Monday, July 22, 2024

35296. BENTUK MALAIKAT JIBRIL DI ALQURAN (3)

 




BENTUK MALAIKAT JIBRIL DALAM ALQURAN (3)

Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Nabi Muhammad disebut jelas.

Melihat wujud bentuk fisik dan rupa asli.

Malaikat Jibril 2 kali.

 

Malaikat Jibril sering kunjungi Nabi.

Berwujud fisik manusia biasa.

    Nabi bersabda,

 

”Ketika saya berada di Gua Hira.

Datang Malaikat Jibril dalam rupa seorang lelaki.

 

Malaikat Jibril berkata,

”Bacalah!”

 

Nabi menjawab,”saya tak bisa membaca”.

 

      Malaikat Jibril merangkul hingga Nabi merasa sesak.

 

Nabi dilepaskan.

Seraya berkata lagi,”Bacalah!”

 

Nabi menjawab,” saya tidak bisa membaca.”

 

Kemudian turun wahyu

Al-Quran surah Al-Alaq (surah ke-96) ayat 1-5.

 


اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ

 

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan.

 

خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ

 

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

 

اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ

 

Bacalah, dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah,

 

الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ

 

Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.

 

عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

 

Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

 

Nabi menirukan bacaan ini.

Dengan hati bergetar.

 

Kemudian Nabi pulang.

Menjumpai Khadijah, isterinya.

 

Badan Nabi menggigil seperti demam.

 

 Khadijah membawa Nabi menemui Waraqah bin Naufal.

Anak pamannya Khadijah.

 

     Waraqah bin Naufal.

Pendeta Nasrani sudah tua dan buta.

 

Nabi menjelaskan.

 Kejadian yang dialaminya.

 

Waraqah berkata,

 

”Itu Namus yang diutus Allah.

Datang kepada Musa.

 

Seandainya saya masih hidup.

Akan menyaksikan kaummu mengusirmu”.

 

 Nabi melihat wujud fisik asli Malaikat Jibril.

Saat turun wahyu kedua.

 

Yakni surah Al-Muddassir (surah ke-74).


يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ


1. Hai orang berselimut.

 

قُمْ فَأَنْذِرْ


Bangunlah, lalu beri peringatan!

 

وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ

 

Dan Tuhanmu agungkan!

 

وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ

 

Dan pakaianmu bersihkan.

 

وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ

 

Dan perbuatan dosa tinggalkan.

 

وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُ

 

Dan jangan kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) lebih banyak.

 

وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ

 

Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.

 

 

Dalam Sahih Bukhari dijelaskan.

Ketika itu.

 Malaikat Jibril duduk melayang.

Di atas kursi.

Di antara langit dan bumi.

 

 Nabi Muhammad lihat Malaikat Jibril.

Menampakkan diri yang asli .

 

Tingginya melewati batas ufuk.

Melewati batas penglihatan.

 

Nabi bertanya,

 

“Wahai Jibril, saya tidak mengira.

 Allah menciptakan makhluk yang sangat besar.

Seperti bentukmu ini.”

 

       Malaikat Jibril menjawab,

“Wahai Muhammad, aku hanya bentangkan 2 sayapku.

 

Sesungguhnya aku punya 600 sayap.

Ukuran setiap sayapku.

Seluas  timur dan barat.”

 

       Malaikat Jibril berkata,

“Allah menciptakan Malaikat Israfil.

Dia lebih besar dariku.

Dan punya 600 sayap.

 

Tiap sayapnya.

Seukuran seluruh sayapku.

Sesungguhnya dia lipat sayapnya.

 

Sebab takut pada Allah.

Dia melipatnya sekecil mungkin.”

 

Pada saat bertemu Nabi.

Dalam wujud aslinya.

 

Malaikat Jibril pakai baju kebesaran.

Semacam baju putih laksana Mutiara.

 

Yang elok dan rupawan.

Dengan kekuatan dahsyat penuh mukzijat.

 

Dalam kisah perjalanan Isra Mikraj.

Saat tiba di “pos penjagaan” Sidratul Muntaha.

 

Malaikat Jibril tak sanggup lagi.

Mendampingi Nabi.

 

Untuk terus naik

Menghadap kehadirat Allah.

 

     Malaikat Jibril berkata,

 

”Aku tidak mampu lagi mendekati Allah.

 

Masih perlu waktu 60.000 tahun untuk terbang.

 

Inilah jarak terakhir

Antara aku dengan Allah.

Yang dapat aku capai.

 

Jika aku terus naik ke atas.

Maka aku pasti hancur luluh”.

 

 

Daftar Pustaka

1.        Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.

 

0 comments:

Post a Comment