Thursday, August 8, 2019

2937. IBADAH TIPE ARIF


Oleh: Drs. H. M. YusronHadi, M.M
      Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang motivasi beribadah menurut Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1.    Ketika udara sangat terik dan kerongkongan serasa terbakar, dalam suasana seperti itu, Khalifah Umar bin Khattab meminta segelas air.
2.    Tetapi sebelum air tersebut dihidangkan, tiba-tiba beliau mendengar seseorangmembaca Al-Quran surah Al-Ahqaf (surah ke-46) ayat 20.

وَيَوْمَ يُعْرَضُ الَّذِينَ كَفَرُوا عَلَى النَّارِ أَذْهَبْتُمْ طَيِّبَاتِكُمْ فِي حَيَاتِكُمُ الدُّنْيَا وَاسْتَمْتَعْتُمْ بِهَا فَالْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَسْتَكْبِرُونَ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَبِمَا كُنْتُمْ تَفْسُقُونَ

      Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (kepada mereka dikatakan): "Kamu telah menghabiskan rezekimu yang baik dalam kehidupan duniawimu (saja) dan kamu telah bersenang-senang dengannya; maka pada hari ini kamu dibalasi dengan azab yang menghinakan karena kamu telah menyombongkan diri di muka bumi tanpa hak dan karena kamu telah fasik".
3.    Ketika air yang diminta oleh Khalifah Umar bin Khattab dihidangkan, beliau menolak sambil berkata,”Terima kasih, aku tidak jadi minum, agar kenikmatan yang disediakan untukku di akhirat nanti tidak berkurang karenanya”.
4.    Para ulama menjelaskan bahwa motivasi seseorang dalam melakukan ibadah dapat dibagi berikutini.
1)    Tipe pedagang.
Yaitu orang yang melakukan suatuibadah tertentu dengan harapan akan mendapatkan imbalan yang menyenangkan bagi dirinya dari Allah.
2)    Tipe budak/buruh.
Yaitu orang yang mengerjakan suatu ibadah tertentu karena  takut terhadap ancaman dari Allah berupa siksaan di neraka Jahanam.
3)    Tipe otomatis.
Yaitu orang yang melaksanakan ibadah kepada Allah secara otomatis, tanpa pemikiran dan tanpa penghayatan, bagaikan robot yang tidak memahami esensi dan tujuan dalam beribadah
4)    Tipe arif/bijaksana.
Yaitu orang yang beribadah kepada Allah karena menyadari betapa besar nikmat dan jasa yang telah diperoleh dari Allah dan betapa bijaksana Allah dalam segala ketetapan dari Allah terhadap dirinya.
5.    Tipearif/bijaksan aadalah tipe terbaik dalam beribadah kepada Allah.
6.    Dengan kesadaran bahwa nikmat dan anugerah dari Allah yang diberikan kepada dirinya sangat banyak, akan mendorong seorang yang arif/bijaksana untuk beribadah dan melakukan segala aktivitasnya dengan tujuan balas jasa, bukan karena mengharapkan imbalan surga dan bukan karena takut terhadap siksaan neraka.
7.    Dengan kesadaran bahwa Allah Maha Bijaksana, orang yang arif bijaksana sangat yakin bahwa semua kenikmatan berupa apa pun, di tempatkan di mana pun, dan diberikan kapan pun pasti diberikanoleh Allah dalam tempat dan waktu yang paling baik untuk dirinya.
8.    Orang yang arif/bijaksana sangat yakin bahwa pihak yang akan mendapatkan manfaat dan keuntungan dari semua ibadah yang dilakukannya adalah dirinya  sendiri.
9.    Allah tidak membutuhkan apa pun dari semua ibadah yang dilakukan oleh manusia.
10. Semoga kita termasuk orang yang arif dan bijaksana.
11. Yaitu orang yang mengerjakan semua perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarang oleh Allah dengan keyakinan bahwa yang akan mendapatkan manfaat dari semuai badah yang kita lakukan adalah diri kita sendiri.
12. Allah tidak memerlukan apa pun dari semua ibadah yang dilakukan oleh manusia.

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment