Saturday, July 21, 2018

993. AKHLAK

CATATAN HAJI 2018
(Seri ke-25)
(Oleh : M. Yusron Hadi bin HM. Tauchid Ismail, Sidoarjo, Jawa Timur)
(Regu 23, rombongan 6, kloter 71 Surabaya)

BUDI LUHUR JEMAAH HAJI

1. AL-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 197.
الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ ۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ ۗ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ ۚ وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ
  
      (Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafas, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.
2. Ahlakul karimah (budi luhur) jamaah haji yang dianjurkan adalah berikut ini.
a. Taqarrub.
Selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah.
b. Tadabbur.
Selalu mengambil pelajaran dari peristiwa yang dialaminya sendiri maupun orang lain untuk menambah keimanan kepada Allah.
c. Tafakkur.
Selalu banyak berpikir tentang diri, agama, lingkungan kehidupan, dan alam semesta untuk mencapai kebaikan dan kemaslahatan kehidupan di dunia dan akhirat.
d. Tasamuh.
Selalu bersikap toleran dengan sesama manusia atas keragaman kepentingan dan kebutuhan, serta saling pengertian untuk mendukung tercapainya kebaikan dan kemaslahatan bersama.
e. Ta’awun.
Selalu saling menolong dalam kebenaran dan kebajikan, serta tidak saling menolong dalam kejahatan dan keburukan.
f. Taliqul wajhi.
Selalu berusaha menampakkan wajah cerah, ceria, gembira, berpikiran positif  yang penuh keramahan, kesejukan, dan kedamaian yang menyenangkan.
g. Tawasau bil-haq watawasau bis-sabri.
Selalu saling menasihati, mengingatkan, dan membantu dalam kebenaran dan kesabaran.
h. Qana’ah.
Selalu bersikap lapang dada dengan bersyukur, menerima, dan  memanfaatkan sebaik-baiknya apa pun pemberian dari Allah, yang sesuai dengan keinginan maupun yang tidak sesuai dengan harapan.

(Sumber: Tuntunan Manasik Haji dan Umrah, Kementerian Agama RI, 2018)

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment