HARUT DAN MARUT
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang Harut dan Marut menurut
Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya
1. Malaikat pernah “memprotes” kepada Allah
sebanyak dua kali.
2. Protes pertama, ketika Allah menyampaikan
ingin menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi.
3. Malaikat merasa lebih layak menjadi
khalifah di bumi daripada manusia, tetapi pilihan Allah dibuktikan kebenarannya
melalui ujian lisan.
4. Malaikat gagal dan manusia lulus dalam
ujian.
5. Manusia berhasil mengajar kepada
malaikat, seperti dalam Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 30.
وَإِذْ
قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا
أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ
بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman
kepada para malaikat,”Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di
muka bumi”. Mereka berkata,”Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi
itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal
kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?” Tuhan
berfirman,”Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.
6. Protes kedua, setelah beberapa lama
manusia menjadi khalifah dalam mengelola bumi, maka malaikat mengeluh, “Manusia
terlalu banyak berbuat dosa dan merusak lingkungannya”.
7. Malaikat merasa lebih bersih dan lebih mampu
menjadi khalifah di bumi daripada manusia.
8. Ujin kali ini dilakukan dalam bentuk
praktik, para “pemrotes” dipersilakan memilih wakil mereka untuk menggantikan
manusia, dan terpilihlan dua “orang” malaikat yaitu Harut dan Marut.
9. Harut dan Marut turun ke bumi, keduanya
bertemu wanita penggoda yang cantik jelita, yang bersedia “melayani” mereka
berdua dengan syarat harus mempersekutukan Allah, ternyata Harut dan Marut
tidak berani karena syaratnya terlalu berat.
10. Si cantik jelita berkata,”Kalau begitu
kalian membunuh saja”. Tetapi syarat ini pun ditolak oleh Harut dan Marut.
11. Si cantik berkata, “Dengan seteguk
minuman keras, diriku kuserahkan kepada kalian”. Untuk kali ini Harut dan Marut
setuju.
12. Begitu mereka meneguk minum keras
tersebut, Harut dan Marut mabuk dan tidak dapat mengendalikan diri.
13. Harut dan Marut melakukan pembunuhan dan
mempersekutukan Allah, bahkan rahasia langit pun mereka buka, sehingga si
pelacur berubah menjadi planet Mars.
14. Itulah rangkuman mitos dalam hikayat
masyarakat Arab kuno yang ditemukan dalam berbagai riwayat dalam beberapa
tafsir tentang Harut dan Marut.
15. Harut dan Marut ditemukan dalam Al-Quran
surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 102.
وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ
مُلْكِ سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا
يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ
هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا
نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ
بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ
إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۚ
وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۚ
وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan
Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal
Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang
kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang
diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut,
sedangkan keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum
mengatakan,”Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu
kafir”. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir
itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan
mereka itu (ahli sihir) tidak memberikan mudarat dengan sihirnya kepada seorang
pun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi
mudarat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini
bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tida ada baginya
keuntungan di akhirat dan amat jahat perbuatan mereka menjual dirinya dengan
sihir, kalau mereka mengetahui.
16. Para ulama menjelaskan bahwa cerita mitos
Harut dan Marut dapat dipahami sebagai simbol kehidupan masyarakat dalam
berpolitik.
17. Artinya pihak masyarakat yang berada “di
luar pemerintahan” selalu menilai kinerja “di
dalam pemerintah” dalam kekurangan dan kelemahannya.
18. Sebaliknya pihak yang berada “dalam pemerintahan”
selalu merasa bersih, mampu, dan berhasil dalam menjalankan pemerintahan dengan
baik.
19. Dalam kenyataanya tidak selalu begitu, artinya
apabila pihak oposisi yang “di luar pemerintahan” diberikan kesempatan bertugas
“di dalam pemerintahan”, meskipun sudah memilih wakilnya yang terbaik, ternyata
hasinya tidak selalu lebih baik daripada yang dikritiknya, bahkan sering kali
hasilnya lebih buruk.
20. Pada
awalnya mereka yang “di dalam pemerintahan” mempunyai keinginan dan cita-cita
dengan janji “kampanye” dan idealisme yang bagus.
21. Tetapi hanya sebentar saja mereka sudah
tergelincir dan melupakan janji manisnya, seperti kisah Harut dan Marut.
22. Pada awalnya, yang “dijual” oleh
pemerintah yang sedang berkuasa dan dipindahkan kepemilikannya kepada pihak
lain adalah hal yang dianggap “kecil”,
seperti “meminum seteguk minuman keras”, tetapi akhirnya segalanya sudah
terjual dan habis tak bersisa.
23. Para ulama menjelaskan makna lain dari
kisah Harut dan Marut di atas, malaikat adalah makhluk yang “berpikir” tetapi “tidak
mempunyai jasmani”, dapat diibaratkan sebagai “ilmuwan”, sedangkan “bumi” dapat
dimisalkan kehidupan dunia yang praktis, terutama dalam bidang politik.
24. JIka para ilmuwan dan para pemikir
terlibat dalam politik praktis, maka mereka cenderung gagal dan tidak berhasil
dalam melaksanakan tugasnya, karena malaikat Harut dan Marut yang “pemikir”
gagal melaksanakan tugasnya.
25. Para ulama berpendapat bahwa para pemikir
dan filosoflah yang paling tepat untuk tugas dalam bidang kenegaraan, asalkan
mereka tidak tergiur planet Mars yang gemerlapan, yaitu tidak tergoda harta,
wanita, tahta, dan popularitas.
Daftar Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan
Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran.
Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver
3.2
5. Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment