GANGGUAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang cara menghadapi
gangguan orang-orang yang menyakitkan hati menurut Al-Quran?” Profesor Quraish
Shihab menjelaskannya.
1. Ketika Nabi Muhammad hijrah dari Mekah ke
Madinah beliau menjumpai masyarakat majemuk yang berbhineka (kaum Yahudi, kaum Nasrani,
Bani Aus, Bani Khazraj, dan kaum Muslim).
2. Rasulullah menjalin hubungan persahabatan
dengan seluruh masyarakat Madinah untuk membangun dan mempertahankan kota
Madinah dari serangan musuh dari luar.
3. Sejak saat itu Allah mengizinkan umat
Islam berperang untuk mempertahankan diri menghadapi serangan musuh Islam.
4. Hal ini terbukti dengan terjadinya.
a. Perang Badar pada tahun ke-2 Hijriah.
b. Perang Uhud pada tahun ke-3 Hijriah.
c. Pada tahun ke-4 Hijriah turun wahyu peringatan
Al-Quran yang ditujukan kepada umat Islam.
5. Al-Quran surah Ali Imran, surah ke-3 ayat
186.
۞ لَتُبْلَوُنَّ فِي أَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ وَلَتَسْمَعُنَّ
مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا
أَذًى كَثِيرًا ۚ وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ
الْأُمُورِ
Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga)
kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi Kitab sebelummu
dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang
menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang
demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan.
6. Al-Quran menjelaskan bahwa sebagai
manusia, sering kali akan menerima gangguan yang menyakitkan hati yang tak
henti-hentinya datang.
7. Sumber segala sikap terpuji dalam bidang
interaksi sosial adalah pertimbangan kemaslahatan dan kepentingan umum.
8. Jika setiap orang/kelompok berusaha
memenuhi keinginannya sendiri, maka akan terjadi penindasan terhadap orang lain/kelompok
lain atas kepentingannya sendiri.
9. Sehingga setiap orang maupun kelompok
dituntut untuk mengorbankan sebagian keinginan dan tuntutannya untuk
ketenteraman dan ketertiban bersama.
10. Semua sikap manusia yang terpuji dalam
pandangan Al-Quran adalah kekuatan, yang akan mencerminkan kekuatan pelakunya
dan kedermawanannya.
11. Jika pelakunya sadar bahwa dirinya/kelompoknya
kuat, maka dia mau mengulurkan tangan kepada pihak/kelompok yang lemah dan
tidak mampu.
12. Kesucian adalah kekuatan jiwa, karena
pelakunya mampu menekan rayuan nafsu dan godaan syahwatnya.
13. Kasih sayang adalah kekuatan hati, karena
kasih sayangnya ditujukan kepada pihak yang lemah dan tidak berdaya.
14. Kesabaran dan pemaafan juga kekuatan, jika
seseorang tidak kuat dan tidak tabah menghadapi gejolak jiwanya, maka dia ingin
membalasnya.
15. Kemudian niat membalas dan dendam itu dibatalkan,
sehingga muncul kesabaran yang berarti mampu
memaafkan.
16. Keadilan juga kekuatan, karena Allah berpesan,”Jangan
sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorongmu tidak berlaku adil, maka
berlaku adillah.”
17. Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5)
ayat 8.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا
قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ
قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ
وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Hai orang-orang yang beriman,
hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena
Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu
terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku
adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
18. Kesimpulannya, tuntunan agama Islam dalam
menghadapi setiap gangguan manusia yang
jahat adalah berikut ini.
a. Menggalang kekuatan sosial, politik,
ekonomi, dan mental dalam setiap kelompok untuk kemaslahatan bersama.
b. Jika seseorang/kelompok mempunyai kekuatan
dan kekompakan, maka tidak akan ada yang
berani mengganggu dan menyakitinya.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah
dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan
Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan
Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment