TANYA JAWAB HAJI (7)
(Seri ke-7)
Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, MM

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang tanya jawab masalah
haji dan umrah?” Kementerian Agama RI menjelaskannya.
90. Apakah yang dimaksud dengan sai?
1) Sai adalah berjalan dari bukit Safa ke Marwa
dan sebaliknya sebanyak 7 kali.
2) Dimulai di Safa dan berakhir di Marwa.
3) Perjalanan dari Safa ke Marwa dihitung 1
kali, dan kembalinya dari Marwa ke Safa dihitung 1 kali.
4) Bagi orang yang uzur/sakit boleh menggunakan
kursi roda dibantu keluarganya.
91. Apakah jamaah haji yang mengerjakan sai
harus dalam kondisi suci dari hadas besar dan dari hadas kecil?
Tidak harus, tetapi
disunahkan dalam keadaan suci dari hadas besar dan kecil.
92. Apakah ketika sai di wajibkan naik ke
atas bukit Safa dan Marwa?
Tidak wajib, hanya
disarankan, tetapi jika tidak mungkin cukup samapi di kaki bukit Safa dan Marwa
saja.
93. Apakah hukumnya lari-lari kecil antara
dua pilar (lampu hijau)?
Disunahkan bagi pria,
tetapi bagi wanita cukup mempercepat langkah saja.
94. Apakah dianjurkan mengangkat kedua tangan
sambil bertakbir menghadap Kakbah ketika berada di Safa dan Marwa sewaktu sai?
1) Disunahkan berdoa mengangkat kedua tangan
sambil menghadap Kakbah.
2) Tidak disunahkan mengangkat kedua tangan
sambil bertakbir menghadap Kakbah.
95. Apakah sai harus dihentikan, jika datang waktunya
salat wajib berjamaah?
1) Sai berhenti dan dilanjutkan setelah
salat berjamaah, bagi orang yang berpendapat salat berjamaah hukumnya fardu ain
(kewajiban perorangan).
2) Sai boleh diteruskan jika kondisi
memungkinkan, bagi orang yang berpendapat salat berjamaah hukumnya fardu
kifayah (kewajiban masyarakat).
96. Apakah ada sai sunah?
Tidak ada sai sunah.
97. Apakah yang dilakukan setelah selesai mengerjakan
sai dalam ibadah umrah?
Mencukur rambut kepala (tahalul).
98. Bagaimana caranya, jika jamaah ragu-ragu
jumlah hitungan tawaf/sai?
Harus dianggap hitungan
lebih kecil.
99. Bagaimana, jika memulai sai dari Marwa?
Sainya sah, tetapi harus menambah satu
perjalanan lagi, sehingga berakhir di Marwa.
100. Kapan dan berapa lama waktu wukuf di
Arafah?
1) Waktu wukuf di Arafah mulai setelah Zuhur
9 Zulhijah sampai sebelum Subuh 10 Zulhijah.
2) Wukufnya sah, meskipun hanya berada
sesaat di Arafah mulai setelah Zuhur 9 Zulhijah sampai sebelum Subuh 10
Zulhijah, tetapi diutamakan mendapatkan sebagian waktu siang dan malam.
101. Apa yang dilakukan jemaah haji Indonesia
pada tanggal 8 Zulhijah?
1) Tanggal 8 Zulhijah adalah hari Tarwiyah
(hari Perbekalan), jemaah yang berhaji TAMATTU mulai berpakaian ihram dan
berniat haji di hotel masing-masing.
2) Jemaah yang berhaji IFRAD dan QIRAN tidak
berniat haji lagi, karena masih dalam kondisi berihram sejak dari mikat.
3) Berpakaian ihram berangkat dari hotel di
Mekah menuju Arafah.
102. Apa yang dilakukan jemaah haji pada
tanggal 9 Zulhijah?
1) Tanggal 9 Zulhijah adalah hari Arafah
(karena semua jemaah haji dari seluruh dunia melaksanakan wukuf di Arafah).
2) Jemaah yang telah berada di dalam tenda
masing-masing memperbanyak berdoa, berzikir, dan membaca Al-Quran.
3) Jemaah menunggu waktu wukuf yang dimulai
setelah waktu Zuhur (9 Zulhijah) sampai sebelum Subuh (10 Zulhijah).
103. Apa saja kegiatan jemaah haji sewaktu
wukuf di Arafah?
1) Memperbanyak memohon ampunan kepada
Allah, berdoa, berzikir, dan membaca Al-Quran.
2) Boleh berdoa dan berzikir sendiri-sendiri
dan boleh bersama-sama.
104. Apakah jemaah haji yang wukuf di Arafah
wajib dalam kondisi suci dari hadas besar dan kecil?
1) Tidak wajib dalam kondisi suci dari hadas
besar maupun hadas kecil.
2) Wanita haid/nifas/junub boleh dan sah
ikut wukuf di Arafah.
105. Apakah selama wukuf, jemaah haji harus
berada di dalam tenda?
1) Boleh di dalam dan boleh di luar tenda.
2) Wajib berada di area Arafah.
106. Bagaimana hukumnya orang yang pingsan
(tidak sadar diri) wukuf di Arafah?
1) Mazhab Maliki berpendapat wukufnya sah,
asalkan dalam keadaan berihram.
2) Mazhab Hanafi, Syafii, dan Hambali
berpendapat wukufnya tidak sah.
107. Apakah tata cara salat Zuhur dan Asar
jamak qasar di Arafah sama dengan di tempat?
Sama saja, tidak ada perbedaan.
108. Apa hukumnya mabit (bermalam) di Mina
pada hari Tarwiyah (hari Perbekalan) tanggal 8 Zuhijah?
Sebagian ulama berpendapat hukumnya sunah
(dianjurkan).
Catatan haji 2018, oleh: HM. Yusron Hadi bin HM. Tauchid Ismail,
Sidoarjo, JawaTimur), ketua regu 23, rombongan 6, kloter 71 Surabaya.
Daftar Pustaka
1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum
Fikih Lengkap). Penerbit Sinar Baru Algensindo,
cetakan ke-80, Bandung, 2017.
2. Panduan Perjalanan Haji, 2018, Departemen
Agama RI
3. Bimbingan Manasik Haji, 2018, Departemen
Agama RI
4. Hikmah Ibadah Haji, 2018, Departemen
Agama RI
5. Tuntunan Keselamatan, Doa, dan Zikir
Ibadah Haji, 2018, Departemen Agama RI
6. Haji, Umrah, dan Ziarah, 1425 H, Dicetak
dan diterbitkan oleh Kerajaan Arab Saudi.
7. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.
8. Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment