Saturday, September 23, 2017

290. BUKTI 3

BUKTI ADANYA HARI AKHIR
(Seri ke-3)
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

        Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang Bukti Adanya Hari Akhir?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
       Al-Quran menguraikan cara pembuktian tentang kepastian adanya hari akhir dengan menggiring pemahaman agar manusia merasa ikut berperan dalam menemukan suatu kebenaran, sehingga manusia merasa memilikinya serta bertanggung jawab untuk mempertahankannya.
       Al-Quran surah Al-Isra, surah ke-17 ayat 49-51.

وَقَالُوا أَإِذَا كُنَّا عِظَامًا وَرُفَاتًا أَإِنَّا لَمَبْعُوثُونَ خَلْقًا جَدِيدًا

۞ قُلْ كُونُوا حِجَارَةً أَوْ حَدِيدًا

مِمَّا يَكْبُرُ فِي صُدُورِكُمْ ۚ فَسَيَقُولُونَ مَنْ يُعِيدُنَا ۖ قُلِ الَّذِي فَطَرَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ ۚ فَسَيُنْغِضُونَ إِلَيْكَ رُءُوسَهُمْ وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هُوَ ۖ قُلْ عَسَىٰ أَنْ يَكُونَ قَرِيبًا

      “Dan mereka berkata, “Apabila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, benarkah kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru?” Katakan, “Jadilah kamu sekalian batu atau besi atau suatu makhluk yang tidak mungkin (hidup) menurut pikiranmu”. Maka mereka akan bertanya, “Siapakah yang akan menghidupkan kami kembali?” Katakan, “Yang telah menciptakanmu pertama kali”. Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu dan berkata, “Kapan itu (akan terjadi)?” Katakan, “Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat”.
     Al-Quran bermaksud melibatkan manusia dalam penemuan keyakinan tentang hari kebangkitan ini, tidak menjawab pertanyaan kaum musyrik tadi dengan jawaban “ya” atau “tidak”.
     Tetapi, Al-Quran mengajukan masalah baru yang belum terlintas dalam benak si penanya, yaitu dengan pernyataan yang diperintahkan kepada Nabi untuk disampaikan kepada penanya,”Bagaimana seandainya setelah kematian nanti kalian tidak menjadi tulang-belulang yang pernah mengalami hidup, tetapi menjadi batu atau besi atau makhluk lainnya yang “aneh” yang belum pernah “hidup” dan menurut kalian lebih mustahil untuk dihidupkan?"
      Al-Quran mengajak akal manusia mengajukan pertanyaan yang mereka ajukan semula, “Siapakah yang akan menghidupkan itu semua kembali?” Jawabannya adalah, “Dia yang pertama kali mewujudkannya, karena sebelumnya mereka tidak ada”. Karena mewujudkan sesuatu yang pernah “hidup” pasti lebih mudah daripada mewujudkan sesuatu yang belum “hidup” dan tidak pernah berwujud sama sekali.
     Al-Quran surah Al-Haj, surah ke-22 ayat 5-7, menganalogkan hari akhir seperti air hujan yang menimpa tanah yang gersang.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِنُبَيِّنَ لَكُمْ ۚ وَنُقِرُّ فِي الْأَرْحَامِ مَا نَشَاءُ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ ۖ وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّىٰ وَمِنْكُمْ مَنْ يُرَدُّ إِلَىٰ أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئًا ۚ وَتَرَى الْأَرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ
ذَٰلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّهُ يُحْيِي الْمَوْتَىٰ وَأَنَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ

     “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikanmu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepadamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antaramu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antaramu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi dan subur yang menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah”.
      “Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dia yang hak dan sesungguhnya Dia yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala suatu, dan sesungguhnya hari kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya, dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur”.
      Al-Quran surah Az-Zumar, surah ke-39 ayat 42, yang menjelaskan bahwa orang mati mirip dengan orang yang tidur.

اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا ۖ فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَىٰ عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَىٰ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

      “Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya, maka Dia tahan jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir”.
      Al-Quran surah Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 259 yang mengisahkan orang yang ditidurkan selama 100 tahun untuk membuktikan adanya kebangkitan.

أَوْ كَالَّذِي مَرَّ عَلَىٰ قَرْيَةٍ وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا قَالَ أَنَّىٰ يُحْيِي هَٰذِهِ اللَّهُ بَعْدَ مَوْتِهَا ۖ فَأَمَاتَهُ اللَّهُ مِائَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهُ ۖ قَالَ كَمْ لَبِثْتَ ۖ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ ۖ قَالَ بَلْ لَبِثْتَ مِائَةَ عَامٍ فَانْظُرْ إِلَىٰ طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْ ۖ وَانْظُرْ إِلَىٰ حِمَارِكَ وَلِنَجْعَلَكَ آيَةً لِلنَّاسِ ۖ وَانْظُرْ إِلَى الْعِظَامِ كَيْفَ نُنْشِزُهَا ثُمَّ نَكْسُوهَا لَحْمًا ۚ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ قَالَ أَعْلَمُ أَنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

      “Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata, “Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?” Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya, “Berapa lama kamu tinggal di sini?” Dia menjawab, “Saya telah tinggal di sini sehari atau setengah hari”. Allah berfirman, “Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya, lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi berubah, dan lihatlah kepada keledaimu (yang telah menjadi tulang belulang), Kami akan menjadikanmu tanda kekuasaan Kami bagi manusia, dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging”. Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) dia pun berkata, “Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
      Al-Quran dalam surah Al-Kahfi, surah ke-18 ayat  9-26 yang mengisahkan sekelompok pemuda yang ditidurkan selama 300 tahun, dan gua bekas peninggalan tempat persembunyian telah ditemukan dekat kota Amman, Yordania, yang sekarang menjadi salah satu objek yang dikunjungi wisatawan dan peziarah.
      Al-Quran dalam surah Al-Kahfi, surah ke-18 ayat  9-11.
      “Atau kamu mengira bahwa orang-orang yang mendiami gua dan (yang mempunyai) raqim itu, mereka termasuk tanda kekuasaan Kami yang mengherankan?” (Ingatlah) tatkala para pemuda mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, “Wahai Tuhan kami, berikan rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakan bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)”. Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu”.
      Al-Quran dalam surah Al-Kahfi, surah ke-18 ayat  25-26.
      “Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi). Katakan, “Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua),kepunyaan-Nya semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya,  tidak ada seorang pelindung pun bagi mereka selain daripada-Nya, dan Dia tidak mengambil seorang pun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan”.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com online.

Related Posts:

  • 1030. TANYA-9 CATATAN HAJI 2018 (Seri ke-27i) (Oleh : M. Yusron Hadi bin HM. Tauchid Ismail, Sidoarjo, Jawa Timur) (Regu 23, rombongan 6, kloter 71 Surabaya… Read More
  • 1031. TANYA-10 CATATAN HAJI 2018 (Seri ke-27J) (Oleh : M. Yusron Hadi bin HM. Tauchid Ismail, Sidoarjo, Jawa Timur) (Regu 23, rombongan 6, kloter 71 Surabaya… Read More
  • 1030. TANYA-9 CATATAN HAJI 2018 (Seri ke-27i) (Oleh : M. Yusron Hadi bin HM. Tauchid Ismail, Sidoarjo, Jawa Timur) (Regu 23, rombongan 6, kloter 71 Surabaya… Read More
  • 1030. TANYA-9 CATATAN HAJI 2018 (Seri ke-27i) (Oleh : M. Yusron Hadi bin HM. Tauchid Ismail, Sidoarjo, Jawa Timur) (Regu 23, rombongan 6, kloter 71 Surabaya… Read More
  • 1030. TANYA-9 CATATAN HAJI 2018 (Seri ke-27i) (Oleh : M. Yusron Hadi bin HM. Tauchid Ismail, Sidoarjo, Jawa Timur) (Regu 23, rombongan 6, kloter 71 Surabaya… Read More

0 comments:

Post a Comment