Monday, July 29, 2024

35445. ABU LAHAB MUDAH BUKTIKAN ALQURAN SALAH (3)

 





ABU LAHAB MUDAH BUKTIKAN AL-QURAN SALAH (3)

Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Turun surat Asy-Syuara (surah ke-26) ayat 214.


ÙˆَØ£َÙ†ْØ°ِرْ عَØ´ِيرَتَÙƒَ الْØ£َÙ‚ْرَبِينَ

 

Dan beri peringatan kepada kerabat-kerabatmu terdekat.

 

Perintah agar Nabi.

Berdakwah terbuka.

Nabi muali menyebarkan agama Islam.

 

 Nabi undang keluarga Bani Hasyim.

 Hadir 45 orang.

 

Sebelum Nabi bicara.

bu Lahab sudah menyela,

 

“Semua yang hadir di sini.

 Pamanmu sendiri dan anaknya.

 

Segera kamu bicara.

Jika ingin bicara.

Kamu jangan bersikap kekanakan.”

 

 Abu Lahab melanjutkan,

“Ketahuilah, tak ada orang Arab.

 

 Yang berani mengernyitkan dahi.

 Kepada keluarga kami.

 

Maka aku berhak menghukummu.

Biarkan urusan keluarga bapakmu.

 

Jika kamu bertahan pada urusanmu.

Maka itu lebih mudah bagi mereka.

 

Daripada semua kabilah Quraisy menyerangmu.”

 

 “Jangan sampai semua bangsa Arab ikut campur tangan.

Selama ini tidak ada seorang pun.

 

Dari keluarga bapakmu.

Yang berbuat macam-macam,” tegas Abu Lahab.

 

Ketika itu, Nabi diam saja.

Nabi tak bicara sepatah kata pun.

 

 Pada kesempatan lain.

Nabi undang keluarga Bani Hasyim lagi.

 

Nabi bersabda,

”Segala puji bagi Allah dan aku memuji-Nya.

Memohon pertolongan, percaya, dan tawakal kepada-Nya.

 

Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah semata.

Dan tak ada sekutu bagi-Nya.”

 

      Nabi melanjutkan,

”Sesungguhnya, seorang pemandu tidak mendustakan keluarganya.

 

Demi Allah yang tidak ada tuhan selain Dia.

Sesungguhnya aku adalah utusan Allah.

 

Kepada kalian secara khusus.

Dan kepada manusia secara umum.

 

Demi Allah, sungguh, kalian akan mati layaknya orang tidur nyenyak.

 

Dan akan dibangkitkan lagi.

Bagaikan bangun tidur.

 

Kita akan dihisab.

Terhadap apa  yang kita perbuat.

 

Kemudian, di sana ada surga abadi.

Dan neraka kekal pula.”

 

     Abu Lahab berkata,

“Demi Allah, ini kabar buruk.

 

Ambil tindakan terhadapnya.

Sebelum orang lain melakukannya.”

 

“Demi Allah, kami akan tetap melindunginya.

Selama kami masih hidup,“ jawab Abu Thalib.

 

Abu Thalib Paman Nabi.

Juga Kepala Suku Quraisy.

Saat itu. 

 

 

 

Daftar Pustaka.

1.        Sirah Nabawiyah. Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury. Penerjemah: Kastur Suhardi. Penerbit Pustaka Al-Kautsar. Jakarta 1997.

 

 

0 comments:

Post a Comment