Tuesday, July 23, 2024

35326. NABI MUHAMMAD UTANG UNTA DIBAYAR LEBIH MAHAL

 


 

NABI MUHAMMAD UTANG UNTA DIBAYAR LEBIH MAHAL

Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Kesimpulan terakhir.

Pengertian riba.

Pada masa turunnya Al-Quran.

 

Yaitu kelebihan dipungut.

Bersama jumlah utang.

 

Mengandung unsur:

 

1)        Menganiaya.

2)        Menindas.

 

Bukan sekadar kelebihan.

Atau penambahan jumlah utang.

 

Kesimpulan di atas.

Diperkuat praktik Nabi Muhammad.

 

 Rasululullah bayar utangnya.

 

Dengan memberi penambahan.

Atau memberi nilai lebih.

 

 Sahabat Nabi.

Abu Hurairah cerita.

 

Rasulullah pinjam 1 ekor unta.

Dengan usia tertentu .

Pada seseorang.

 

 Kemudian orang itu datang pada Nabi.

Untuk menagihnya.

 

Nabi cari unta sesuai umurnya.

Dengan unta yang dipinjam.

 

 Tapi Nabi tak temukan unta.

 Yang umurnya sama.

 

Kemudian Nabi memerintahkan.

Memberi unta lebih tua.

Pada orang yang meminjamkan.

 

 Nabi beri unta lebih tua.

 Untuk bayar utangnya.

 

Artinya.

 Nabi bayar utangnya lebih tinggi.

Dibanding harga pinjamannya.

 

Nabi kembalikan utangnya.

Dengan beri unta lebih mahal.

Dibanding utangnya.

 

Nabi beri unta lebih bagus.

Nabi  bersabda,

 

“Inna khayrakum ahsanukum qadha’an”.

 

Artinya.

 “Sebaik-baik kalian adalah orang yang sebaik-baiknya membayar utang”.

 

 Jabir sahabat Nabi.

Juga  Hadis Bukhari dan Muslim meriwayatkan.

 

Jabir pernah beri utang pada Nabi.

 

Ketika Jabir mendatangi Nabi.

 

Maka utang Jabir dikembalikan.

Dan Nabi memberi kelebihan.

 

 Memang ada riwayat menyatakan.

 

Bahwa:

 “Kullu qardinjarra manfa'atan fahuwa haram” .

 

Artinya:
 “Tiap piutang yang menarik atau menghasilkan manfaat adalah haram”.

 

 

 

Tapi hadis ini .

Dinilai hadis tidak sahih.

Tak tidak bisa dijadikan dasar hukum.

 

Syekh M. Rasyid Ridha.

Dalam Tafsir Al-Manar.

 

 Setelah menjelaskan arti riba.

Yang dimaksud Al-Quran.

 

 Dia menjelaskan.

 

“Tidak termasuk dalam riba.

 

Jika orang memberi kepada orang lain harta atau uang.

 

  

Untuk diinvestasikan.

Sambil menetapkan baginya.

 

Dari hasil usaha itu.

Dalam kadar tertentu.

 

Karena transaksi ini.

Menguntungkan:

 

1)        Pengelola.

2)        Pemilik harta.

 

 Riba yang haram.

Yaitu:

 

1)        Merugikan salah satu pihak.

2)        Terpaksa.

3)        Menguntungkan pihak lain.

Yang serakah dan tamak.

 

Dengan demikian.

Tak mungkin hukumnya sama.

Pada sisi Allah Yang Maha Adil.

 

 Dan dalam pandangan orang berakal.

Yang berlaku adil.”

 

 

Daftar Pustaka

1.      Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisahdan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994. 

2.      Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

3.      Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

0 comments:

Post a Comment