BUKTI ADANYA TUHAN YANG ESA
(Seri ke-1)
Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.
Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang Bukti Keesaan Tuhan?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
“Bukti” adalah tanda atau keterangan nyata tentang sesuatu yang menyatakan kebenaran suatu peristiwa, dan “esa” adalah tunggal atau satu, sedangkan “Tuhan” adalah sesuatu yang diyakini, dipuja, dan disembah oleh manusia sebagai Yang Maha Kuasa dan Maha perkasa.
Sebagian orang menuntut bukti wujud dan keesaan Tuhan dengan pembuktian material, Artinya mereka ingin melihat bukti wujud Tuhan di dunia ini.
Nabi Musa pernah bermohon ingin melihat wujud Tuhan.
Al-Quran surah Al-A’raf, surah ke-7 ayat 143.
•
“Dan tatkala Musa datang untuk (munajat kepada Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan berfirman (langsung) kepadanya, Musa berkata,”Ya Tuhanku, tampakkan (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat Engkau”. Tuhan berfirman, “Kamu tidak akan sanggup melihat-Ku, tetapi lihat ke bukit itu, apabila dia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku”. Tatkala Tuhan menampakkan diri kepada gunung, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pingsan. Setelah sadar Musa berkata,”Maha Suci Engkau, aku bertobat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman”.
Peristiwa ini membuktikan bahwa manusia agung seperti Nabi Musa tidak mampu untuk melihat Allah dalam kehidupan dunia ini.
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat mengakui keberadaan sesuatu tanpa harus melihatnya. Misalnya, adanya angin, kita mengakui keberadaannya hanya dengan merasakan atau melihat bekasnya.
Manusia mengakui adanya “nyawa” tanpa melihatnya, bahkan tidak mengetahui substansinya.
Beberapa faktor yang menyebabkan manusia tidak dapat melihat sesuatu. Pertama, karena sesuatu yang akan dilihat mata manusia, terlalu kecil dan dalam kegelapan.
Misalnya, mata manusia tidak bisa melihat sebutir pasir yang sangat kecil di malam hari yang gelap. Bukan karena pasirnya tidak ada, tetapi mata manusia yang tidak mampu melihatnya.
Kedua, mata manusia tidak bisa melihat sesuatu yang sangat terang. Misalnya, kelelawar bisa dengan mudah “melihat” pada malam yang gelap, tetapi kelelawar tidak bisa melihat pada siang hari.
Mata manusia tidak sanggup menatap ciptaan Tuhan yang bernama matahari, jika dipaksa menatap matahari sesaat saja, dia bisa buta.
Mata manusia bisa tertipu penampilan, misalnya, sebuah batang kayu yang lurus akan terlihat bengkok di dalam sungai, dan bintang yang sangat besar terlihat sangat kecil dari kejauhan.
Bukti ontologi menggambarkan bahwa kita mempunyai ide tentang Tuhan, dan tidak dapat membayangkan adanya sesuatu yang lebih berkuasa melebih Tuhan.
Bukti kosmologi berdasarkan pada ide “sebab dan akibat”, yaitu tidak mungkin terjadi sesuatu tanpa ada penyebabnya, dan penyebab terakhir pasti Tuhan.
Bukti teleologi berdasarkan pada keseragaman dan keserasian alam, yang tidak dapat terjadi tanpa ada satu kekuatan yang mengatur keserasian.
Bukti pengalaman moral adalah tanda tentang adanya yang real, pengalaman ini tidak akan berarti tanpa adanya susunan moral yang objektif, dan pada gilirannya tidak akan berarti tanpa adanya satu Zat Yang Maha Tinggi, yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Misan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
Friday, September 8, 2017
Home »
» 251. ESA
251. ESA
Related Posts:
622. BENARNABI MEMBENARKAN SAHABAT Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang … Read More
622. BENARNABI MEMBENARKAN SAHABAT Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang … Read More
622. BENARNABI MEMBENARKAN SAHABAT Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang … Read More
622. BENARNABI MEMBENARKAN SAHABAT Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang … Read More
622. BENARNABI MEMBENARKAN SAHABAT Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang … Read More
0 comments:
Post a Comment