JIHAD
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang jihad adalah puncak
segala aktivitas?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1. Apabila berbicara tentang kepahlawanan,
biasanya mengundang pembicaraan tentang jihad.
2. Tidak ada kepahlawanan tanpa jihad,
tetapi terjadi kesalahpahaman tentang pengertian jihad.
3. Hal itu mungkin disebabkan kata jihad
baru terucapkan pada saat peijuangan fisik, sehingga diidentikkan jihad adalah perlawanan
bersenjata.
4. Kesalahpahaman itu disuburkan oleh
terjemahan yang keliru terhadap ayat Al-Quran, yaitu “jihad” diartikan “anfus
dan harta benda”.
5. Kata “anfus” sering kali diterjemahkan
dengan “jiwa”, seperti dalam terjemahan Al-Quran oleh Departemen Agama RI.
6. Al-Quran surah Al-Anfal (surah ke-8) ayat
72 menjelaskan tentang berjihad dengan harta dan jiwa.
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ
فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ آوَوْا وَنَصَرُوا أُولَٰئِكَ بَعْضُهُمْ
أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يُهَاجِرُوا مَا لَكُمْ مِنْ
وَلَايَتِهِمْ مِنْ شَيْءٍ حَتَّىٰ يُهَاجِرُوا ۚ وَإِنِ اسْتَنْصَرُوكُمْ فِي
الدِّينِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ إِلَّا عَلَىٰ قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ
مِيثَاقٌ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad
dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan
tempat kediaman dan pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu
sama lain lindung-melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi
belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun atasmu melindungi mereka,
sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan
kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan
kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan
Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
7. Al-Quran surah Al-Hujurat (surah ke-49)
ayat 15 menjelaskan tentang berjihad dengan harta dan jiwa.
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ
ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad
dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang
benar.
8. Al-Quran surah At-Taubah (surah ke-9)
ayat 88 menjelaskan tentang berjihad dengan harta dan diri.
لَٰكِنِ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ جَاهَدُوا
بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ ۚ وَأُولَٰئِكَ لَهُمُ الْخَيْرَاتُ ۖ
وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, mereka berjihad
dengan harta dan diri mereka. Dan mereka itulah orang-orang yang memperoleh
kebaikan; dan mereka itulah (pula) orang-orang yang beruntung.
9. Kata “anfus” dalam Al-Quran mempunyai
banyak arti, yaitu “nyawa”, “hati”, “jenis”, dan “totalitas manusia” yang
terpadu jiwa raganya.
10. Al-Quran mempersonifikasikan wujud
seseorang di hadapan Allah dan masyarakat dengan menggunakan kata “nafs”,
sehingga tidak meleset apabila kata “anfus” dalam konteks jihad dipahami dalam
arti “totalitas manusia”.
11. Kata “nafs” artinya mencakup “nyawa”,
“emosi”, “pengetahuan”, “tenaga dan pikiran”, serta “waktu dan tempat”, karena
manusia tidak dapat memisahkan diri dari waktu dan tempat.
12. Pengertian ini diperkuat dengan adanya
perintah “berjihad” tanpa menyebutkan “nafs” atau “harta benda”.
13. Al-Quran surah Al-Haj (surah ke-22) ayat
78 memerintahkan berjihad dengan sebenar-benarnya.
وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ ۚ هُوَ اجْتَبَاكُمْ وَمَا
جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ ۚ مِلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ ۚ
هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِنْ قَبْلُ وَفِي هَٰذَا لِيَكُونَ الرَّسُولُ
شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ ۚ فَأَقِيمُوا
الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ مَوْلَاكُمْ ۖ
فَنِعْمَ الْمَوْلَىٰ وَنِعْمَ النَّصِيرُ
Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya.
Dia telah memilihmu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untukmu dalam agama
suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah
menamaimu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam
(Al-Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu
semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikan salat, tunaikan zakat
dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah
sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.
14. Dalam Al-Quran terdapat 40 kali kata
“jihad” dengan berbagai bentuknya.
15. Makna “jihad” bermuara pada “mencurahkan
seluruh kemampuan” atau “menanggung pengorbanan”.
16. Seorang mujahid adalah “orang yang
mencurahkan seluruh kemampuannya dan berkorban dengan tenaga, pikiran, emosi,
nyawa, dan apa saja yang berkaitan dengan diri manusia”.
17. Jihad adalah cara untuk mencapai tujuan.
18. Jika seseorang dalam berjihad, maka dia
tidak mengenal putus asa, tidak mudah menyerah, tidak lemah, dan tanpa pamrih
apa pun.
19. Dalam berjihad memerlukan modal, maka
dalam berjihad disesuaikan dengan modal yang dimiliki dan tujuan yang ingin
dicapai.
20. Artinya selama tujuan berjihad belum
tercapai dan selama masih ada modal yang dimiliki, masih dituntut terus
berjihad dengan modal yang tersedia.
21. Para mujahid tidak mengambil apa pun,
tetapi memberikan sesuatu.
22. Seorang mujahid hanya mengharapkan
imbalan dari Allah saja.
23. Berjihad diperintahkan untuk dilakukan
semata-mata karena Allah.
24. Berjihad adalah titik tolak seluruh upaya.
25. Jihad adalah puncak segala aktivitas.
26. Al-Quran surah Al-Ankabut (surah ke-29)
ayat 6 menjelaskan tentang berjihad untuk dirinya sendiri.
وَمَنْ جَاهَدَ فَإِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ
لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah
untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak
memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
27. Kesadaran untuk berjihad berdasarkan
pengetahuan dan tidak dengan paksaan, sehingga seorang mujahid bersedia
berkorban apa pun yang dimilikinya.
28. Terdapat bermacam-macam jihad dan hasilnya.
a. Hasil berjihad seorang ilmuwan adalah
pemanfaatan ilmunya.
b. Hasil berjihad seorang karyawan adalah
karyanya yang baik.
c. Hasil berjihad seorang guru adalah hasil
pendidikannya yang sempurna.
d. Hasil berjihad seorang pemimpin adalah
keadilannya.
e. Hasil berjihad seorang pengusaha adalah
kejujurannya.
f. Dan seterusnya.
29. Berjihad dalam merebut kemerdekaan adalah
dengan bertaruh harta dan nyawa.
30. Berjihad pada zaman sekarang.
a. Menjaga keamanan harta dan nyawa.
b. Mewujudkan kemanusiaan yang adil dan
beradab.
c. Menegakkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
31. Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3)
ayat 142.
أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ
اللَّهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata
bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang
yang sabar.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah
dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan
Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan
Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment