MENGAPA ISLAM DISEBARKAN DARI MEKAH?
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo
Mengapa Islam disebarkan dari Mekah, Arab Saudi? Profesor Quraish Shihab mencoba menjawabnya. Apabila seseorang ingin menyampaikan “pesan” ke seluruh dunia. Sebaiknya memilih tempat yang berada di tengah. Tempat yang strategis. Lokasi yang memudahkan “pesan” tersebar. Sehingga “nasihat” cepat menyebar ke segala penjuru.
Hindari tempat yang berpotensi mengganggu. Jauhi lokasi yang terdapat kekuatan yang bisa menghalangi. Pilih tempat yang tidak merugikan. Pilih orang yang simpatik, berwibawa, dan berkemampuan. Pilih orang yang memiliki daya tarik. Agar “pesan” mudah tersiar.
Mekah dan Madinah berada di Arab Saudi. Termasuk wilayah Timur Tengah. Timur Tengah berada di tengah peta dunia. Menurut Dr. Zakir Naik, ahli perbandingan agama. Peta pertama dunia dibuat orang Islam. Kutub Selatan diletakkan di atas. Kutub Utara berada di bawah. Mekah berada di tengah peta dunia.
Orang Barat membuat peta dunia. Kutub Utara diletakkan di atas. Kutub Selatan berada di bawah. Mekah tetap berada di tengah. Jadi, menurut peta yang dibuat orang Islam maupun orang Barat, Mekah tetap berada di tengah peta dunia.
Timur Tengah merupakan jalur penghubung timur dan barat. Wajar Mekah dan Madinah menjadi pilihan. Tempat diturunkan wahyu Allah yang terakhir.
Zaman Nabi Muhammad. Pada abad ke-5 dan ke-6 Masehi. Terdapat dua kerajaan raksasa. Pertama, Kerajaan Persia. Pemimpin dan masyarakatnya menyembah api. Kedua, kerajaan Romawi. Raja dan rakyatnya beragama Kristen.
Kedua adidaya selalu bersaing. Memperebutkan daerah kekuasaan. Memperluas wilayah jajahan. Wilayah Hejaz di Timur Tengah belum dikuasai siapa pun. Meskipun, Raja Abrahah dengan pasukan gajahnya. Sudah mencoba menaklukkan. Tetapi gagal, karena diserang burung Ababil.
Seandainya, agama Islam dikumandangkan di wilayah Kerajaan Persia. Atau di daerah kekuasaan Kerajaan Romawi. Yang berbeda keyakinan dengan agama Islam. Semua pengikutnya pasti akan ditumpas. Umat Islam akan habis tak bersisa.
Wilayah Timur Tengah kala itu. Kekuasaan belum terpusat. Banyak kelompok kecil saling bermusuhan. Perang antarsuku sering terjadi. Belum ada pemenang yang dominan. Tak ada kepala suku yang menguasai.
Mekah pusat daerah Hejaz. Tempat para pedagang dan seniman berkumpul. Memamerkan hasil karya mereka. Mekah tempat bertemu kafilah “antarnegara”. Tempat berjumpa kafilah dari utara dan selatan. Lokasi berkumpul “turis” dari barat dan timur.
Al-Quran surah Qurasy. Surah ke-106 ayat 1-2. “Karena kebiasaan orang-orang Quraisy. Yaitu bepergian pada musim dingin dan musim panas.” Penduduk Mekah sering bepergian. Pada musim dingin dan musim panas. Pergi ke wilayah Romawi dan Persia. Hal ini, akan memudahkan penyebaran agama Islam.
Faktor lain yang mendukung. Penduduk Mekah belum banyak disentuh peradaban. Waktu itu, masyarakat Mekah belum mengenal “Munafik”. Mereka belum mengenal sifat “bermuka dua”. Mereka keras kepala. Ungkapan lidah mereka amat tajam.
Al-Quran surah Al-Ahzab. Surah ke-33 ayat 19. “Mereka bakhil terhadapmu apabila datang ketakutan (bahaya). Kamu lihat mereka memandang kepadamu dengan mata yang terbalik-balik. Seperti orang yang pingsan karena akan mati. Apabila ketakutan telah hilang, mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam. Sedangkan mereka bakhil untuk berbuat kebaikan. Mereka itu tidak beriman, maka Allah menghapuskan (pahala) amalnya. Yang demikian itu mudah bagi Allah.”
Penduduk Mekah amat kuat memegang pendirian. Meskipun, ditekan dan disiksa, bahkan dibunuh. Mereka tetap memegang keyakinannya. Walaupun agama Islam membolehkan berpura-pura. Asalkan hatinya tetap beriman.
Al-Quran surah An-Nahl. Surah ke-16 ayat 106. “Barangsiapa kafir kepada Allah, sesudah dia beriman. Dia mendapat kemurkaan Allah. Kecuali orang yang dipaksa kafir, padahal hatinya tetap beriman. Dia tidak berdosa. Tetapi, orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran. Kemurkaan Allah menimpanya. Dan baginya azab yang besar.”
Sifat munafik baru muncul di Madinah. Entahlah, bagaimana perkembangan agama Islam. Jika pada awal perkembangannya. Sudah ada orang yang munafik?
Suku Quraisy amat berpengaruh di Mekah. Bahasa dan dialeknya amat indah. Suku Quraisy memiliki dua keluarga besar. Yaitu Bani Hasyim dan Bani Umayah. Keduanya bersumber dari keluarga yang sama. Tetapi, amat berbeda wataknya.
Bani Hasyim terkenal budiman, gagah, dan taat Beragama. Bani Umayah politikus, pekerja ambisius, dan penuh tipu daya. Keluarga siapakah yang pantas menerima tugas kenabian? Jawabnya, tentu saja, Bani Hasyim.
Nabi Muhammad terpilih menjadi nabi. Karena berasal dari Bani Hasyim. Orangnya gagah, simpatik, dan berwibawa. Juga, berbudi pekerti luhur. Al-Quran surah Al-Qalam. Surah ke-68 ayat 4. “Sungguh, kamu Muhammad, benar-benar berbudi pekerti luhur.”
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
0 comments:
Post a Comment