مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ ۘ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ
إِلَّا وَجْهَهُ ۚ لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
Janganlah
kamu sembah di samping (menyembah) Allah, tuhan apa pun yang lain. Tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap
sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya segala penentuan, dan
hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.
(Sumber Agus
Mustofa)
0 comments:
Post a Comment