Sunday, August 6, 2017

181. MULIA

ALQURAN, BACAAN YANG MULIA DAN SEMPURNA
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Kepala SMP Negeri 1 Balongbendo, Sidoarjo

      Profesor Quraish Shihab menjelaskan pengertian Al-Quran. “Al-Quran” secara harfiah bermakna “Bacaan yang mencapai puncak kesempurnaan”. “Al-Quran Al-Karim” berarti “Bacaan yang Maha Sempurna dan Maha Mulia.” 
     Kemahamuliaan dan kemahasempurnaan bacaan “Al-Quran”, tidak hanya bisa dipahami oleh para ahli. Tetapi, juga dapat dipahami oleh orang yang menggunakan “sedikit” pikirannya.
      Ustad Felix Siauw menyatakan Al-Quran sebuah kitab yang “sombong dan angkuh”. Biasanya semua buku atau tulisan apa pun terdapat pengantar berupa permintaan “mohon saran dan kritik”dari pembaca. Tetapi, Al-Quran amat yakin dengan kebenaran dirinya dan sangat percaya diri, tidak ada keraguan di dalamnya. Tidak akan dijumpai kesalahan dalam Al-Quran.
      Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 2. “Kitab Al-Quran ini, TIDAK ADA KERAGUAN padanya. Petunjuk bagi orang yang bertakwa, yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan salat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka.“
      Hanya Al-Quran sebuah “buku” yang dibaca orang sejak ribuan tahun lalu sampai sekarang. Al-Quran sebuah “buku” yang dibaca oleh orang yang memahami artinya maupun orang yang tidak mengerti artinya.  Yang lebih aneh, dalam kejuaraan internasional, pemenang “Lomba Bacaan Al-Quran”, bukan orang yang berasal dari negeri berbahasa Arab.
        Juara MTQ internasional sering dimenangkan orang Indonesia. Padahal, orang Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, tidak menggunakan bahasa Arab. Tentu saja, bahasa ibu orang Indonesia bukan bahasa Arab.
      Cuma Al-Quran sebuah “buku” yang dipelajari dan diketahui sejarahnya. Bukan hanya sekedar secara yang umum, tetapi diketahui sejarahnya ayat per ayat, kapan turunnya, tahun berapa, bulan apa, musim apa, dan pada siang hari atau malam hari, serta dalam kondisi bagaimana?. Sungguh, Al-Quran merupakan “buku” yang luar biasa.
       Hanya Al-Quran sebuah “buku” yang  dipelajari secara terperinci redaksinya. Bukan hanya dalam penetapan kata per kata, bentuk susunannya dan pemilihan suatu kosakata. Tetapi, juga mencakup kandungan arti yang tersurat maupun tersirat. Sungguh mengagumkan.
    Hanya A-Quran sebuah buku yang dibaca, dipelajari, dan dijaga beraneka bacaannya. Jumlah model bacaannya lebih dari  sepuluh macam dan ditetapkan cara membacanya, kapan harus dibaca panjang, kapan harus dibaca pendek.
     Cuma Al-Quran sebuah buku yang ditentukan tempat bacaan harus berhenti, dan tempat dianjurkan berhenti serta  tempat dilarang berhenti. Juga ditentukan irama dan lagu yang dibolehkan maupun yang dilarang, sampai kepada sikap dan perilaku orang ketika membaca pun diatur adab dan etikanya. Sungguh luar biasa. 
     Hanya Al-Quran sebuah buku yang diatur penulisan dan dipelajari tata cara penulisan, segi persesuaian dan perbedaan dengan penulisan masa kini dan sampai mencari rahasia perbedaan kata-kata yang sama. Kemudian ditemukan pertimbangan yang mengagumkan dari pemilihan kosakata tersebut.
     Apakah kita pernah menjumpai sebuah buku yang seperti Al-Quran? Wajarlah apabila kalam Allah yang diturunkan lewat malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad disebut Al-Quran, karena Al-Quran berarti “Bacaan yang Mulia dan Sempurna.”
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment