PKI MENGANCAM KIAI TULUNGAGUNG
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

1. Celurit
PKI Dikalungkan di Leher Bapak Saya.
2. Oleh
Aji Damanuri.
3. Dosen
IAIN Ponorogo dan Sekretaris Majelis Tabligh dan Tarjih PDM Tulungagung.
4. PWMU.CO-Isu PKI ramai lagi dalam pembahasan RUU Haluan
Ideologi Pancasila di DPR mengingatkan cerita bapak saya, H
Romali.
5. Bapak
saya ini pembawa dan pendiri Pimpinan Ranting Muhammadiyah Ngunggahan
Bandung, Tulungangung.
6. Peristiwanya
dalam tahun 1960-an saat jayanya Partai Komunis Indonesia (PKI).
7. Bapak
bersama beberapa temannya berangkat ke pesantren Jalen Banyuwangi berguru pada
Kiai Ibrahim dan Kiai Dimyati.
8. Ini
pondok tertua cikal bakal pondok-pondok lainnya.
9. Setelah
beberapa tahun mengaji di pondok ini, H Romali pulang kampung di Ngunggahan
untuk mengamalkan ilmunya.
10. Mengajar
ngaji di masjid dan madrasah diniyyah.
11. Teman-temannya
juga menjadi ustaz di masjid dan musala wilayah Bandung.
12. Hiruk
pikuk politik PKI juga terasa sampai ke desa Bandung.
13. Ketegangan
antara kaum santri dan abangan.
14. Misalnya
ketika Romali mengajar ngaji atau sedang khutbah Jumat, kaum abangan mengganggu
dengan membunyikan tabuhan langgam Jawa, tledek, menurut istilah Tulungagung.
15. Teguran
halus disampaikan, tetapi mereka memang sengaja karena menggelar tledek tiap
Jumatan.
16. Orang-orang
PKI suka mabuk, judi, main danyangan sehingga ketegangan terus terjadi.
17. Beberapa
kali PKI menghina bahwa orang yang salat itu perilaku bodoh.
18. Risiko Khutbah Keras.
19. Suatu
hari Romali menyampaikan khutbah agak keras menyindir kaum abangan.
20. ”Biyen jaman Yahudi ono wong-wong Bani Israel
kang ora gelem Sabtuan, ibadah Sabath.
21. Saben ono Sabtuan wong-wong Yahudi podo kerjo golek
iwak ning kali utowo nglakoni gawean liyane, intine ora gelem ibadah, mulane
kalih gusti Alloh wong-wong mau disedake dadi kethek, mulane wong-wong sing ora
gelem Jumatan kae podo karo kethek.”
22. Artinya,
di zaman Yahudi dulu orang-orang Bani Israel tidak ibadah Sabath.
23. Mereka
mencari ikan atau pekerjaan lainnya.
24. Kemudian
dikutuk oleh Allah menjadi monyet.
25. Jadi
orang-orang yang tidak mau Jumatan itu sama dengan monyet.
26. Khutbah
itu sampai juga ke telinga orang-orang PKI setelah diceritakan dari mulut ke
mulut.
27. Tak
pelak mereka marah dan tersinggung.
28. Lantas
menggalang massa untuk menangkap Romali.
29. Sambil
berteriak dan mengucapkan yel-yel partai PKI.
30. Kaum PKI
mengarak Romali ke kantor kecamatan dengan celurit dikalungk di leher Romali.
31. Sesampai
di kecamatan mereka menuntut agar Romali dihukum penjara dan dilarang
berkhutbah.
32. Bersyukur
saat itu datang pasukan hitam Masyumi membela dan menyelamatkannya.
33. H
Mujeri dari pasukan baret hitam Masyumi bernegosiasi dan meyakinkan pihak
abangan bahwa tidak akan ada lagi khutbah yang seperti itu.
34. Massa PKI
lalu membubarkan diri.
35. Mujeri
pada masa berikutnya mengajar di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Bandung dan menjadi
aktivis Muhammadiyah.
36. Mengamalkan Ajaran Muhammadiyah.
37. Sejak
saat itu, terjadi komunikasi antara H Mujeri dan Romali.
38. H
Mujeri adalah aktivis Masyumi dan Pengurus Muhammadiyah Cabang Bandung.
39. Romali
mulai tertarik dengan pemikiran Muhammadiyah karena beberapa ibadahnya pernah
diajarkan oleh Kiai Ibrahim di pondoknya.
40. Seperti
tarawih 8 rakaat, tidak qunut Subuh, pujian harus dengan doa, niat boleh tidak
dilafalkan.
41. Sejak
itu berdiri Ranting
Muhammadiyah Ngunggahan.
42. Romali
melakukan perubahan dalam beribadah.
43. Salat
dengan tuma’minah.
44. Lebih
lama.
45. Tarawih
dan witir 11 rakaat, salat Subuh tanpa qunut.
46. Pujian
bakda azan tetap ada.
47. Saya
masih ingat ketika kecil masih pakai pujian menunggu salat.
48. Waktu
kelas 3 SD pujian sudah tidak ada lagi.
49. Tindakan
keras Romali yang dikenang hingga kini adalah mengobrak danyangan.
50. Yaitu
pohon beringin besar yang diberi sesaji.
51. Ketika
para penyembah pohon menaruh sesaji, malam harinya sajen dilempar ke atas
sehingga menyangkut di ranting-ranting.
52. Esok
harinya warga gempar.
53. Warga langsung
menuduh Romali walaupun tidak menyaksikan.
54. Romali
dengan enteng meniru gaya Nabi Ibrahim menjawab tuduhan itu.
55. ”Takono marang danyangan kae lo, paling
masakanmu ora enak terus demite ngamuk.”
56. Artinya,
tanyakan kepada danyangan, mungkin masakanmu tidak enak sehingga hantunya
mengamuk.
57. Ketika
mendengar jawaban itu, mereka marah sambil menggerutu.
58. Ketika
meletus pemberontakan PKI tahun 1965, Romali bergabung dengan pasukan baret
hitam Masyumi membantu tentara menangkap anggota PKI.
59. Banyak
yang sudah ditangkap oleh tentara dan dikirim ke daerah lain.
60. Yang
dieksekusi di wilayah Tulungagung adalah orang PKI dari daerah lain.
61. Romali
mencari orang-orang PKI yang pernah mengaraknya ke kecamatan dengan
mengalungkan celurit PKI di lehernya.
62. Ternyata
mereka semua sudah hilang entah kemana.
63. Setelah
PKI tumbang, Romali mendakwahkan Muhammadiyah dengan terang-terangan untuk
memurnikan akidah, memotong pohon beringin dan dibakar agar tak dijadikan
sesembahan.
64. Meskipun
dakwah ini belum menyeluruh ke semua lapisan masyarakat tapi kesadaran tauhid
banyak tumbuh.
65. Kesadaran
ber-Muhammadiyah juga makin tinggi.
(Sumber: Sugeng
Purwanto)
0 comments:
Post a Comment