MANUSIA BUTUH SALAT
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan bahwa manusia membutuhkan
salat dalam kehidupan sehari-hari?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1. Nabi Muhammad kembali dari perjalanan
Isra Mikraj dengan petunjuk AIlah yang tegas tentang kewajiban salat yang sudah
diketahui secara pasti oleh setiap Muslim dari generasi ke generasi.
2. Menghadapkan jiwa raga kepada Allah
adalah kewajiban keagamaan.
3. Agama yang diakui dan diyakini oleh
setiap penganutnya menetapkan bahwa Allah yang menguasai alam semesta serta menguasai
hidup dan kehidupan manusia.
4. Allah Maha Mutlak, Maha Kuasa, dan Maha Sempurna
dalam segala sifat keutamaan-Nya, sehingga keyakinan akan ketuhanan seperti
itu, menuntut pembuktian yang konkret, nyata secara amaliah, bukan hanya dalam
pikiran atau hati.
5. Salat adalah salah satu yang ditetapkan oleh
Allah sebagai pengejawantahan dari
keyakinan tersebut.
6. Manusia terutama para ilmuwan membutuhkan
kepastian tentang sunatullah (hukum Allah yang berlaku di alam semesta), tata
kerja alam semesta untuk pengembangan, serta penerapan ilmu dan teknologi.
7. Kepastian berlakunya sunatullah (hukum
Allah yang berlaku di alam semesta) dapat diperoleh dengan keyakinan adanya Sang
Pengendali dan Penguasa Tunggal Yang Maha Kuasa, yaitu Allah.
8. Salat adalah suatu kebutuhan manusia
sebagai makhluk Allah, bukannya beban atau kewajiban, dan bukan hal yang
memberatkan umat manusia.
9. Salat menggambarkan pemahaman seseorang
menyangkut tata kerja alam semesta yang memberikan ketenangan dan kemantapan
kepada manusia.
10. Salat sebagai penyerahan diri dan
ketundukan kepada Allah Yang Kuasa adalah tanda kemajuan pemikiran manusia
dalam memahami tata kerja alam semesta.
11. Manusia adalah makhluk yang memiliki
naluri cemas, takut, dan mengharap yang selalu membutuhkan sandaran, terutama
pada saat kecemasan dan ketakutan muncul karena menemukan kekuatan yang berada
di luar kemampuan manusia.
12. Kenyataan dalam kehidupan manusia sehari-hari
membuktikan bahwa bersandar kepada makhluk, betapapun tinggi kekuatan dan
kekuasaannya, sering kali tidak membuahkan hasil yang memuaskan, karena yang
mampu hanyalah Allah Yang Maha Kuasa.
13. Al-Quran surah Fathir (surah ke-35) ayat
13.
يُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَيُولِجُ
النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ
مُسَمًّى ۚ ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ ۚ وَالَّذِينَ تَدْعُونَ
مِنْ دُونِهِ مَا يَمْلِكُونَ مِنْ قِطْمِيرٍ
Dia
memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan
menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang
ditentukan. Yang (berbuat) demikian Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nya lah kerajaan.
Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tidak mempunyai apa-apa
walaupun setipis kulit ari.
14. Al-Quran surah Fathir (surah ke-35) ayat
14.
إِنْ تَدْعُوهُمْ لَا يَسْمَعُوا دُعَاءَكُمْ
وَلَوْ سَمِعُوا مَا اسْتَجَابُوا لَكُمْ ۖ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُونَ
بِشِرْكِكُمْ ۚ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيرٍ
Jika kamu menyeru mereka, mereka
tidak mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat
memperkenankan permintaanmu. Dan di hari kiamat mereka akan mengingkari
kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu sebagai
yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui.
15. Al-Quran surah Fathir (surah ke-35) ayat
15.
۞ يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ ۖ
وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ
Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada
Allah; dan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha
Terpuji.
16. Seorang Muslim, dalam salatnya adalah menghimpun
segala bentuk dan cara pengakuan, penghormatan dan pengagungan yang dikenal
umat manusia.
17. Ketika salat terdapat isyarat
penghormatan dengan tangan, berdiri tegak, menunduk, rukuk, sujud, puji-pujian,
doa, dan harapan.
18. Dalam sehari hanya lima kali kita diwajibkan
menghadap Allah, malu rasanya apabila kita yang telah mendapatkan kenikmatan
dan anugerah dari Allah yang tidak terbilang
jumlahnya, mengabaikan kewajiban salat, apalagi salat adalah kebutuhan manusia.
19. Malu rasanya apabila kita hanya pada saat
terpaksa, kepepet, atau terdesak, dan ketika sangat cemas dan mengharapkan
sesuatu, baru kita melakukan salat menghadap ke hadirat Allah.
20. Sebagai hamba Allah yang baik, kita
selalu berusaha untuk menjalankan salat
tepat waktu dengan khusyuk serta berusaha menjalankan semua perintah Allah dan
menjauhi segala yang dilarang oleh Allah, semuanya dikerjakan dengan ikhlas
untuk mecapai rida Allah.
.
Daftar Pustaka
1.
Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab,
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan
Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment