CATATAN HAJI 2018
(Seri ke-27i)
(Oleh : M. Yusron Hadi bin HM. Tauchid
Ismail, Sidoarjo, Jawa Timur)
(Regu 23, rombongan 6, kloter 71
Surabaya)
TANYA JAWAB HAJI DAN UMRAH (9)

35. Apakah boleh suami istri berhubungan
badan sewaktu sedang melaksanakan ibadah haji?
Boleh, asalkan tidak dalam keadaan berihram dan setelah tahalul
sani.
36. Apakah yang dimaksud dengan mikat makani?
Mikat makani adalah tempat yang dijadikan batas untuk memulai ihram
haji/umrah.
37. Di manakah letak mikat makani?
Letak mikat makani ada 5 tempat,
a) Bir Ali (Zul Hulaifah), tempat mikatnya
penduduk Madinah dan yang melewatinya.
b) Juhfah, tempat mikatnya penduduk Syam
(Palestina, Syria) dan yang melewatinya.
c) Yalamlam, tempat mikatnya penduduk Yaman
dan yang melewatinya.
d) Qarnul Manazil (As-Sail), tempat mikatnya
penduduk Najad dan yang melewatinya.
e) Zatu Irqin, tempat mikatnya penduduk Irak
dan orang yang melewatinya.
38. Di manakah letak mikat makani jamaah haji
Indonesia?
a) Jamaah haji Indonesia gelombang 1, yang
datang dari Madinah mikat makaninya adalah Bir Ali (Zul Hulafah).
b) Jamaah haji Indonesia gelombang 2, yang
langsung ke Mekah, mikat makaninya adalah.
1) Di embarkasi (tempat pemberangkatan)
Indonesia,
2) Di dalam pesawat terbang, ketika melintas di atas Qarnul Manazil/Yalamlam, atau
3) Di bandara Jeddah.
39. Apakah Tan’im dan Ji’rona adalah mikat
makani untuk ibadah haji?
a) Tan’im dan Ji’rona adalah mikat umrah
untuk penduduk Mekah atau orang yang mukim di Mekah.
b) Tan’im dan Ji’rona bukan mikat haji, tetapi
mikat umrah.
(Sumber: Tuntunan Manasik Haji dan Umrah,
Kementerian Agama RI, 2018)
0 comments:
Post a Comment