BAIAT ZIKIR
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

Beberapa orang bertanya,”Mohon dijelaskan tentang baiat zikir?” DR. Miftahur Rahman menjelaskannya.
1. Baiat (menurut KBBI V) dapat diartikan “pelantikan resmi”, “pengangkatan”, “pengukuhan”, dan “pengucapan sumpah setia
kepada imam (pemimpin)”.
2. Zikir adalah “puji-pujian kepada Allah
yang diucapkan berulang-ulang”, “doa atau puji-pujian berlagu (dilakukan pada
perayaan Maulid Nabi Muhammad)”, “perbuatan mengucapkan zikir”.
3. Talkin (talqin) adalah hal membisikkan
(menyebutkan) kalimat syahadat kepada orang yang hendak meninggal dunia atau
(dalam bentuk doa) untuk mayat yang baru dikuburkan.
4. Para ulama menjelaskan bahwa Rasulullah
pernah mengajarkan talkin zikir dengan cara menyentuhkan tangan kanan
beliau ke dada Ali bin Abi Thalib.
5. Rasulullah bersabda,"Wahai
Ali, pejamkan matamu, simak ucapanku tiga kali, lalu ucapkan hal serupa
sebanyak tiga kali dan aku mendengarkannya."
6. Nabi Muhammad menyentuhkan tangan beliau ke dada Ali bin Abi
Thalib dan bersabda, “La Laailaha ilallah. Laailaha ilallah. Laailaha
ilalllah."
لا إله إلا الله، لا إله إلا الله، لا إله إلا الله
"Tidak ada tuhan
selain Allah.".
7. Ali bin Abi Thalib mendengarkan dan mengikuti ucapan lafadz
zikir yang sama sebagaimana halnya yang ditalkinkan oleh Rasulullah sebanyak 3
kali.
8. Ali bin Abi Thalib
mengajarkan baiat talkin yang sama kepada Hasan bin Ali dan Husien bin Ali,
dilanjutkan dari generasi ke generasi yang kemudian ditradisikan dalam dunia
sufi oleh Imam Hasan Bashri.
9. Dalam dunia tarekat,
dikenal beberapa metode talqin zikir sebagaimana isyarat-isyarat yang pernah
dipraktikkan oleh Rasulullah.
1) Cara ke-1: Metode “mulamasah”,
(ملامسة).
a. Biasanya dilakukan oleh
dua orang pria.
b. Caranya seorang mursyid
(guru) menyentuhkan tangan kanannya ke dada kiri muridnya, sembari berbaiat/menalkinkan
zikir yang diulangi oleh muridnya.
2) Cara ke-2: Metode "mushafahah"
(مصافحة).
a. Biasanya dilakukan oleh
dua orang pria.
b. Caranya seorang mursyid
(guru) berjabatan tangan kanan dengan
muridnya, sembari berbaiat/menalkinkan zikir yang diulangi oleh
muridnya.
3) Cara ke-3 : Metode “mu'anaqah"
(معانقة).
a. Biasanya dilakukan oleh seorang
pria dan wanita.
b. Caranya seorang mursyid
(guru) memasukkan tangan kanannya ke dalam wadah berisi air, sembari berbaiat/menalkinkan
zikir yang diulangi oleh muridnya sambil memasukkan tangan kanannya ke dalam
wadah berisi air tersebut.
4) Cara ke-4: Metode "mubaya'ah"
(مبايعة).
a. Biasanya dilakukan oleh
dua orang pria.
b. Caranya seorang mursyid
(guru) berjabatan tangan kanan sambil bertumpu dengan muridnya, sembari berbaiat/menalkinkan zikir
yang diulangi oleh muridnya.
10. Rasulullah pernah membaiat
dengan para wanita Madinah dalam perjanjian Aqabah melalui perantara wadah
berisi air.
11. Nabi Muhammad memasukkan
tangan kanan beliau ke dalam wadah berisi air, lalu para sahabat wanita
bersama-sama memasukkan tangannya ke air sambil berbaiat setia.
12. Rasulullah pernah
membaiat para sahabat dengan berjabatan tangan di bawah pohon pada peristiwa
perjanjian Aqabah I dan Aqabah II.
Daftar
Pustaka
1. Buya
Yahya, Al-Bahjah tv.
2. Dr.
Miftahur Rahman el-Banjari, facebook.
3. Shihab,
M.Quraish. LenteraHati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. PenerbitMizan, 1994.
4. Shihab,
M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat.
Penerbit Mizan, 2009.
5. Shihab,
M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.
6. Al-Quran
Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.
7. Tafirq.
com.online.
0 comments:
Post a Comment