RAMADAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang makna Ramadan menurut
Al-Quran?” Profesor Quraish Shihab menjelaskannya.
1. Kata “Ramadan” terambil dari akar kata
yang artinya “membakar” atau “mengasah”.
2. Dinamakan bulan Ramadan (membakar) karena
pada bulan ini semua dosa manusia pupus, habis terbakar, disebabkan kesadaran
dan amal kebaikannya.
3. Disebut bulan Ramadan (mengasah) karena
bulan tersebut dijadikan sebagai waktu untuk “mengasah” dan “mengasuh” jiwa
manusia.
4. Bulan Ramadan juga diibaratkan sebagai
tanah subur yang siap ditaburi benih-benih kebajikan.
5. Semua orang dipersilakan untuk menabur,
kemudian pada waktunya menuai hasil sesuai dengan benih yang ditanamnya, dan bagi
yang lalai, maka tanah garapannya hanya akan
ditumbuhi rerumputan yang tidak berguna.
6. Berpuasa selama bulan Ramadan adalah
usaha manusia sebagai makhluk Allah dengan sekuat kemampuannya untuk mencontoh sifat-sifat
yang mulia dari Allah.
7. Sifat-sifat Allah yang tidak makan dan
tidak minum, bahkan memberikan makan dan minum, serta tidak mempunyai anak dan
tidak dilahirkan.
8. Manusia yang berpuasa berusaha mencontoh sifat
Allah yang tidak makan dan tidak minum, padahal makan dan minum adalah kebutuhan
primer manusia.
9. Jika manusia mampu mengendalikan kebutuhan
makan dan minumnya, maka kebutuhan yang lainnya akan mudah dikendalikan.
10. Dalam segi hikmah dan tujuan berpuasa, manusia
seharusnya mencontoh dalam keseluruhan sifat-sifat Allah yang mulia.
11. Hakikat berpuasa adalah menabur benih
yang dapat manusia mengantarkan kepada "bersikap dan bersifat dengan sikap
dan sifat Allah”.
12. Sikap dan sifat yang mulia tersebut dapat
menghiasi manusia dalam bersikap, berperilaku, dan cara berpikirnya.
13. Allah Maha Hidup, Maha Berpengetahuan,
Maha Kaya, Maha Pengasih, Maha Damai, terhadap semua makhluk-Nya, serta perlu
dicatat bahwa yang dimaksudkan dengan “hidup” bukan sekadar menarik dan
menghembuskan nafas.
14. Yang dimaksudkan dengan “hidup” adalah
yang sejalan dengan sifat Allah Maha Yang Hidup yang sesuai dengan kemampuan
manusia, yakni hidup berkesinambungan
yang melampaui batas generasi, umat, dan bangsa, yang akan dapat dicapai melalui kerja keras tanpa berhenti.
15. Al-Quran surah Ar-Rahman (surah ke-55)
ayat 29 menyatakan bahwa Allah setiap saat dalam kesibukan.
يَسْأَلُهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
ۚ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِي شَأْنٍ
Semua
yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam
kesibukan.
16. Karya besar Nabi Muhammad justru terjadi
pada bulan Ramadan.
a. Kemenangan dalam Perang Badar.
b. Keberhasilan menguasai kota Mekah tanpa
pertumpahan darah.
c. Dan sebagainya.
17. Kemenangan umat Islam sepeninggal Nabi Muhammad
yang terjadi dalam bulan Ramadan.
a. Kemenangan pasukan Muslim di Spanyol
terjadi pada bulan Ramadan (91 H/710 M).
b. Kemenangan umat Islam dalam Perang Salib
(584 H/1188 M).
c. Kemenangan umat Islam melawan pasukan Tartar
(658 H/1168 M).
d. Dan banyak lainnya.
18. Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan bangsa Indonesia
pada hari Jumat Legi bulan Ramadan.
a. Hari Jumat.
b. Pasaran Legi.
c. Bulan Ramadan.
19. Selama bulan Ramadan, uamt Islam tetap semangat
belajar dan bekerja seperti bulan lainnya untuk membangun peradaban manusia
yang lebih baik.
Daftar Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan
Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran.
Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
4.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver
3.2
5. Tafsirq.com online
0 comments:
Post a Comment