RUKYAT 5 WAKTU SALAT
MELIHAT POSISI MATAHARI
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Jadwal salat wajib 5 waktu.
Dengan melihat perjalanan matahari.
Zaman Rasulullah.
Dengan rukyat.
Zaman sekarang.
Dengan ilmu hisab (kalender).
1)
Jam
mekanik.
2)
Jam
digital.
Hampir tak ada orang yang merukyat
matahari.
Karena 1 hari perlu merukyat 5 kali.
Jadwal pergantian bulan Hijriah.
Dengan melihat perjalanan bulan.
Zaman Rasulullah.
Dengan rukyat.
Zaman sekarang.
1)
Dengan
rukyat.
2)
Dengan
ilmu hisab (kalender).
3)
Gabungan
rukyat dan ilmu hisab.
Dalam 1 tahun hanya beberapa kali.
Allah berfirman,
“Salat adalah kewajiban yang
ditentukan waktunya.”
Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4)
ayat 103.
فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا
وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ
الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا
Maka jika kamu telah menyelesaikan
salat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu
berbaring. Kemudian jika kamu telah merasa aman, maka dirikan
salat (seperti biasa). Sesungguhnya salat adalah kewajiban yang
ditentukan waktunya atas orang-orang beriman.
BATAS WAKTU SALAT FARDU
1. Salat
Zuhur.
Mulai matahari bergeser dari tengah
langit.
Sampai bayangan suatu benda sama
panjangnya dengan benda aslinya.
2. Salat
Asar.
Mulai bayangan suatu benda lebih
panjangnya daripada benda aslinya.
Sampai terbenam matahari.
3. Salat
Magrib
Mulai terbenam matahari.
Sampai terbenam teja (syafaq) merah.
4. Salat
Isya.
Mulai terbenam teja merah.
Sampai terbit fajar.
Hadis riwayat Muslim.
“Waktu Zuhur adalah saat matahari
tergelincir ke barat, selama belum datag waktu asar.”
“Asar waktunya sebelum matahari terbenam.”
“Magrib waktunya sebelum hilang
syafaq.”
Al-Quran surah Yunus (surah ke-10) ayat
5.
هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً
وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ
وَالْحِسَابَ ۚ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ ۚ يُفَصِّلُ
الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
Dia menjadikan matahari
bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah
(tempat-tempat) bagi perjalanan bulan, supaya
kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian melainkan dengan
hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang
mengetahui.
Al-Quran surah Ar-Rahman (surah ke-55)
ayat 5.
الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍ
Matahari dan bulan
(beredar) menurut perhitungan.
Daftar Pustaka
1. Sulaiman
Rasjid. Fikih Lengkap.
Penerbit Sinar Baru Algensindo,
Bandung 2017.
0 comments:
Post a Comment