CATATAN HAJI 2018
(Seri ke-27R)
(Oleh : M. Yusron Hadi bin HM. Tauchid
Ismail, Sidoarjo, Jawa Timur)
(Ketua regu 23, rombongan 6, kloter 71
Surabaya)
TANYA JAWAB HAJI DAN UMRAH (17)

121. Apakah yang dimaksud dengan Haratul Lisan?
a. Haratul Lisan adalah perluasan tempat mabit
jemaah haji yang termasuk wilayah hukum Mina.
b. Dari
Haratul Lisan ke tempat pelontaran Jamrah Ula, Wusta, dan Aqabah harus melewati terowongan gunung batu yang dilubangi.
122. Bagamana hukumnya mabit di Mina dan
perluasan Mina pada hari Tasyrik?
a. Sebagian besar ulama berpendapat hukumnya
wajib, sehingga orang yang tidak mabit
terkena dam, tetapi sebagian ulama yang lain berpendapat hukumnya sunah.
b. Sebagian besar ulama berpendapat mabit di
wilayah perluasan Mina hukumnya sah, karena darurat dan masih bersambung dengan
kemah di Mina.
c. Bagi jemaah yang berpendapat mabit di Mina
hukumnya wajib dan perluasan kemah di Haratul Lisan tidak sah untuk mabit, maka
mabitnya harus masuk ke wilayah Mina.
123. Apakah yang dimaksud dengan nafar awal?
a. Nafar awal adalah keberangkatan jemaah haji
dari Mina ke Mekah setelah melontar jamrah tanggal 11 dan 12 Zulhijah.
b. Jemaah mabit di Mina 2 malam, setelah Zuhur
meninggalkan Mina menuju Mekah.
124. Apakah yang dimaksud dengan nafar sani?
a. Nafar awal adalah keberangkatan jemaah
haji dari Mina ke Mekah setelah melontar jamrah tanggal 11, 12, dan 13
Zulhijah.
b. Jemaah mabit di Mina 3 malam, setelah
Zuhur meninggalkan Mina menuju Mekah.
125. Manakah yang lebih utama nafar awal atau
nafar sani?
a. Nilainya sama saja.
b. Rasulullah melaksanakan nafar sani karena
kondisinya lebih lancar dan aman.
(Sumber:
Tuntunan Manasik Haji dan Umrah, Kementerian Agama RI, 2018)
0 comments:
Post a Comment