Wednesday, July 31, 2024

35483. PERANG QURAIZHAH YAHUDI KHIANATI NABI MUHAMMAD (2)

 



PERANG QURAIZHAH YAHUDI KHIANATI NABI MUHAMMAD (2)

Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Syaikh Shafiyurahman.

Penulis buku “Sirah Nabawi”.

 

Pengkhianatan Yahudi Bani Quraizhah.

Sangat menyakitkan.

 

Kaum muslim dalam kondisi kritis.

Kondisi amat gawat.

 

 Sekitar 3.000 orang muslim.

Dikepung 10.000 pasukan kafir.

 

Perang Khandaq atau Perang Parit.

Berlangsung lebih dari 1 bulan.

 

Tentara musuh berjumlah lebih banyak.

Dibanding seluruh penduduk Madinah.

 

Pasukan kafir menyerbu dari depan.

 

Pasukan Yahudi Bani Quraizhah.

Terikat perjanjian.

Untuk saling melindungi.

 

Membatalkan kesepakatan sepihak.

Sekitar 700 tentara Bani Quraizhah.

Memberontak dari dalam.

 

Sungguh, sangat menyakitkan.

Madinah bisa hancur lebur.

 

Umat Islam bisa musnah dari muka bumi.

Alhamdulillah.

Pasukan muslim selamat.

 

Wanita dan anak-anak selamat.

umat Islam selamat.

Madinah aman.

 

Perang Khandaq selesai.

Nabi pulang ke Madinah.

 

Kembali ke rumah.

Melepaskan baju perang.

 

Meletakkan senjata.

Mandi di rumah Ummu Salamah, isteri Nabi.

 

Malaikat  Jibril muncul,

“Wahai Rasul, apakah engkau telah mengembalikan senjata ke tempatnya?"

 

Nabi menjawab, "Benar!"

 

 Jibril melanjutkan,

"Kami, para malaikat belum meletakkan senjata.

Kami disuruh pergi lebih dahulu.

Untuk menimbulkan kegoncangan dalam hati mereka".

 

Nabi bertanya,

"Ke mana?"

 

"Ke Bani Quraizhah", jawab malaikat Jibril.

 

Nabi disarankan segera berangkat.

Salat Zuhur selesai.

Pasukan muslim.

Tak sempat istirahat.

 

Umat lslam dikepung pasukan gabungan.

Selama lebih dari 1 bulan.

 

Nabi menugaskan 3.000 tentara  muslim berangkat.

 

Membawa senjata lengkap.

Mengepung Bani Quraizhah.

 

Nabi memerintahkan,

“Semua pasukan berangkat, sekarang!

 

Jangan melakukan salat Asar.

Sebelum tiba di benteng Quraizhah.”

 Nabi berangkat.

Pimpinan kota Madinah.

Diserahkan pada Ibnu Ummi Maktum.

 Sahabat Muhajirin yang buta matanya.

 

Bendera perang dipegang Ali bin Abi Thalib.

 

 Pengepungan berlangsung 25 hari.

Bani Quraizhah menyerah.

 

Mereka minta berunding.

Nabi menyetujui.

 

Saad bin Muadz, kepala suku Bani Aus.

Dari kaum Ansar sebagai hakim.

 

Yang memutuskan hukuman.

Sejak lama Bani Aus, kaum Ansar

Bersahabat dengan kelompok Yahudi Bani Quraizhah.

 

 Bani Quraizhah mengharapkan Saad bin Muadz.

Ambil keputusan menguntungkan mereka.

 

Sebagaimana Abdullah bin Ubay.

Kepala suku Kazraj, kaum Ansar.

 

Membela Bani Qaynuqa.

Ketika mereka berkhianat.

Mereka hanya diusir dari Madinah.  

 

Bani Qaynuqa diusir.

Mereka malah menggerakkan pasukan gabungan.

 

Mereka  mengepung Madinah.

Membawa sekitar 10.000 tentara koalisi.

 

Terjadi perang Khandaq.

Abdullah bin Ubay, kepala suku Kazraj, kaum Ansar.

Dia tokoh munafik.

 

 Saad bin Muadz dijemput di Madinah.

Dia luka parah.

 

Korban perang Khandaq.

Dinaikkan ke atas kendaraan.

Dibawa ke Bani Quraizhah.

 

 Beberapa orang Bani Quraizhah.

Berbisik pada Saad bin Muadz.

 

Agar bersikap lunak.

Pada kaum Quraizhah.

Mereka berteman sejak dulu.

 

Saad bin Muadz tiba.

Nabi bersabda,

“Berdirilah kalian semua. Hormati pemimpin kalian".

 

Semua orang berdiri menghormatinya.

Untuk meneguhkan wibawanya.

Sebagai hakim.

 

Agar keputusannya.

Diterima penuh kepatuhan.

 

      Nabi bersabda,

"Wahai Saad bin Muadz, semua orang akan tunduk pada putusanmu.

 

Jatuhkan hukuman sesuai kamu sukai." .

 

 Saad bin Muadz memutuskan,

“Semua tentara yang terlibat pemberontakan  dihukum mati.

 

Para wanita dan anak-anak menjadi tawanan.

 

Semua harta kekayaan dirampas.

Menjadi harta rampasan perang.”

 

Nabi bersabda,

“Engkau memutuskan hukuman.

Sesuai kehendak Allah.“

 

      Semua tentara pemberontak diikat tangannya.

Dibawa ke Madinah.

 

Semua tentara pengkhianat dihukum mati.

 

Semua tentara pemberontak dipenggal lehernya.

 

Seorang wanita dihukum mati.

Karena membunuh seorang tentara muslim.

 

Sewaktu pengepungan benteng Quraizhah.

 

Dia menjatuhkan bongkahan besi besar.  Menewaskan seorang pasukan muslim. 

 

Daftar Pustaka

1.      Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.

 

 

 

0 comments:

Post a Comment