Friday, July 27, 2018

1018. TENDA MINA


CATATAN HAJI 2018
(Seri ke-42)
(Oleh : M. Yusron Hadi bin HM. Tauchid Ismail, Sidoarjo, Jawa Timur)
(Regu 23, rombongan 6, kloter 71 Surabaya)

FASILITAS TENDA DI MINA


1.    Mulai tahun 2017 tenda-tenda yang telah berumur 100 tahun di Arafah dan Mina mulai diganti dengan tenda-tenda yang baru.
2.    Tenda-tenda yang baru tersebut dibuat dari terpal tebal berbahan fiber yang didesain menyerap panas sinar matahari, tahan api, antisipasi angin kencang, dan tempat berlindung dari curahan air hujan.
3.    Seluruh tenda yang berada di Arafah dan Mina dilengkapi dengan aliran listrik yang dapat digunakan untuk mengakfifkan semua penyejuk udara  yang berupa air cooler, kipas angin, fan, dan colokan listrik untuk mengisi baterai HP.
4.    Alas tidur di dalam tenda di Arafah berupa hambal tanpa bantal.
5.    Selama wukuf di Arafah, para jamaah haji Indonesia akan mendapatkan fasilitas konsumsi 4 (empat) kali makan dengan menu yang disiapkan oleh pihak maktab dengan cita rasa lidah orang Indonesia.
6.    Lokasi dapur yang dipakai untuk tempat memasak dan menyiapkan makanan untuk para jamah haji berada dalam lingkungan yang berdekatan dengan tenda-tenda para jamaah di Arafah.
7.    Di sekitar tenda-tenda para jamaah di Arafah dilengkapi dengan kamar mandi, toilet, dan tempat berwudu yang dibersihkan oleh petugas secara rutin tiga kali sehari.
8.    Fasilitas tempat wudu, kamar mandi, dan toilet jumlahnya sangat terbatas dan dipakai bergantian, sehingga para jamaah yang memerlukan harus antre secara tertib dan bersabar.
9.    Jamaah yang keluar masuk kamar mandi dan toilet harus menutup auratnya.
10. Jamaah dilarang menyalakan api dan membuang puntung rokok sembarangan agat tidak terjadi kebakaran.
11. Jamaah jangan memaksakan diri pergi ke Jabal Rahmah atau wukuf di luar tenda, jika kondisi badannya kurang sehat.
12. Jamaah agar tetap menjaga kesehatan dengan makan, minum, dan istirahat yang cukup.
13. Angkutan bis dari Arafah, Muzdalifah, ke Mina menggunakan sistem taraddudi (shuttle) yaitu armada bis datang berkelompok menjemput dan mengantar menumpang dari perkemahan ke tempat tujuan, kemudian bis balik berputar lagi sampai jamaah habis terangkut semuanya.
14. Selama di Mina jamaah berteduh dalam tenda besar tahan api yang dilengkapi alat pendingin udara, setiap tendanya dilengkapi alas tidur berupa karpet tanpa bantal.
15. Jamaah tinggal di tenda Mina sejak tanggal 10 sampai 13 Zulhijah, tetapi bagi jamaah yang nafar awal meninggalkan Mina pada tanggal 12 Zulhijah setelah melontar tiga jumrah.
16. Selama tinggal di Mina, jamaah mendapatkan konsumsi makanan sebayak 11 (sebelas) kali makan dengan menu masakan Indonesia yang diurus oleh maktab.
17. Jamaah dilarang mencorat-coret dengan tulisan/cat/spidol di tenda, batu, dinding jumrah, dan fasilitas lainnya.
18. Jamaah melontarkan jumrah dengan beregu dan berombongan, kemudian segera balik lagi masuk ke dalam tendanya.
19. Jamaah harus mematuhi jadwal melontar jumrah yang diatur oleh panitia haji untuk kebaikan bersama.
20. Jamaah harus menjaga kesehatan dengan makan, minum, dan istirahat yang cukup.
21. Pelayanan jamaah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina dikoordinasikan oleh organisasi khusus yang disebut SATOP ARMUZNA (Satuan Operasional Arafah, Muzdalifah, dan Mina).
22. SATOP ARMUZNA  dibagi menjadi tiga satgas, yaitu:
a.    Satgas Arafah.
b.    Satgas Muzdalifah.
c.    Satgas Mina.
23. Setiap satgas mempunyai pos pelayanan, yaitu:
a.    Pos Komando.
b.    Pos Pelayanan.
c.    Pos Pembantu.
24. Setiap pos mempunyai jenis pelayanan yang sama, yaitu:
a.    Pelayanan umum.
b.    Pelayanan kesehatan.
c.    Pelayanan ibadah.


0 comments:

Post a Comment