Tuesday, July 31, 2018

1027. DASAR HUKUM HAJI UMRAH



CATATAN HAJI 2018
(seri ke-53)
(Oleh : M. Yusron Hadi bin HM. Tauchid Ismail, Sidoarjo, Jawa Timur)
(Regu 23, rombongan 6, kloter 71 Surabaya)

DASAR HUKUM IBADAH HAJI DAN UMRAH
1.    Dasar hukum ibadah haji
Al-Quran surah Ali Imram (surah ke-3) ayat 97.

فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ ۖ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

      Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.


وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا

      Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.

2.    Syarat wajib haji
a)    Islam
b)    Berakal
c)    Balig
d)    Mampu

3.    Rukun haji (harus dikerjakan, tidak boleh diganti dam)
a)    Ihram
b)    Wukuf
c)    Tawaf
d)    Sai

4.    Syarat tawaf.
a)    Menutup aurat
b)    Suci dari hadas dan najis
c)    Kakbah di sebelah kiri
d)    Mulai dari Hajar Aswad
e)    Keliling 7 kali
f)     Di dalam Masjidil Haram

5.    Macam-macam tawaf
a)    Tawaf qudum ( baru datang di Mekah)
b)    Tawaf ifadah (rukun haji)
c)    Tawaf wada ( perpisahan)
d)    Tawaf tahalul (menghalalkan ihram)
e)    Tawaf nazar
f)     Tawaf sunah

6.    Wajib haji (perlu dikerjakan, jika tidak dikerjakan harus diganti dam)
a)    Ihram dari mikat
b)    Mabid di Muzdalifah
c)    Melontar jumrah Aqabah (tugu ke-3) tanggal 10 hijriah
d)    Melontar jumrah Ula (tugu ke-1), Wusta (tugu ke-2), Aqabah (tugu ke-3) pada tanggal 11, 12, dan 13 Hijriah
e)    Mabit di Mina
f)     Tawaf wada (perpisahan)
g)    Meninggalkan larangan ihram

7.    Rukun umrah
a)    Ihram
b)    tawaf
c)    Sai
d)    Tahalul (gunting rambut)
e)    Tertib rukun

8.    Wajib umrah
a)    Ihram dari mikat
b)    Meninggalkan larangan umrah

9.    Syarat sai
a)    Mulai di Safa berakhir di Marwa
b)    Keliling 7 kali
c)    Sai setelah tawaf
d)    Tahalul (menggunting rambut)
e)    Tertib

10. Mikat makani (tempat mulai ihram haji)
1.    Bagi jamaah yang tinggal di Mekah, mulai berihram dari rumahnya masing-masing.
2.    Bagi jamaah yang berasal dari luar kota Mekah, mulai berihram haji dari tempat berikut ini.
a)    Bir Ali (Zul Hulaihah) dari arah Madinah.
b)    Juhfah dari arah Mesir dan sekitarnya.
c)    Yalamlam dari arah Indonesia dan sekitarnya (di bandara Indonesia, di dalam pesawat terbang di atas Yalamlam, atau di bandara Jeddah).
d)    Qarnul Manazil dari arah Yaman dan sekitarnya.
e)    Zatu Irqin dari arah Irak dan sekitarnya.

11. Syarat melontar jumrah
a)    Melontar 7 kali (satu persatu)
b)    Jumrah berurutan Ula, Wusta, dan Aqabah.
c)    Dengan batu kerikil (dilarang selain batu kerikil)

12. Larangan ihram
a)    Memakai pakaian berjahit (pria)
b)    Memakai penutup yang melekat di kepala,  jika dilanggar harus membayar dam (pria)
c)    Menutup wajah dan dua tapak tangan, jika dilanggar harus membayar fidiah (wanita)
d)    Memakai wewangian badan dan baju, setelah memakai ihram (pria dan wanita)
e)    Memakai minyak rambut.
f)     Mencabut bulu dan rambut.
g)    Memotong kuku
h)   Mencukur rambut (jika dilanggar harus membayar fidiah).
i)     Menikah, menikahkan, atau wakil pernikahan.
j)      Bercumbu dan bersetubuh
k)    Berburu atau membunuh hewan darat liar yang halal dimakan (boleh membunuh hewan berbahaya)

13. Bebas dari larangan ihram (tahalul)
a)    Melontar jumrah Aqabah pada hari raya Idul Adha.
b)    Tawaf dan sai
c)    Menggunting rambut.
      Jika jamaah telah mengerjakan 2 hal dari 3 hal (melontar jumrah Aqabah pada hari raya Idul Adha, tawaf dan sai, atau menggunting rambut), maka dia bebas dari larangan selama ihram.

14. Macam-macam haji
a)    Haji ifrad (mendahulukan haji, baru mengerjakan umrah)
b)    Haji tamattu (mendahulukan umrah, baru mengerjakan haji)
c)    Haji qiran (mengerjakan haji dan umrah serentak)

15. Sunah haji
a)    Membaca talbiyah dengan keras (pria)
b)    Berdoa setelah talbiyah
c)    Berzikir sewaktu tawaf
d)    Salat 2 rakaat setelah tawaf
e)    Masuk ke dalam Kakbah.

16. Macam-macam dam (denda)
a)    Dam (denda) haji tamattu dan haji qiran menyembelih seekor kambing seukuran hewan kurban, jika tidak mampu menyembelih kambing dapat diganti berpuasa 10 hari (berpuasa 3 hari pada bulan Haji (Zulhijah) di Arab Saudi dilanjutkan 7 hari berpuasa di Indonesia).
b)    Dam (denda) karena melanggar larangan berikut ini
1.    Mencukur rambut
2.    Menggunting kuku
3.    Memakai pakaian berjahit
4.    Berminyak rambut
5.    Memakai minyak wangi tubuh atau pakaian
6.    Bercumbu atau bersetubuh
      Jamaah yang melanggar larangan tersebut di atas harus membayar denda memilih salah satu berikut ini.
1.    Menyembelih seekor kambing seukuran hewan kurban,
2.    Berpuasa 3 hari, atau
3.    Bersedekah 3 sak (9,3 liter) kepada 6 orang miskin.
c)    Dam (denda) karena hubungan badan suami istri yang membatalkan haji dan umrah (sebelum tahalul awal), dendanya memilih salah satu berikut ini.
1.    Menyembelih seekor unta, seekor sapi, atau 7 ekor kambing.
2.    Bersedekah seharga seekor unta kepada fakir miskin di Mekah.
3.    Berpuasa (setiap seperempat sak harga unta dihitung berpuasa sehari).
d)    Dam (denda) karena membunuh hewan liar, dendanya memilih salah satu berikut ini.
1.    Menyembelih hewan jinak yang sebanding,
2.    Bersedekah seharga hewan jinak yang sebanding kepada fakir miskin di Mekah, atau
3.    Berpuasa (setiap seperempat sak harga hewan dihitung berpuasa sehari).
e)    Dam (denda) karena terganggu, sehingga tidak dapat melanjutkan beribadah haji dan umrah, maka jamaah segera menyembelih seekor kambing dan rambut bercukur untuk tahalul (bebas dari ihram).

17. Mikat umrah
a.    Mikat zamani (waktu).
Untuk beribadah umrah waktunya sepanjang tahun.
b.    Mikat makani (tempat).
1)    Masjid Bir Ali (Zul Hulaihah).
2)    Masjid Juhfah.
3)    Yalamlam.
4)    Qarnul Manazil.
5)    Zatu Irqin.
6)    Masjid Jikrona.
7)    Masjid Tan’im.
8)    Bagi jamaah yang tinggal di Mekah, mulai berihram dari batas luar tanah suci Mekah.  

18. Salat arbain (salat wajib 40 waktu)
      Semua jamaah haji disunahkan mengerjakan salat arbain (salat wajib 40 waktu) di Masjid Nabawi selama berada di Madinah.

19. Ziarah ke makam Nabi Muhammad.
      Semua jamaah haji disunahkan mengunjungi makam Nabi Muhammad dengan mengucapkan salam dan mendoakan beliau.

20. Ziarah tempat bersejarah.
      Semua jamaah haji disunahkan mengunjungi makam para sahabat dan  tempat bersejarah lainnya untuk mengenang jasa dan mendoakan para sahabat yang telah mendahului kita.

21.  Hikmah ibadah haji.
a.    Ikhlas beribadah karena Allah.
b.    Dosa-dosa diampuni oleh Allah dan mendapatkan balasan surga.
c.    Memenuhi panggilan Allah.
d.    Saling mengenal dan saling menasihati sesama umat Islam yang berasal dari seluruh dunia.
e.    Memperdalam ilmu agama Islam.
f.     Syiar Islam ke seluruh dunia.

DAFTAR PUSTAKA
1.    Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap).  Penerbit Sinar Baru Algensindo, cetakan ke-80, Bandung, 2017.
2.    Tuntunan Mansik Haji dan Umrah, 2018, Departemen Agama RI
3.    Doa an Zikir Manasik Haji dan Umrah, 2018, Departemen Agama RI
4.    Doa-Doa Pilihan Manasik Haji dan Umrah, 2018, Departemen Agama RI
5.    Haji, Umrah, dan Ziarah, 1425 H, Dicetak dan diterbitkan oleh Kerajaan Arab Saudi.
6.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.
7.    Tafsirq.com online Daftar Pustaka


0 comments:

Post a Comment