Thursday, August 15, 2019

2991. AHSANI TAQWIM


AHSANI TAQWIM
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
    Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang ahsani taqwim dan asfala safilin menurut Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya
1.    Dalam salah satu penjabaran programnya, ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) berupaya meningkatkan mutu/kualitas bangsa Indonesia, terutama kualitas umat Islam.
2.    Kata “mutu” dapat diartikan sebagai “tingkat baik dan buruk” atau “kualitas dari sesuatu”.
3.    Tetapi tidak mudah mendefinisikan atau menentukan tolok ukur kualitas manusia secara permanen.
4.    Apa pun jawaban yang diberikan mirip dengan beberapa orang buta yang menyentuhkan tangannya terhadap seekor gajah.
5.    Semakin banyak sentuhan, semakin beragam jawaban dan semuanya dapat benar, tetapi bersifat parsial (bagian dari keseluruhan).
6.    Al-Quran menampilkan dua kutub kualitas manusia.
1)    Ahsani taqwim (sebaik-baik manusia).
2)    Asfala safilin (sejelek-jelek manusia).
7.    Al-Quran surah At-Tin (surah ke-95) ayat 4.

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ

      Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
8.    Al-Quran surah At-Tin (surah ke-95) ayat 5.

ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ
 
         Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka).
9.    Nabi Muhammad bersabda,”Sesungguhnya Allah menciptakan manusia sesuai dengan gambar Allah”.
10. Hadis Nabi ini dapat dipahami adanya potensi dalam diri manusia yang dapat menjadikannya.
1)    Menirukan dan mencontoh sifat-sifat Allah yang sangat mulia.
2)    Tetapi dalam batas dan kapasitas manusia sebagai makhluk Allah.
11. Para ulama berpendapat bahwa orang yang beragama.
1)    Orang yang berusaha untuk menirukan dan mencontoh sifat-sifat Allah yang sangat mulia,
2)    Tetapi sesuai dengan kemampuannya sebagai manusia.
12. Tingkatan mutu/kualitas seorang manusia ditentukan berikut ini.
1)    Tingkatan besarnya semangat.
2)    Tingkatan kerja kerasnya.
3)    Hasil usahanya dalam menirukan dan mencontoh sifat-sifat Allah yang sangat mulia, tetapi sesuai dengan kemampuannya sebagai makhluk Allah.
13. Semua manusia diciptakan oleh Allah dari unsur debu tanah dan roh Allah.
1)    Jika daya tarik debu tanah mengalahkan daya tarik roh Allah, maka seorang manusia akan jatuh tersungkur, sehingga mencapai tingkat yang serendah-rendahnya, bahkan lebih rendah daripada binatang.
2)    Jika daya tarik roh Allah mampu mengalahkan daya trik debu tanah, maka manusia akan menjadi seperti malaikat, bahkan derajatnya melebihi malaikat.
14. Melalui unsur debu tanah dan roh Allah, manusia dianugerahi oleh Allah dengan empat daya berikut ini.
1)    Daya tubuh, yang mengantarkan manusia mempunyai kekuatan fisik termasuk komponen tubuh dan pancaindera.
2)    Daya hidup, yang menjadikan manusia mempunyai kemampuan mengembangkan dan menyesuaikan diri dengan lingkungan dan mempertahankan hidupnya dalam menghadapi tantangan.
3)    Daya akal, yang memungkinkan manusia memiliki ilmu pengetahuan dan mengembangkan teknologi.
4)    Daya kalbu, yang memungkinkan manusia mempunyai moral, merasakan keindahan, kelezatan iman, dan kehadiran Allah, dan dari daya kalbu ini dapat muncul intuisi dan kemampuan indera keenam.
15. Jika ke-4 daya manusia digunakan dan dikembangkan secara baik, maka kualitas pribadi akan mencapai puncaknya.
1)    Pribadi yang beriman.
2)    Berbudi pekerti luhur.
3)    Memiliki kecerdasan, ilmu pengetahuan, keterampilan, keuletan, dan wawasan masa depan.
4)    Fisik yang sehat.
16. Al-Quran menyebutkan kualitas hidup yang semacam ini dengan istilah “al-hayat al thayyibah” (kehidupan yang baik) dan untuk mencapainya dirumuskan dengan mengerjakan amal saleh.
17. Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 97.

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

      Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik (berkualitas tinggi) dari apa yang telah mereka kerjakan.

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online


Related Posts:

0 comments:

Post a Comment