NABI USIA 40 TERIMA WAHYU USIA 57 KHAMR DILARANG
Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.
Ada 4 tahap
Larangan minuman keras.
Yaitu:
1)
Sekadar menggambarkan
adanya unsur negatif minuman keras.
2)
lsyarat haramnya minuman
keras.
3)
Secara jelas dinyatakan
haramnya minuman keras.
4)
Haramnya semua minuman
keras.
Dalam berbagai bentuknya.
A. Sekadar
menggambarkan adanya unsur negatif minuman keras.
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 219.
۞ يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ ۖ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ
كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا ۗ
وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ
لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ
Mereka bertanya padamu, tentang khamr dan judi? Katakan:
"Pada keduanya ada dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tapi
dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya". Mereka bertanya
padamu tentang apakah yang mereka nafkahkan”. Katakan: “Yang melebihi
keperluan.” Demikian Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu
berpikir.
B. lsyarat
haramnya minuman keras.
Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 43.
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَىٰ حَتَّىٰ
تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّىٰ
تَغْتَسِلُوا ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ
مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً
فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ ۗ إِنَّ
اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا
Wahai, orang-orang beriman. Jangan kamu salat,
sedangkan kamu dalam keadaan mabuk. Sehingga kamu paham apa yang kamu
ucapkan. Jangan hampiri masjid, sedangkan kamu dalam keadaan junub. Kecuali
sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Jika kamu sakit atau sedang dalam
musafir atau kembali dari tempat buang air. Atau kamu telah menyentuh
perempuan. Kemudian kamu tidak dapat air, maka bertayamum kamu dengan tanah
yang baik. Sapu mukamu dan tanganmu. Sungguh, Allah Maha Pemaaf lagi
Maha Pengampun.
C. Secara jelas
dinyatakan haramnya minuman keras.
Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 90 dan 91.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ
مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
إِنَّمَا يُرِيدُ
الشَّيْطَانُ أَنْ يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ
وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلَاةِ ۖ فَهَلْ
أَنْتُمْ مُنْتَهُونَ
Wahai orang-orang beriman. Sesungguhnya minum khamar,
berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan
keji termasuk perbuatan setan. Jauhi perbuatan itu. Agar kalian
mendapat keberuntungan.
Ketika turun ayat larangan minum khamar.
Para pelayan segera membuangnya.
Tapi masih ada orang yang merasa larangannya belum jelas.
Mereka beralasan,
“Mungkinkah, khamar itu keji.
Padahal orang mati syahid.
Dalam Perang Badar
Dan perang lainnya.
Yang dijamin masuk surga.
Dalam perutnya ada minuman khamar?”
Allah memaafkan minuman keras zaman dulu.
Karena belum dilarang.
Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 93.
لَيْسَ عَلَى الَّذِينَ
آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جُنَاحٌ فِيمَا طَعِمُوا إِذَا مَا اتَّقَوْا
وَآمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ ثُمَّ اتَّقَوْا وَآمَنُوا ثُمَّ اتَّقَوْا
وَأَحْسَنُوا ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Tidak ada dosa bagi orang-orang beriman dan mengerjakan
amal saleh. Karena mengonsumsi makanan mereka zaman dulu. Apabila mereka
bertakwa serta beriman, dan mengerjakan amalsaleh. Kemudian mereka tetap
bertakwa dan beriman. Mereka bertakwa dan berbuat kebajikan. Allah menyukai
orang-orang yang berbuat kebajikan.
D. Larangan
minuman keras dalam berbagai bentuknya.
Rasulullah bersabda,
”Tiap yang memabukkan adalah khamar.
Dan tiap khamar haram hukumnya.”
Rasulullah bersabda,
”Tiap minuman yang memabukkan hukumnya haram.
Minuman yang banyak dapat memabukkan.
Maka sedikitnya pun tetap haram.”
Daftar Pustaka
1. Syaikh
Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta.
2006.
2. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.
3. Ghani,
Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment