HAJI TAMATTU GELOMBANG DUA
Oleh : Drs. H. M Yusron Hadi, MM

Mulai 17 Zuqa’dah 1439 Hijriah, calon jamaah haji Indonesia dimasukkan
gelombang 2, artinya calon jamaah haji naik pesawat terbang dari bandara Juanda
langsung mendarat di bandara Jeddah (8.600 km ditempuh 11 jam).
Haji tamattu’ adalah ibadah haji yang dilaksanakan setelah ibadah umrah,
cara ini wajib membayar dam nusuk (denda karena melanggar satu ketentuan yang
berkenaan dengan ibadah haji atau umrah) berupa menyembelih seekor kambing,
seukuran hewan kurban.
Jamaah haji Indonesia tidak disarankan melaksanakan haji ifrad (ibadah
haji yang dikerjakan sebelum ibadah umrah) dan tidak dianjurkan mengerjakan
haji kiran (ibadah haji yang pelaksanaannya bersamaan dengan ibadah umrah).
KEGIATAN IBADAH UMRAH
1. Jamaah naik pesawat terbang dari Juanda
(Surabaya) ke Jeddah (Arab Saudi).
2. Jamaah tiba di bandara Jeddah, Arab
Saudi.
3. Jamaah menunggu bis dengan merapikan
kumis, jenggot, kuku, mandi besar, bersuci, memakai wewangian untuk badan
(bukan untuk pakaian).
4. Jamaah memakai pakaian ihram, salat ihram
2 rakaat, dan berniat ihram umrah.
a. Jamaah boleh berihram sejak di bandara
Juanda, di dalam pesawat terbang ketika di atas Yalamlam, atau di bandara
Jeddah.
b. Lafaz niat ihram.
نَوَيْتُ الْعُمْرَةَ وَاَحْرَمْتُ بِهَا
ِللهِ تَعَالَى
Saya berniat umrah dan ihram umrah karena Allah Yang Maha Tinggi.
5. Calon jamaah haji naik bis dari bandara
Jeddah ke Mekah (107 km).
6. Selama dalam perjalanan, jamaah selalu
membaca talbiyah, selawat, dan berdoa untuk pribadi, keluarga, dan semua umat
Islam.
a. Lafaz talbiyah.
لَبَّيْكَ اللّٰهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لاَشَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ
اِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَشَرِيْكَ لَكَ
Aku penuhi panggilan-Mu Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi
panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya
segala puji dan nikmat hanyalah milik-Mu, juga semua kerajaan, tidak ada sekutu
bagi-Mu.
b. Lafaz selawat.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى
سيّدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيّدنا مُحَمَّدٍ
Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi
Muhammad.
7. Jamaah mulai memasuki kota Mekah, masuk
Masjidil-Haram melalui pintu mana saja, memandang Kakbah, dan bersyukur kepada
Allah atas nikmat dapat hadir di Masjidil-Haram.
8. Jamaah melaksanakan tawaf (berjalan kaki
mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh kali), mulai dan berakhir di depan Hajar
Aswad, dengan berjalan berlawanan arah
dengan jarum jam (Kakbah selalu berada di sebelah kiri).
a. Sebelum tawaf putaran pertama (jamaah
menghadap penuh atau menghadapkan sedikit badan ke Hajar Aswad) dengan
mengangkat tangan kanan ke arah Hajar Aswad.
b. Pada tawaf putaran ke-2 sampai ke-7,
cukup menoleh ke arah Hajar Aswad, mengangkat tangan kanan, lalu mengecup
tangannya sendiri.
c. Setiap tiba di Rukun Yamani (pojok barat
daya Kakbah), jamaah mengusap Rukun
Yamani dengan tangan kanannya atau cukup mengangkat tangan kanan ke arahnya,
tanpa mengecup tangannya sendiri.
d. Jamaah yang sakit, boleh mengerjakan
tawaf memakai kursi roda dibantu keluarganya melewati jalur khusus di lantai
dua dan tiga.
9. Jamaah mencium Hajar Aswad atau cukup
mengangkat tangan kanan ke arah Hajar Aswad dan mengecup tangannya sendiri.
10. Jamaah berdoa di Multazam (antara Hajar
Aswad dan pintu Kakbah), mengerjakan
salat sunat tawaf 2 rakaat, diusahakan salat di belakang Makam Ibrahim (bekas
telapak kaki Nabi Ibrahim ketika membangun Kakbah) yang terletak 11 meter di
sebelah barat daya Kakbah atau salat di
mana pun, asalkan masih di dalam Masjidil Haram.
11. Jamaah mengerjakan salat sunat mutlak
dalam Hijir Ismail (bangunan tembok berbentuk bulan sabit di sebelah utara
Kakbah) atau salat dimana pun, asalkan di dalam Masjidil Haram.
12. Jamaah minum air zam-zam dari galon
menggunakan gelas plastik sekali pakai di lokasi yang sudah disiapkan.
13. Jamaah melakukan sai (berjalan kaki dan
berlari-lari kecil dari Safa ke Marwa sebanyak 7 kali) mulai dari Safa ke Marwa
dan sebaliknya dengan berjalan kaki berlawanan arah jarum jam.
a. Jamaah berjalan kaki dari Safa melewati
jalur kanan ke Marwa dan kembali dari Marwa ke Safa melewati jalur kanan,
sehingga jamaah tidak saling bertubrukan
dan setiap arah dihitung sekali.
b. Selama mengerjakan sai, jamaah tidak
wajib dalam kondisi suci dari hadas besar maupun kecil, tetapi disunahkan dalam
keadaan suci. Jamaah yang uzur karena
sakit, tua, atau lemah kondisinya boleh menggunakan kursi roda dibantu
keluarganya melewati jalur khusus.
c. Sebelum melaksanakan sai putaran pertama,
jamaah berdiri di bukit Safa, dan berdoa menghadap Kakbah. Ketika melintasi dua
pilar hijau (lampu berwarna hijau) jamaah pria disunahkan berlari-lari kecil,
sedangkan jamaah wanita berjalan biasa, serta setiap berada di bukit Safa dan
Marwa, jamaah selalu berdoa menghadap Kakbah.
14. Selesai sai putaran ke-7, para jamaah
memangkas rambut di luar bukit Marwa. Jamaah pria disunahkan mencukur gundul
atau memendekkan rambut kepala minimal memangkas rambut sebelah kanan, tengah,
dan kiri.
a. Cara memangkas rambut jamaah wanita
dengan menghimpunnya menjadi satu, lalu dipangkas ujungnya minimal tiga helai
rambut sepanjang jari tangan. Jamaah boleh menggunting rambutnya sendiri atau
minta bantuan mahramnya bergantian.
b. Jamaah yang boleh menggunting rambut
jamaah lain, harus sudah dipangkas rambutnya oleh jamaah yang tidak berihram
(jamaah yang boleh menggunting rambut jamaah lain adalah jamaah yang sudah
halal dari larangan berihram).
15. Setelah jamaah mengerjakan tahalul
(bercukur atau memangkas beberapa helai rambut) sebagai tanda bebas dari
larangan umrah, maka pelaksanaan ibadah umrah selesai.
16. Jamaah boleh mulai membayar dam (denda
menyembelih seekor domba) sendiri, lewat orang lain, atau membayar di Bank
Mekah dengan bukti sertifikat.
17. Setelah selesai umrah, jamaah menunggu
hari Tarwiyah 8 Zulhijah dengan memperbanyak ibadah.
KEGIATAN IBADAH HAJI
1. Tanggal 8 Zulhijah
a. Jamaah merapikan kumis, jenggot, kuku,
mandi besar, bersuci, dan memakai wewangian tubuh.
b. Jamaah memakai pakaian ihram, salat ihram
2 rakaat, dan berniat ihram haji.
c. Lafaz niat ibadah haji.
لَبَّيْكَ اللهُمَّ حَجًّا
Ya Allah, saya memenuhi
panggilan-Mu untuk berhaji.
نَوَيْتُ الحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ ِللهِ
تَعاَلىَ
Saya niat beribadah haji dengan berihram
karena Allah Yang Maha Tinggi.
d. Jamaah naik bis dari Mekah menuju Arafah (25
km) dengan memperbanyak membaca talbiyah, selawat Nabi, dan berdoa untuk diri
sendiri, keluarga, dan semua umat Islam.
e. Lafaz talbiyah.
لَبَّيْكَ اللّٰهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ
لاَشَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ اِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ
لاَشَرِيْكَ لَكَ
Aku penuhi panggilan-Mu Ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi
panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya
segala puji dan nikmat hanyalah milik-Mu, juga semua kerajaan, tidak ada sekutu
bagi-Mu.
f. Lafaz selawat.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيّدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيّدنا مُحَمَّدٍ
Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi
Muhammad.
g. Bis tiba di Arafah, jamaah turun dari bis
langsung masuk ke dalam tendanya masing-masing bermalam menunggu waktu wukuf
dengan memperbanyak beribadah.
2. Tanggal 9 Zulhijah.
a. Jamaah mulai wukuf dengan mendengarkan
khutbah wukuf, lalu mengerjakan salat Zuhur dan Asar jamak takdim qasar berjamaah.
b. Jamaah mengakhiri wukuf dan bersiap
meninggalkan Arafah.
c. Jamaah salat Magrib dan Isya jamak takdim
qasar berjamaah.
d. Jamaah naik bis dari Arafah menuju
Muzdalifah (9 km).
e. Bis tiba di Muzdalifah, jamaah mengambil
kerikil sebanyak 49 biji (nafar awal) atau 70 biji (nafar sani).
f. Jamaah mabit (bermalam) di Muzdalifah.
3. Tanggal 10 Zulhijah.
a. Jamaah pindah dari Muzdalifah ke Mina (5
km) untuk melontar jumrah Aqabah (tugu ke-3) sebanyak 7 kali dengan melontarkan
kerikil satu persatu.
b. Jamaah pindah dari Mina ke Masjidil Haram
(7 km) untuk mengerjakan tawaf ifadah mengelilingi Kakbah sebanyak 7 kali.
c. Jamaah mengerjakan sai dari Safa ke Marwa
sebanyak 7 kali.
d. Jamaah mengerjakan tahalul awal dengan
memangkas minimal 3 helai rambut kepala (untuk pria disunahkan mencukur gundul
rambut kepalanya).
e. Setelah tahalul awal, jamaah boleh
berganti pakaian biasa (bukan pakaian ihram), tetapi tidak boleh berhubungan
badan suami istri.
f. Jamaah balik dari Mekah ke Mina (7 km) sebelum
tenggelam matahari.
4. Tanggal 11 Zulhijah.
a. Jamaah melontar secara berurutan jumrah
Ula (tugu ke-1), Wusta (tugu ke-2), dan Aqabah (tugu ke-3), masing-masing
sebanyak 7 kali dengan melontarkan kerikil satu persatu.
5. Tanggal 12 Zulhijah.
a. Jamaah melontar secara berurutan jumrah
Ula (tugu ke-1), Wusta (tugu ke-2), dan Aqabah (tugu ke-3), masing-masing
sebanyak 7 kali dengan melontarkan kerikil satu persatu.
b. Jamaah pindah dari Mina menuju Mekah
(nafar awal)
6. Tanggal 13 Zulhijah.
a. Jamaah melontar secara berurutan jumrah
Ula (tugu ke-1), Wusta (tugu ke-2), dan Aqabah (tugu ke-3), masing-masing
sebanyak 7 kali dengan melontarkan kerikil satu persatu.
b. Jamaah pindah dari Mina menuju Mekah
(nafar sani)
7. Jamaah membayar dam atau memotong hewan
kurban (bagi yang belum)
8. Jamaah yang datang dari Mina menuju
Masjidil Haram (7 km) langsung mengerjakan tawaf ifadah (tawaf rukun) sebanyak
7 kali (bagi yang belum).
9. Jamaah mengerjakan sai dari Safa ke Marwa
sebanyak 7 kali ( bagi yang belum).
10. Setelah tawaf ifadah dan sai, maka
selesailah pelaksanaan ibadah haji (tahalul sani).
11. Jamaah kembali ke hotel menunggu
keberangkatan ke Madinah dengan memperbanyak ibadah.
12. Jamaah mengerjakan tawaf wada
(perpisahan),
13. Jamaah naik bis dari Mekah menuju Madinah
(450 km).
14. Bis tiba di Madinah, jamaah langsung
menuju hotel.
15. Jamaah dari hotel langsung menuju Masjid
Nabawi untuk mulai mengerjakan salat arbain (40 waktu salat wajib).
16. Di sela-sela waktu 5 salat wajib, jamaah
boleh berziarah ke tempat yang bersejarah.
17. Jamaah melakukan ziarah wada (perpisahan)
ke makam Rasulullah, sebelum balik ke Indonesia.
18. Jamaah naik pesawat terbang dari Madinah
ke Juanda, Surabaya (8.700 km selama 11 jam).
DAFTAR PUSTAKA
1. Panduan Perjalanan Haji, 2004, Departemen
Agama RI
2. Bimbingan Manasik Haji, 2004, Departemen
Agama RI
3. Hikmah Ibadah Haji, 2004, Departemen
Agama RI
4. Tuntunan Keselamatan, Doa, dan Zikir
Ibadah Haji, 2004, Departemen Agama RI
5. Haji, Umrah, dan Ziarah, 1425 H, Dicetak
dan diterbitkan oleh Kerajaan Arab Saudi.
6. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.
7. Tafsirq.com online Daftar Pustaka
0 comments:
Post a Comment