Oleh:
Drs. H. M. YusronHadi, MM
Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan
tentang wahyu ke-11 dan 12 dalam Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1. Wahyu
ke-11 adalah surah Ad-Dhuha (surah ke-93) ayat 1-11.
وَالضُّحَىٰ
وَاللَّيْلِ
إِذَا سَجَىٰ
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا
قَلَىٰ
وَلَلْآخِرَةُ
خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَىٰ
وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ
فَتَرْضَىٰ
أَلَمْ
يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَىٰ
وَوَجَدَكَ
ضَالًّا فَهَدَىٰ
وَوَجَدَكَ عَائِلًا فَأَغْنَىٰ
فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ
وَأَمَّا السَّائِلَ فَلَا تَنْهَرْ
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ
فَحَدِّثْ
Demi
waktu matahari sepenggalahan naik, dan demi malam apabila telah
sunyi, Tuhanmu
tidak meninggalkanmu dan tidak (pula) benci kepadamu, dan
sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu daripada permulaan.
Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan
karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas. Bukankah
Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu.
Dan
Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan
Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
Adapun
terhadap anak yatim maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang. Dan
terhadap orang yang minta-minta maka janganlah kamu menghardiknya. Dan
terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyiarkannya (dengan
bersyukur).
2. Dalam
penjelasan surah ini diterangkan bahwa ketika turunnya wahyu kepada Nabi
Muhammad terhenti untuk sementara, orang-orang musyrik berkata, “Tuhannya
(Muhammad) telah meninggalkan dan benci kepada Muhammad”.
3. Maka
turunlah ayat ini untuk membantah perkataan orang-orang musyrik.
4. Para
ahli tafsir menjelaskan bahwa akhir perjuangan Nabi Muhammad akan menjumpai kemenangan,
tetapi pada awalnya penuh dengan kesulitan.
5. Sebagian
ahli tafsir mengartikan “akhirat” adalah kehidupan akhirat dan segala kesenangannya,
sedangkan “ula” adalah kehidupan dunia.
6. Yang
dimaksud dengan Nabi Muhammad bingung adalah kebingungan untuk mendapatkan kebenaran
yang tidak mampu dicapai oleh akal, lalu Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad
sebagai jalan untuk memimpin umat menuju keselamatan dunia dan akhirat.
7. Wahyu
ke-12 adalah surah Al-Lail (surah ke-92) ayat 1- 21.
8. وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَىٰ
9. وَالنَّهَارِ إِذَا تَجَلَّىٰ
وَمَا خَلَقَ الذَّكَرَ وَالْأُنْثَىٰ
إِنَّ سَعْيَكُمْ لَشَتَّىٰ
فَأَمَّا مَنْ أَعْطَىٰ
وَاتَّقَىٰ
وَصَدَّقَ
بِالْحُسْنَىٰ
فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَىٰ
وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَىٰ
وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَىٰ
فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَىٰ
وَمَا
يُغْنِي عَنْهُ مَالُهُ إِذَا تَرَدَّىٰ
إِنَّ عَلَيْنَا لَلْهُدَىٰ
وَإِنَّ
لَنَا لَلْآخِرَةَ وَالْأُولَىٰ
فَأَنْذَرْتُكُمْ نَارًا تَلَظَّىٰ
لَا
يَصْلَاهَا إِلَّا الْأَشْقَى
الَّذِي
كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰ
وَسَيُجَنَّبُهَا
الْأَتْقَى
الَّذِي
يُؤْتِي مَالَهُ يَتَزَكَّىٰ
وَمَا
لِأَحَدٍ عِنْدَهُ مِنْ نِعْمَةٍ تُجْزَىٰ
إِلَّا
ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَىٰ
وَلَسَوْفَ يَرْضَىٰ
Demi malam apabila menutupi (cahaya
siang), dan
siang apabila terang benderang, dan penciptaan pria dan wanita,
sesungguhnya
usahamu memang berbeda-beda. Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan
Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik
(surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.
Dan adapun orang-orang yang bakhil dan
merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik,
maka
kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. Dan
hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa.
Sesungguhnya
kewajiban Kami-lah memberi petunjuk, dan sesungguhnya kepunyaan Kami-lah
akhirat dan dunia.
Maka Kami memperingatkanmu dengan neraka
yang menyala-nyala. Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali
orang yang paling celaka, yang mendustakan (kebenaran) dan
berpaling (dari iman).
Dan kelak akan dijauhkan orang yang
paling takwa dari neraka itu, yang menafkahkan hartanya (di jalan
Allah) untuk membersihkannya, padahal tidak ada seorang pun memberikan suatu
nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, tetapi (dia memberikan itu
semata-mata) karena mencari keridaan Tuhannya Yang Maha Tinggi. Dan
kelak dia benar-benar mendapat kepuasan.
10. Dalam
penjelasan surah ini diterangkan bahwa yang dimaksud dengan orang yang merasa dirinya
cukup adalah orang yang merasa tidak memerlukan pertolongan Allah dan tidak bertakwa
kepada Allah.
DaftarPustaka
1. Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab,
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat.
Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment