BERJIHAD
DENGAN SENJATA
Oleh:
Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan
tentang berjihad dengan senjata menurut Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab
menjelaskannya
1. Kata
“jihad” (menurut KBBI V) dapat diartikan “usaha dengan segala daya upaya untuk
mencapai kebaikan”, “usaha sungguh-sungguh membela agama Islam degan
mengorbankan harta benda, jiwa, dan raga”, dan “perang suci melawan orang kafir
untuk mempertahankan agama Islam dengan syarat tertentu”.
2. Al-Quran
menjelaskan bahwa yang pertama dan utama pada saat melakukan “jihad” adalah
kesiapan mental, yang intinya adalah keimanan dan ketabahan.
3. Al-Quran
surat Al-Anfal (surah ke-8) ayat 65.
يَا
أَيُّهَا النَّبِيُّ حَرِّضِ
الْمُؤْمِنِينَ عَلَى الْقِتَالِ
ۚ إِنْ يَكُنْ
مِنْكُمْ عِشْرُونَ صَابِرُونَ
يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ ۚ وَإِنْ يَكُنْ
مِنْكُمْ مِائَةٌ يَغْلِبُوا
أَلْفًا مِنَ الَّذِينَ
كَفَرُوا بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ
لَا يَفْقَهُونَ
Hai Nabi, kobarkan semangat para mukmin
itu untuk berperang. Jika ada 20 orang yang sabar di antaramu, niscaya mereka
dapat mengalahkan 200 orang musuh. Dan jika ada 100 orang (yang sabar) di
antaramu, mereka dapat mengalahkan 1.000 daripada orang-orang kafir, disebabkan
orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti”.
4. Al-Quran
surat Al-Anfal (surah ke-8) ayat 66.
الْآنَ
خَفَّفَ اللَّهُ عَنْكُمْ
وَعَلِمَ أَنَّ فِيكُمْ
ضَعْفًا ۚ فَإِنْ يَكُنْ
مِنْكُمْ مِائَةٌ صَابِرَةٌ
يَغْلِبُوا مِائَتَيْنِ ۚ وَإِنْ يَكُنْ
مِنْكُمْ أَلْفٌ يَغْلِبُوا
أَلْفَيْنِ بِإِذْنِ اللَّهِ
ۗ وَاللَّهُ مَعَ
الصَّابِرِينَ
Sekarang Allah telah meringankan kepadamu
dan Dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada di antaramu
100 orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan 200 ratus orang; dan
jika di antaramu ada 1.000 orang (yang sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan
2.000 orang dengan seizin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.
5. Al-Quran
surat Al-Anfal (surah ke-8) ayat 60.
وَأَعِدُّوا لَهُمْ
مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ
قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ
الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ
عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ
وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ
لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ
يَعْلَمُهُمْ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا
مِنْ شَيْءٍ فِي
سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ
إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا
تُظْلَمُونَ
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka
kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk
berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu
dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah
mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas
dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).
6. Pada
mulanya para sahabat Nabi Muhammad keberatan melaksanakan perintah ini,
kemudian turun keringanan.
7. Sebelum
memberikan tuntunan, Al-Quran memerintahkan kepada Nabi Muhammad sebagai
pemimpin umat Islam agar mempersiapkan kekuatan menghadapi musuh.
8. Jika
musuh mengetahui kesiapan kaum Muslim terjun ke medan jihad, akan mengurungkan
niat agresi mereka.
9. Jika
musuh mengajak perdamaian, condonglah kepadanya, dan berserah dirilah kepada
Allah.
10. Al-Quran
surat Al-Anfal (surah ke-8) ayat 61.
۞ وَإِنْ جَنَحُوا
لِلسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا
وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ
ۚ إِنَّهُ هُوَ
السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Dan jika mereka condong kepada
perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya
Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
11. Al-Quran
surat Al-Anfal (surah ke-8) ayat 62.
وَإِنْ
يُرِيدُوا أَنْ يَخْدَعُوكَ
فَإِنَّ حَسْبَكَ اللَّهُ
ۚ هُوَ الَّذِي
أَيَّدَكَ بِنَصْرِهِ وَبِالْمُؤْمِنِينَ
Dan jika mereka bermaksud hendak
menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindungmu). Dialah yang
memperkuatmu dengan pertolongan-Nya dan dengan para mukmin.
