Wednesday, June 10, 2020

4634. ALLAH BERI SUMBER DAYA TAK TERBATAS


ALLAH BERI SUMBER DAYA TAK TERBATAS
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
1.    Presiden Soeharto berpidato,”Kita masih memakai energi terlalu banyak untuk kegiatan yang kurang produktif dan kita masih memakai energi terlalu boros dibandingkan dengan manfaat yang kita peroleh”.
2.    Al-Quran surat Yasin (surah ke-36) ayat 80.

الَّذِي جَعَلَ لَكُمْ مِنَ الشَّجَرِ الْأَخْضَرِ نَارًا فَإِذَا أَنْتُمْ مِنْهُ تُوقِدُونَ

       Yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu.
3.    Al-Quran surat Al-Waqiah (surah ke-56) ayat 73.

نَحْنُ جَعَلْنَاهَا تَذْكِرَةً وَمَتَاعًا لِلْمُقْوِينَ

        Kami menjadikan api itu untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir di padang pasir.
4.    Sayangnya, umat Islam pada umumnya hanya membaca ayat Al-Quran tanpa menghayati maksudnya.
5.    Bahkan sebagian umat Islam membacanya untuk tujuan yang tidak sesuai dengan tujuan diturunkannya Al-Quran.
6.    Ayat Al-Quran di atas berbicara tentang pohon yang hijau atau energi yang diperoleh melalui proses fotosintetis.
7.    Fotosinteis adalah proses penggabungan secara bio-kimia oleh tumbuh-tumbuhan dengan menggunakan cahaya matahari.
8.    Dalam istilah ilmiah, pohon hijau disebut dengan “klorofil” (zat hijau daun).
9.    Istilah dalam Al-Quran lebih tepat, karena zat itu tidak hanya terdapat pada daun, tetapi seluruh pohon yang berwarna hijau.
10. Al-Quran surah Yasin (surah ke-36) ayat 80 di atas menjelaskan bahwa Allah yang menjadikan untukmu pohon hijau, maka serta-merta kamu dapat membakar darinya.
11. Al-Quran surah Al-Waqiah (surah ke-56) ayat 73, setelah menanyakan,”Siapakah yang menciptakan pohon hijau itu, apakah Allah atau manusia?”
12. Kemudian ditegaskan oleh Allah bahwa pohon hijau atau energi itu dapat dijadikan sebagai peringatan serta dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar.
13. Cara mensyukuri suatu nikmat yang diberikan oleh Allah kepada kita adalah dengan adalah menggunakan nikmat tersebut dengan baik, wajar, dan sesuai dengan tujuan diciptakannya.
14. Al-Quran surat Al-Waqiah (surah ke-14) ayat 34.

وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ

       Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).
15. Sumber daya alam yang disiapkan oleh Allah untuk manusia sangat melimpah, tidak dapat dihitung banyaknya, dan tidak terbatas.
16. Apabila manusia merasakan terdapat keterbatasan, hal itu karena kesalahan manusia yang bersikap aniaya dan kufur (mengingkari nikmat Allah).
17. Termasuk sikap aniaya adalah memboroskan sumber alam dan  menyia-nyiakannya, serta mengambil jatah porsi makhluk lain yang mengakibatkan tidak ada pemerataan.
18. Bersikap kufur adalah tidak mengolah sumber daya alam yang tersedia dengan baik, sehingga tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.
19. Salah satu arti “kufur” adalah “menutupi”, yaitu menutupi nikmat yang diberikan oleh Allah.
20. Pemborosan dan berlebih-lebihan dalam pemakaian sesuatu  dilarang oleh agama Islam.
21. Nabi Muhammad bersabda, “Meskipun kamu berwudu di sungai yang airnya mengalir, janganlah kamu menggunakan air secara berlebihan”.

Daftar Pustaka
1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   
2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.    Tafsirq.com online

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment