MALAIKAT PROTES 2 KALI
KEPADA ALLAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron
Hadi, M.M
Malaikat pernah “memprotes”
kepada Allah 2 kali.
Protes ke-1
Ketika Allah menyampaikan ingin
menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi.
Malaikat merasa lebih layak
menjadi khalifah di bumi daripada manusia.
Tapi pilihan Allah
dibuktikan kebenarannya melalui ujian lisan.
Malaikat gagal.
Dan manusia lulus dalam
ujian.
Manusia berhasil mengajar kepada
malaikat.
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah
ke-2) ayat 30.
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ
لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ
فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ
وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Dan Ingatlah ketika Tuhanmu
berfirman kepada para malaikat,”Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang
khalifah di muka bumi”. Mereka berkata,”Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
menyucikan Engkau?” Tuhan berfirman,”Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui”.
Protes ke-2
Setelah beberapa lama
manusia menjadi khalifah mengelola bumi.
Malaikat mengeluh,
“Manusia terlalu banyak berbuat
dosa.
Dan merusak lingkungannya”.
Malaikat merasa lebih
bersih.
Dan lebih mampu menjadi
khalifah di bumi daripada manusia.
Ujian kali ini dilakukan dalam
bentuk praktik.
Para “pemrotes”
disilakan memilih wakil mereka.
Untuk menggantikan manusia.
Terpilih 2 malaikat.
Yaitu Harut dan Marut.
Harut dan Marut turun ke
bumi.
Keduanya bertemu wanita
penggoda cantik jelita.
Yang bersedia “melayani”
mereka berdua.
Dengan syarat harus menyekutukan
Allah.
Harut dan Marut tidak
berani.
Karena syaratnya terlalu
berat.
Si cantik jelita berkata,
”Kalau begitu kalian
membunuh saja”.
Tetapi syarat ini pun
ditolak oleh Harut dan Marut.
Si cantik berkata,
“Dengan seteguk minuman
keras.
Diriku kuserahkan kepada
kalian”.
Kali ini Harut dan Marut
setuju.
Begitu mereka meneguk minum
keras.
Harut dan Marut mabuk.
Dan tidak dapat
mengendalikan diri.
Harut dan Marut melakukan
pembunuhan.
Dan menyekutukan Allah.
Bahkan rahasia langit pun
mereka buka.
Sehingga si pelacur berubah
menjadi planet Mars.
Itu rangkuman mitos.
Dalam hikayat masyarakat
Arab kuno.
Yang ditemukan dalam
berbagai riwayat.
Dalam beberapa tafsir.
Tentang Harut dan Marut.
Harut dan Marut ditemukan
dalam Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 102.
وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو
الشَّيَاطِينُ عَلَىٰ مُلْكِ سُلَيْمَانَ ۖ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَٰكِنَّ
الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى
الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ
حَتَّىٰ يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ
مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ ۚ وَمَا هُمْ
بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا
يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۚ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ
فِي الْآخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۚ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ ۚ لَوْ
كَانُوا يَعْلَمُونَ
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh
setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman
itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir),
hanya setan-setan itu yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir
kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri
Babil yaitu
Harut dan Marut, sedangkan keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang
pun sebelum mengatakan,”Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu
janganlah kamu kafir”. Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang
dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan
istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberikan mudarat dengan sihirnya
kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu
yang memberi mudarat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya
mereka telah meyakini bahwa barang siapa menukarnya (kitab Allah) dengan sihir
itu, tida ada baginya keuntungan di akhirat dan amat jahat perbuatan mereka
menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.
Cerita mitos Harut dan
Marut.
Dapat dipahami sebagai simbol
kehidupan masyarakat dalam politik.
Artinya pihak “luar
pemerintah”.
Selalu menilai kinerja “dalam
pemerintah”.
Tentang kekurangan dan
kelemahannya.
Sebaliknya, pihak “dalam
pemerintah”.
Selalu merasa bersih, mampu.
Dan berhasil menjalankan
pemerintah dengan baik.
Dalam praktiknya tidak
selalu begitu.
Artinya jika pihak “luar
pemerintah”.
Diberi kesempatan tugas “dalam
pemerintah”.
Meskipun sudah memilih
wakilnya terbaik.
Ternyata hasilnya.
Tidak selalu lebih baik
daripada yang dikritiknya.
Bahkan sering hasilnya lebih
buruk.
Pada awalnya.
Mereka “dalam pemerintahan”.
Punya cita-cita dengan janji “kampanye”.
Dan idealisme bagus.
Tetapi hanya sebentar saja.
Mereka sudah tergelincir.
Dan melupakan janji
manisnya.
Seperti kisah Harut dan
Marut.
Pada awalnya.
Yang “dijual” pemerintah
yang berkuasa.
Dan dipindahkan kepada
pihak lain.
Yaitu hal yang dianggap
“kecil”.
Seperti “minum seteguk
minuman keras”.
Tetapi akhirnya segalanya
sudah terjual.
Dan habis tak bersisa.
Kisah Harut dan Marut di
atas.
Malaikat adalah makhluk “berpikir”.
Tapi “tidak punya jasmani”.
Ibarat “ilmuwan”.
Dan “bumi” dapat dimisalkan
kehidupan dunia praktis.
Terutama bidang politik.
Saat para ilmuwan.
Dan para pemikir terlibat politik
praktis.
Maka cenderung gagal.
Dan tidak berhasil melakukan
tugasnya.
Karena malaikat Harut dan
Marut
Yang “pemikir” gagal melakukan
tugasnya.
Para pemikir dan filosof paling
tepat untuk tugas kenegaraan.
Asalkan tidak tergiur
planet Mars yang gemerlap.
Yitu tidak tergoda harta,
wanita, tahta, dan popularitas.
Daftar Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera
Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab.
Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan,
2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book
Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi
3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5.
Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment