KEMISKINAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang pandangan Islam
tentang kemiskinan menurut Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1. Kata “miskin” (menurut KBBI V) dapat
diartikan “tidak berharta” dan “serba kekurangan (berpenghasilan sangat
rendah)”.
2. Kemiskinan adalah “hal miskin” dan
“keadaan miskin”.
3. Para ulama berpendapat bahwa salah satu
bentuk penganiayaan manusia terhadap dirinya sendiri akan melahirkan kemiskinan,
karena pandangannya yang keliru tentang konsep kemiskinan.
4. Al-Quran meluruskan persepsi yang keliru tentang
kemiskinan.
5. Sebagian orang berpendapat bahwa “kemiskinan”
adalah “sarana penyucian diri”, pendapat seperti ini masih dianut oleh sebagian
masyarakat hingga kini.
6. Dalam KBBI antara lain ditemukan
penjelasan tentang arti kata “fakir” bahwa sebagian orang memang sengaja
membuat dirinya menderita kekurangan untuk mencapai kesempurnaan batin.
7. Ayat Al-Quran banyak yang memuji
kecukupan dan menganjurkan untuk
memperoleh kelebihan.
8. Jika telah selesai salat (Jumat), maka
bertebaranlah di bumi dan carilah “fadhl” (kelebihan) dari Allah.
9. Al-Quran surah Al-Jumuah (surah ke-62)
ayat 10.
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي
الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Apabila telah ditunaikan
salat (Jumat), maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah
dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
10. Al-Quran
surah Ad-Dhuha (surah ke-93) ayat 8 menyatakan Nabi Muhammad diberikan
kecukupan.
وَوَجَدَكَ عَائِلًا فَأَغْنَىٰ
Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan
kecukupan.
11. Jika kecukupan atau kekayaan tidak
terpuji, maka hal itu tidak akan ditampilkan dalam Al-Quran surah Ad-Dhuha (surah
ke-93) ayat 8 dalam konteks pemaparan anugerah dari Allah.
12. Berupaya untuk memperoleh karunia rezeki
hasil perniagaan dibenarkan oleh Allah, meskipun pada musim ibadah haji.
13. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2)
ayat 198.
لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَبْتَغُوا
فَضْلًا مِنْ رَبِّكُمْ ۚ فَإِذَا أَفَضْتُمْ مِنْ عَرَفَاتٍ فَاذْكُرُوا اللَّهَ
عِنْدَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ ۖ وَاذْكُرُوهُ كَمَا هَدَاكُمْ وَإِنْ كُنْتُمْ
مِنْ قَبْلِهِ لَمِنَ الضَّالِّينَ
Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan)
dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari Arafah, berzikirlah kepada
Allah di Masyarilharam. Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana
yang ditunjukkan-Nya kepadamu dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar
termasuk orang-orang yang sesat.
14. Al-Quran surah Al-A'raf (surah ke-7) ayat
32 mengecam orang yang mengharamkan perhiasan
dunia yang diciptakan Allah bagi umat manusia.
قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِينَةَ اللَّهِ الَّتِي
أَخْرَجَ لِعِبَادِهِ وَالطَّيِّبَاتِ مِنَ الرِّزْقِ ۚ قُلْ هِيَ لِلَّذِينَ
آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا خَالِصَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ كَذَٰلِكَ
نُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
Katakanlah, “Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah
dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan)
rezeki yang baik?” Katakanlah, “Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang
beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat.
Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui”.
15. Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2)
ayat 268 Allah menjanjikan ampunan dan anugerah berlebih.
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ
وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ ۖ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ
وَفَضْلًا ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruhmu
berbuat kejahatan (kikir), sedangkan Allah menjanjikan untukmu ampunan
daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha
Mengetahui.
16. Dalam literatur keagamaan ditemukan
ungkapan,”Hampir saja kefakiran itu menjadikan kekufuran”.
كادَ الفَقْرُ أنْ يَكُوْنَ كُفْرًا
Hampir
saja kefakiran (kemiskinan) itu menjadikan kekufuran.
17. Nabi Muhammad sering berdoa,”Ya Allah, Aku
berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran”.
18. Nabi Muhammad berdoa,”Ya Allah, Aku
berlindung kepada-Mu dari kefakiran, kekurangan, dan kehinaan, serta Aku
berlindung pula dari menganiaya dan dianiaya”.
19. Ajaran Islam tidak menjadikan banyaknya harta
sebagai tolok ukur kekayaan.
20. Kekayaan yang sebenarnya adalah “kekayaan
hati dan kepuasannya”.
21. Ibarat sebuah busur lingkaran betapa pun
kecilnya, besar sudut pusatnya adalah 360 derajat dan betapapun besarnya busur
lingkaran, jika tidak bulat, maka sudut pusatnya pasti kurang dari 360 derajat.
22. Agama Islam mengajarkan sikap “qana'ah”(merasa
cukup), tetapi bukan berarti “nerimo ing
pandum” (menerima apa adanya, tanpa ikhtiar), karena seseorang dapat menyandang
sikap “qana'ah” setelah melalui beberapa tahap.
a. Manusia menginginkan mempunyai sesuatu.
b. Berikhtiar dan berusaha dengan keras dan
cerdas, sehingga berhasil memilikinya.
c. Mampu menggunakan yang diharapkannya.
d. Mengabaikan yang telah diharapkan dan diinginkan
itu secara suka rela.
e. Menyerahkannya kepada orang lain.
f. Merasa puas dengan yang dimiliki
sebelumnya.
23. Qanaah adalah sikap ikhlas menerima dan
merasa cukup atas hasil yang diusahakannya serta menjauhkan diri dari dari perasaan
tidak puas dan perasaan selalu kurang.
24. Orang yang memiliki sifat “qanaah” berpendirian
bahwa yang diperolehnya atau yang pada pada dirinya adalah kehendak Allah yang
terbaik untuk dirinya.
25. Orang Islam yang memiliki sifat “qanaah”
akan selalu berlapang dada, berhati tenang, tenteram, damai, ikhlas, rela, rida,
merasa kaya, berkecukupan, tidak serakah, tidak rakus, tidak tamak, dan tidak
hendak menginginkan lebih dari yang dimilikinya.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah
dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan
Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan
Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online.
0 comments:
Post a Comment