WAHYU KE-4, KE-5, DAN KE-6
Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, MM

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang wahyu awal yang ke-4,
ke-5, dan ke-6 dalam Al-Quran? Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1. Wahyu dalam Al-Quran turun urutan yang
ke-4 adalah surat Al-Muddatstsir (surah ke-74) ayat 1-7.
يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ
قُمْ
فَأَنْذِرْ وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ
وَالرُّجْزَ
فَاهْجُرْ وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ
وَلِرَبِّكَ
فَاصْبِرْ
Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah,
lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu agungkan! dan pakaianmu bersihkan, dan
perbuatan dosa tinggalkan, dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh
(balasan) yang lebih banyak, dan untuk
(memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.
2. Dalam 7 ayat pertama, kata pengganti “Tuhan”
adalah “Rabbika” yang disebut sebanyak 2 kali.
3. Dalam surat tersebut ditemukan kata “Allah”
sebanyak 4 kali, tetapi ayatnya bukan termasuk
rangkaian wahyu pertama.
4. Wahyu ke-5 adalah surat Al-Lahab (surah
ke-111).
a. Dalam Al-Quran surat Al-Lahab (surah
ke-111) tidak ditemukan kata apa pun yang menunjukkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
تَبَّتْ يَدَا أَبِي
لَهَبٍ وَتَبَّ مَا أَغْنَىٰ عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ
سَيَصْلَىٰ
نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ
فِي
جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ
Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya
dia akan binasa, tidak berfaedah
kepadanya harta bendanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan masuk ke
dalam api yang bergejolak, dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar, yang
di lehernya ada tali dari sabut.
5. Wahyu ke-6 dalam Al-Quran adalah surat
At-Takwir (surah ke-81) ayat 1-29.
إِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ وَإِذَا النُّجُومُ انْكَدَرَتْ وَإِذَا
الْجِبَالُ سُيِّرَتْ وَإِذَا
الْعِشَارُ عُطِّلَتْ وَإِذَا
الْوُحُوشُ حُشِرَتْ وَإِذَا
الْبِحَارُ سُجِّرَتْ وَإِذَا
النُّفُوسُ زُوِّجَتْ وَإِذَا
الْمَوْءُودَةُ سُئِلَتْ بِأَيِّ
ذَنْبٍ قُتِلَتْ وَإِذَا
الصُّحُفُ نُشِرَتْ.
Dan apabila matahari digulung,dan apabila
bintang-bintang berjatuhan, dan apabila gunung-gunung dihancurkan, dan apabila
unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan), dan apabila
binatang-binatang liar dikumpulkan.
Dan apabila lautan dijadikan meluap, dan apabila ruh-ruh dipertemukan
(dengan tubuh), dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup
ditanya, karena dosa apakah dia dibunuh,
dan apabila catatan-catatan (amal perbuatan manusia) dibuka.
Dan apabila langit dilenyapkan, dan apabila neraka Jahim dinyalakan, dan
apabila syurga didekatkan, maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah
dikerjakannya.
Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang, yang beredar dan
terbenam, demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya, dan demi subuh
apabila fajarnya mulai menyingsing.
Sesungguhnya Al-Quran benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan
yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi
di sisi Allah yang mempunyai Arsy, yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi
dipercaya.
Dan temanmu (Muhammad) bukan orang yang gila, dan sesungguhnya Muhammad
melihat Jibril di ufuk yang terang, dan dia (Muhammad) bukan orang yang bakhil
untuk menerangkan yang gaib.
Dan Al-Quran bukan perkataan setan yang terkutuk, maka ke manakah kamu
akan pergi?” Al-Quran tidak lain hanya peringatan bagi semesta alam, (yaitu) bagi siapa di antaramu yang mau
menempuh jalan yang lurus, dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan
itu) kecuali apabila dikehendaki Allah Tuhan Semesta Alam.
6. Al-Quran surah At-Takwir (surah ke-81) ayat 29, yaitu ayat
terakhir ditemukan kata “Rabbul Alamin”, tetapi seperti yang diriwayatkan oleh
banyak ulama, ayat ini turun terpisah dari ayat sebelumnya.
7. Al-Quran adalah surat At-Takwir (surah
ke-81) ayat 29.
وَمَا تَشَاءُونَ
إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
Dan kamu tidak dapat menghendaki
(menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah
dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan
Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Misan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan
Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online.





0 comments:
Post a Comment