12. Al-Quran
surat Al-Anfal (surah ke-2) ayat 216.
كُتِبَ
عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ
كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ
تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ
خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ
تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ
شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ
وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Diwajibkan atasmu berperang, padahal
berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu,
padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,
padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
13. Peperangan
pada hakikatnya tidak dikehendaki oleh Islam, karena seorang yang telah dihiasi
iman pasti akan membenci peperangan.
14. Al-Quran
surat Al-Anfal (surah ke-2) ayat 251.
فَهَزَمُوهُمْ بِإِذْنِ
اللَّهِ وَقَتَلَ دَاوُودُ
جَالُوتَ وَآتَاهُ اللَّهُ
الْمُلْكَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَهُ
مِمَّا يَشَاءُ ۗ وَلَوْلَا دَفْعُ
اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ
بِبَعْضٍ لَفَسَدَتِ الْأَرْضُ
وَلَٰكِنَّ اللَّهَ ذُو
فَضْلٍ عَلَى الْعَالَمِينَ
Mereka (tentara Thalut) mengalahkan
tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut,
kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah, (sesudah
meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya.
Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian
yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang
dicurahkan) atas semesta alam.
15. Al-Quran
surat Al-Haj (surah ke-22) ayat 39-40.
أُذِنَ
لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ
ظُلِمُوا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ
عَلَىٰ نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ
الَّذِينَ أُخْرِجُوا
مِنْ دِيَارِهِمْ بِغَيْرِ
حَقٍّ إِلَّا أَنْ
يَقُولُوا رَبُّنَا اللَّهُ
ۗ وَلَوْلَا دَفْعُ
اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ
بِبَعْضٍ لَهُدِّمَتْ صَوَامِعُ
وَبِيَعٌ وَصَلَوَاتٌ وَمَسَاجِدُ
يُذْكَرُ فِيهَا اسْمُ
اللَّهِ كَثِيرًا ۗ وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ
مَنْ يَنْصُرُهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ
لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
Telah diizinkan (berperang) bagi
orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan
sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu. (yaitu)
orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang
benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah".
Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian
yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja,
rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan mesjid-mesjid, yang di dalamnya banyak
disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong
(agama) -Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.
16. Al-Quran
surat Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 190.
وَقَاتِلُوا فِي
سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ
يُقَاتِلُونَكُمْ
وَلَا تَعْتَدُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ
لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
Dan perangilah di jalan Allah orang-orang
yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
17. Al-Quran
surat Al-Baqarah, surah ke-2 ayat 193.
وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّىٰ
لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ
وَيَكُونَ الدِّينُ لِلَّهِ
ۖ فَإِنِ انْتَهَوْا
فَلَا عُدْوَانَ إِلَّا
عَلَى الظَّالِمِينَ
Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak
ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika
mereka berhenti (dari memusuhimu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap
orang-orang yang zalim.
18. Al-Quran
hanya mengizinkan berjihad untuk menghindari terjadinya penganiayaan dan tidak
boleh melampui batas yaitu tidak boleh membunuh wanita, anak kecil, dan orang
tua.
19. Umat
Islam diizinkan memerangi kaum kafir bukan karena kekufuran mereka, tetapi
karena penganiayaan yang mereka lakukan terhadap hak asasi manusia untuk
memeluk agama yang diyakininya
20. Ayat
Al-Quran menjelaskan bahwa berperang untuk mengusir penjajah yang menduduki
tanah air hukumnya adalah wajib dan apabila gugur dalam medan perjuangan ini
dinilai sebagai mati syahid.
21. Para
ulama menegaskan bahwa berjihad membela negara melawan musuh yang masih berada
di luar wilayah negara hukumnya adalah “fardhu kifayah” (kewajiban kelompok),
artinya bila ada sekelompok masyarakat yang melakukan pembelaan, maka kewajiban
itu hilang bagi orang yang tidak melaksanakannya.
22. Tetapi,
jika musuh telah memasuki dan menduduki wilayah negara, maka hukumnya adalah
“fardhu 'ain” (kewajiban perorngan) yaitu wajib bagi setiap orang untuk bangkit
berjihad melawan penjajah sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Daftar
Pustaka
1. Shihab,
M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab,
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan
Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2
5. Tafsirq.com
online.
0 comments:
Post a Comment