Saturday, June 24, 2017

112. ZAID BIN TSABIT

ZAID BIN TSABIT, SAHABAT NABI.
PENULIS WAHYU DAN SURAT NABI.
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Zaid bin Tsabit, lahir tahun 612 Masehi di Madinah.  Termasuk kaum Ansar. Berasal dari Bani Khazraj. Meninggal tahun 637 Masehi di Madinah. Nabi hijrah dari Mekah ke Madinah. Nabi berumur 53 tahun.
       Zaid bin Tsabit berumur 11 tahun. Zaid bin Tsabit diajak keluarganya masuk Islam. Dia mampu menghafal 11 surah Al-Quran. Zaid bin Tsabit amat beruntung. Pernah didoakan khusus oleh Nabi.
      Tahun ke-2 Hijriah. Terjadi Perang Badar. Nabi berumur 55 tahun. Zaid bin Tsabit berumur 13 tahun. Zaid bin Tsabit dibawa ayahnya ikut berperang, tetapi ditolak Nabi. Karena masih kecil dan tubuhnya kecil.
      Tahun ke-3 Hijiriah. Terjadi Perang Uhud. Nabi berumur 56 tahun. Nabi melarang sekelompok anak muda berkuda. Yang akan ikut berperang. Termasuk Zaid bin Tsabit.
     Nabi mengizinkan dua anak muda. Yang berbadan kekar. Memiliki keahlian tertentu. Yaitu Rafi bin Kudaj dan Samurah bin Jundub. Mereka berusia 15 tahun.
      Tahun ke-5 Hirjiah. Terjadi Perang Khandaq atau Perang Parit. Nabi berumur 58 tahun. Zaid bin Tsabit berumur 16 tahun.  Zaid bin Tsabit mulai ikut berperang bersama Nabi. Sejak saat itu, dia selalu terlibat dalam perang lainnya.
      Tahun ke-9 Hijriah. Terjadi Perang Tabuk.  Nabi Muhammad berumur 62 tahun. Menyerahkan bendera Bani Najjar. Yang sebelumnya dibawa Umarah kepada Zaid bin Tsabit. Ketika Umarah bertanya. Nabi bersabda, “Al-Quran harus diutamakan. Zaid bin Tsabit lebih banyak menghafal Al-Quran daripada engkau."
      Ingatan dan kecerdasan Zaid bin Tsabit luar biasa. Zaid bin Tsabit bertugas sebagai  penulis wahyu. Juga, penulis surat-surat Nabi Muhammad, semasa hidupnya. Menjadikannya tokoh yang terkemuka. Di antara para sahabat lainnya.
      Nabi berkata kepada Zaid bin Tsabit, "Aku berkirim surat kepada seseorang. Aku khawatir, mereka akan menambah atau menguranginya. Oleh karena itu, kamu harus belajar bahasa lainnya.” Zaid bin Tsabit menguasai bahasa dengan amat cepat. Dia menguasai bahasa asing Suryani dalam 17 hari. Mahir berbahasa asing Ibrani dalam 15 hari.
       Zaman  Khalifah Abu Bakar dan Umar bin Khattab.  Zaid bin Tsabit ditunjuk menjadi  ketua tim. Yang dipercaya mengumpulkan dan menuliskan Al-Quran. Disatukan  dalam satu “buku”.
      Dalam Perang Yamamah banyak penghafal Al-Quran yang mati syahid. Umar bin Khattab cemas. Mengusulkan kepada Abu Bakar untuk menghimpun Al-Quran. Sebelum para penghafal lainnya berguguran. Mereka memanggil Zaid bin Tsabit.  Abu Bakar berkata,”Anda seorang pemuda yang cerdas. Kami tidak meragukanmu".
      Abu Bakar menyuruh Zaid bin Tsabit untuk menghimpun Al-Quran. Meskipun pada awalnya dia menolak. Zaid bin Tsabit, sebagai ketua tim. Melaksanakan tugas menghimpun Al-Quran. Dibantu para sahabat lainnya.
       Zaid bin Tsabit telah meriwayatkan 92 hadis. Imam Bukhari dan Imam Muslim bersepakat 5 di antaranya. Imam Bukhari juga meriwayatkan 4 hadis lain. Bersumberkan Zaid bin Tsabit. Imam Muslim meriwayatkan 1 hadis lain. Yang bersumberkan Zaid bin Tsabit.
      Zaid bin Tsabit diakui sebagai ulama di Madinah yang mumpuni. Keahliannya meliputi bidang fiqih, fatwa dan “faraidh” atau bidang waris.
       Zaid bin Tsabit diangkat menjadi bendahara. Pada zaman Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Zaman Khalifah Usman bin Affan, Zaid bin Tsabit diangkat menjadi pengurus Baitul Mal.
      Zaman Umar bin Khattab dan Usman bin Affan. Zaid bin Tsabit sebagai “PLT”. Sebagai Pelaksana Tugas. Sebagai pemegang jabatan khalifah sementara. Ketika ditinggal menunaikan ibadah haji ke Mekah.
      Khalifah Usman bin Affan membentuk panitia. Bertugas “membukukan” Al-Quran. Zaid bin Tsabit sebagai ketua tim. Dengan anggota Abdullah bin Zubair dan Abdurrahman bin Haris.  
        Mereka bertugas membukukan lembaran-lembaran lepas. Dengan cara menyalin ulang ayat-ayat Al-Quran. Dimasukkan ke dalam sebuah buku. Yang disebut “Mushaf”.
       Khalifah Utsman bin Affan mengintruksikan agar penyalinan berpedoman kepada orang yang menghafalkan Al-Quran. Apabila terdapat perbedaan dalam pembacaan. Yang ditulis dipilih berdialek Quraisy.
       Al-Quran diturunkan dalam bahasa Quraisy. Bahasa  Quraisy merupakan bahasa yang paling mulia. Bahasa yang digunakan Nabi. Bahasa yang paling tinggi kedudukan tata bahasanya. Hasilnya berupa “Mushaf Usmany”.
       Zaid bin Tsabit meninggal tahun 15 Hijriah. Putranya, Kharijah bin Zaid, menjadi seorang tabiin besar. Salah satu di antara 7 ulama fiqih Madinah pada masanya.  
     Sahabat ialah orang yang pernah berinteraksi dengan Nabi. Orang Islam yang hidup sezaman dengan Nabi. Memeluk Islam dan meninggal dalam Islam. Tabiin merupakan penganut ajaran Islam. Generasi kedua sesudah Nabi Muhammad.
Daftar Pustaka
1. Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.
2. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2004.
3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2004   
4. Kisah Para Sahabat.

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment